「 𝙛𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠 」
Siang itu, Minho berjalan terburu-buru di koridor menuju ruang guru di sudut gedung. Pak Lim Jaebum memanggilnya ke ruang guru setelah kelas usai. Alasannya, tak lain dan tak bukan karena ia baru saja dihukum akibat lupa membawa pekerjaan rumahnya di jam pelajaran pertama.
"Ah, sial! Kenapa bisa sampai lupa sih?" gerutu Minho sambil terus berjalan. Saking terburu-burunya, ia tak sadar dari koridor sayap kiri ada seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya sembari membawa tumpukan buku paket.
BRUKK
"Aduh!"
Minho tersungkur ke depan, sementara si pemuda tadi terjungkal dan ditimpa buku paket yang kini berserakan.
"Duh, kalau jalan hati-hati do—eh, kamu Lee Minho bukan?"
Minho mengerjap kebingungan. Dalam hati ia cukup merasa takjub melihat visual pemuda di hadapannya yang tampak begitu sempurna, tanpa celah.
"A-ah ya, aku Lee Minho."
"Aku Hwang Hyunjin. Salam kenal." pemuda berlesung pipi itu tersenyum manis, kemudian mengumpulkan beberapa buku paket yang berserakan di atas tubuhnya. "Tadi aku dititah pak Lim untuk memanggil perwakilan dari kelasmu untuk membawa tumpukan buku paket ini. Lalu beliau bilang 'panggil Lee Minho saja' karena kamu baru saja dihukum, jadi ini juga bagian dari hukuman untukmu."
"Jadi pak Lim memanggilku ke sini untuk menghukumku lagi? Dengan semua buku paket ini?"
Pemuda Hwang mengangguk mengiyakan.
"Bukan hanya yang ini, masih ada lagi enam seri buku paket untuk pelajaran berbeda. Jadi kamu harus bolak-balik ke ruang guru dan ke kelas selama enam kali."
Minho langsung merutuki dirinya sendiri. Sial sekali dia, hari ini kedapatan kelas di lantai empat. Bisa-bisa kakinya pegal luar biasa akibat naik turun tangga beberapa kali.
"Bagus, ini adalah hari paling sial untukku." gerutu Minho sembari mengumpulkan buku yang masih berserakan.
Pemuda Hwang tadi beranjak dari lantai, kemudian menepuk-tepuk pundak Minho pelan sambil tersenyum.
"Jangan lesu begitu. Semangat ya, Lee Minho!"
Dan untuk pertama kalinya, Minho merasakan sensasi menyenangkan ketika debaran di hatinya melaju kian cepat saat kedua manik pekatnya bertubrukan dengan dua sabit indah milik Hwang Hyunjin.
Identifikasi awal, Minho merasakan jatuh hatinya yang pertama pada seorang pria.
• 𝘐𝘭𝘭𝘶𝘴𝘵𝘳𝘢𝘵𝘪𝘰𝘯/𝘱𝘪𝘤𝘵𝘶𝘳𝘦 𝘰𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘵𝘪𝘮𝘦𝘥𝘪𝘢 𝘧𝘳𝘰𝘮 𝘗𝘪𝘯𝘵𝘦𝘳𝘦𝘴𝘵 𝘣𝘺 𝘈𝘧𝘳𝘢 .𝘔Mohon maaf atas keterlambatan updatenya 😣🙏🏻 sebagai gantinya, aku update tiga chapter sekaligus, okay? ✌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
A Place for Us Two「 banginho 」[DISKONTINU]
Fanfiction❝ Kamu boleh pakai tempat ini sesuka hatimu, Lee Minho. ❞ [𝘪𝘯𝘴𝘱𝘪𝘳𝘦𝘥 𝘣𝘺 𝘚𝘱𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘚𝘯𝘰𝘸 𝘣𝘺 𝘖𝘥𝘰𝘯𝘨 𝘵𝘰𝘯𝘨-𝘯𝘪𝘮] ©️sweetapaw, March '20