:(aku dan sendiriku

19 2 0
                                    

SEMOGA SUKA
Maaf jika tidak suka karena saya bukan Tere ĺiye pembuat kata,  juga bukan bukan Boy Candra penulis aksara, dan bukan Fiersa Besari pembuat cerita. 

Aku menengadah menatap bulir hujan turun
awan mendung kembali menyelimuti raga sendiriku
memeluk dingin sembari terisak pilu.

Hipotesis mulai menyerbu otak kecilku
dengan berbagai opini sang pencipta luka

harus sampai kapan?
aku mengenang saat hujan turun
menyisakan isak pilu penyebar sendu...
luka kembali basah saat semunya coba ku lupakan.

Harus bagaimana lagi?
agar aku bisa bebas dari belenggu ini .

Sang mendung...
aku bukan bermaksud untuk mengusirmu
namun hati ini sedang luka, dan awan kembali menambah suram-nya.

Bagai symphony pengiring duka...

aku tak bisa menikmati
dadaku sesak, bulir bening menyebtuh pipiku
menyisakan aku yang berteriak diredam hujan.

Malam sebagai pelengkap bagaimana jiwaku dikekang rasa sakit
tanpa seorang pun menggenggam tangan ini...

termasuk kamu...

Malam ini mood lagi baik, ide lagi bagus selamat membaca semoga suka

Disaan aku bersedih kamu kemana? mementingkan ego yang masih menyelimuti hati cemburumu
Salah kah? aku hanya mengungkapkan bagaimana aku suka pada idola yang aku sukai
dirimu saja yang terlalu posesif hingga rasaku jadi terkekang dan tak tenang.

;( lebih baik mengungkapkan apan yang sedang kamu sembunyikan agar ia merasa tak terabaikan

Kebanyakan ini kata" 😁

Sepenggal Cerita Cinta {Box story}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang