Pagi ini Minho benar-benar membuat kunci duplikat ilegal untuk kedua kalinya. Minho patut bersyukur karena pak satpam sama sekali tidak curiga saat ia bilang ingin meminjam kunci karena ada peralatan palang merah yang harus ia ambil di gedung utama.
Setelah menjalankan misi rahasia penting ke tukang kunci, ia mengembalikan kunci ke pos satpam—tanpa merasa berdosa—lalu masuk ke gedung utama secara sembunyi-sembunyi. Tak lupa ia mengunci kembali pintu utama menggunakan duplikasi kunci yang ia buat tadi pagi.
Setelah berhasil sampai di lantai lima, Minho buru-buru masuk ke rooftop dan mengunci pintu kembali. Ia tersenyum melihat lesung pipi Chan yang mengembang menyambutnya.
"Kamu terlambat."
"Maaf, tadi tukang kuncinya kesulitan membuat cetakan yang pas, untungnya aku bisa mengakali sedikit dan cetakannya benar-benar persis seperti yang asli."
"Kamu membuat dua kunci duplikat?"
"Tentu. Ini, yang satu lagi untukmu." Minho memberikan duplikasi kunci yang dicat emas pada Chan. "Aku ga akan membiarkanmu melompat dari jendela lantai dua lagi hanya untuk keluar membeli air minum."
"Hehe, thank you Min."
"Oh iya, ini kubawakan kejutan!" Minho mengangkat dua bungkus plastik berisi potongan daging tipis yang sudah dimarinasi. "Aku membelinya dengan uangku, jadi hari ini kita bisa makan daging barbeque untuk lauk makan siang!"
"Tunggu sebentar, aku akan gantikan uangmu." Chan hampir beranjak dari duduknya, namun lengannya ditahan oleh Minho.
"Tidak usah. Nanti saja digantinya, kalau aku ingin pergi makan barbeque di luar."
"Hh.. baiklah tuan Lee, akan kuturuti pintamu."
Chan kembali duduk dan menyalakan kompor yang di atasnya sudah diletakkan wajan persegi untuk memanggang daging. Minho tersenyum melihat Chan yang tak henti bersenandung, seakan-akan hari ini adalah hari yang paling membahagiakan baginya.
"Kakak mau nonton apa? Biar aku carikan di laptopmu."
Laptop milik Chan kini sudah berpindah di pangkuan Minho. Ia mulai mencari folder tempat Chan menaruh film-film keren.
"Min, bagaimana kalau film Everest?"
"Sepertinya bagus. Aku juga mau nonton itu!"
Sambil menunggu Chan memanggang daging, Minho mengutak-atik isi laptop Chan. Ia sudah meminta izin tadi, dan Chan tidak masalah siapapun membongkar isi laptopnya—karena ia memang tidak pernah menyimpan sesuatu yang begitu penting di dalamnya.
"Kak Chan bikin lagu sendiri?" tanya Minho saat kursor menemukan sebuah folder berisi beberapa deret file lagu.
"Hanya lagu biasa, ga begitu menarik. Itu semacam kumpulan mixtape yang kubuat secara spontan saja."
"Boleh aku dengar?"
"Silahkan." Chan mengoper headphone di lehernya ke tangan Minho. Setelahnya ia kembali fokus memasak daging yang sudah hampir matang.
Minho mulai menyalakan lagu buatan Chan. Sesekali kepalanya mengangguk-angguk mengikuti irama lagu, sesekali juga matanya mengerjap lucu karena saking takjubnya. Ia sempatkan melirik Chan sembari mengacungkan dua jempol tangannya, memberikan pujian pada lagu buatan si pemuda jenius.
"Lagunya bagus kak, serius." Minho melepaskan headphone Chan dari telinganya. "Komposisinya kakak yang buat sendiri?"
"Ada yang kubuat sendiri, ada juga yang kubuat bersama Jisung."
"Maksudmu, Han Jisung dari kelas 3-2?"
"Yap. Kamu kenal?"
"Um, ga juga. Dikenalin sama Changbin, tapi cuma sekedar itu."
"Oh.."
"Kenapa kak?"
"Ah, bukan apa-apa." setelah membereskan alat masak Chan duduk di sebelah Minho untuk menghidangkan daging dan nasi di meja kecil yang hanya cukup untuk dua orang. "Aku pernah dengar kabar burung, katanya Jisung menyukai Lee Yongbok. Aku juga dengar kalau Changbin memacari Kim Seungmin, apa itu benar?"
Entah kenapa perasaan Minho seketika berubah gelisah. Mendengar nada pertanyaan Chan membuatnya khawatir mengenai apa yang akan pemuda itu pikirkan tentang komunitas yang dibangun Changbin secara diam-diam dan sudah berkembang sejak setahun yang lalu,
komunitas Stray Teens SMA Dansong.
double up ya? 😗
KAMU SEDANG MEMBACA
A Place for Us Two「 banginho 」[DISKONTINU]
Fanfic❝ Kamu boleh pakai tempat ini sesuka hatimu, Lee Minho. ❞ [𝘪𝘯𝘴𝘱𝘪𝘳𝘦𝘥 𝘣𝘺 𝘚𝘱𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘚𝘯𝘰𝘸 𝘣𝘺 𝘖𝘥𝘰𝘯𝘨 𝘵𝘰𝘯𝘨-𝘯𝘪𝘮] ©️sweetapaw, March '20