00. Prolog

753 88 38
                                    

Hai...

Masih ingat gue kan? Iya. Allana Faza. Rasanya, baru kemarin kita sama-sama rasain gimana indah nya cerita cinta ya? Cerita yang awalnya penuh kerandoman, kebisingan, kebodohan, bahkan keteledoran anak-anak himpunan. Cerita yang nggak pernah terbayang akan punya ending seberantakan ini.

Jangan pernah tertipu sama apa yang kelihatan nya. Itu yang selalu Alan bilang sama gue. Dan ya--- Alan buktiin itu.

Mungkin saat dia ngomong itu, Alan lagi bicarain soal dirinya sendiri. Yang mana dia sendiri kelihatan nya kuat, tangguh, sosok paling disegani, tapi ternyata malah pergi ninggalin kita semua dengan cara paling tragis. Bahkan setelah dia pergi, bisa-bisanya dia masih bisa ninggalin berjuta luka di hati semua orang.

Ah, tenang aja. Gue udah baik-baik aja kok. Sangat baik. Dan gue nggak bakal coba buat bunuh diri lagi. Itu janji gue.

Kalian udah tau kan siapa laki-laki yang akhirnya gue pilih? Iya, dia. Leo Putra Rendinata. Laki-laki yang nyaris sempurna, sahabat karib dari orang yang sangat gue sayangi.

Kalo dipikir secara rasional, mungkin ini bakal lebih mudah buat Leo masuk lagi ke kehidupan gue. Karena percaya nggak percaya, Leo pernah ada di hati gue meskipun sebentar.

Tapi kalian salah besar. Cerita gue sama Leo jauh lebih rumit dari yang kalian kira. Banyak tangis, penghianatan, kebencian, bahkan waktu kita buat lebih mengenal satu sama lain nggak ada. Kita cuma saling menyakiti satu sama lain.

Sampai pada akhirnya, gue sadar dan mulai mencintai sosok Leo yang sebenernya. Tapi sayangnya, nggak ada kebahagiaan yang bakal terus ada.

Dan mulai dari sini, gue bakal ceritain gimana kita ngejalanin kisah yang sedikit lebih rumit dari sebelumnya. Dengan perasaan yang beda, sampai akhirnya--- gue harus pergi.

—Allana Faza











Hello Leo | Rj✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang