bagian 7

6 2 0
                                    

Setelah sampai di rumah,Naira langsung memasuki kamarnya,tanpa menyapa sang mamah yang berada di ruang tamu,ia menghiraukan panggilan sang mamah ia mengunci pintu dan merebahkan diri di kasur,tiba tiba dan tanpa diduga air mata jatuh dengan derasnya ia masih tidak habis pikir mengapa perasaan nya jadi seperti ini,hanya karena ketidaksengajaan mereka bertemu dan berangkat bersama membuat ia menyukai pria itu,ia membenci perasaan nya mengapa begitu lemah perasaan nya hingga mudah mencintai seseorang.

Dan ia juga berpikir mungkin ini hanya soal waktu,ia belum terlalu dalam mencintai Nathan jadi tidak menutup kemungkinan jika Naira bisa secepatnya melupakan Nathan .Nayla tidak ingin persahabatannya rusak hanya karena alasan seorang laki-laki,jadi lebih baik dia yang menjauh dari Nathan dibandingkan harus memisahkan dua orang yang saling mencintai .

Hening ,itulah yang saat ini terjadi di kamar Naira tiba tiba suara ponsel nya berdering pertanda ada yang menelponnya....

Tolelelet...telolelelet...telolelelet....telelelelet,kurang lebih seperti itu nada dering ponsel Naira hahah

Naira pun penasaran ia langsung mengambil hp nya dan melihat siapa yang menelpon nya malam malam begini,tetapi di sana tidak tertera nama si penelpon berarti Naira belum sekontak dengan orang tersebut,Naira takut untuk mengangkat telpon nya tetapi karena rasa penasaran nya lebih tinggi dibandingkan rasa takut nya ia pun mengangkat telepon tersebut.

'halo nai'kok lama banget sih angkat telpon nya ,ungkap seseorang di sebrang sana

Yaampun gue kayak kenal ini suara,tapi siapa ya ?batin nya bertanya tanya

'ehmm...maaf ini siapa ya?'

'masa Lo gak kenal suara gue'balas seseorang tersebut

'kenal si,tapi takut salah gtu '

'ini gue Nathan,save ya nomor gue dan jangan lupa bls juga chat gue di line'

'oh Lo nath,berarti dugaan gue bener dong '

'hehe Iyah nai'

'ada apa nath,tumben banget nelpon mau nanyain tugas matematika ya'tanya Naira

'ngga nai,gue sengaja nelpon lu'

'emng nya lu gak kontekan Ama Lea?'

'engga nai,Lea lagi siap siap buat ke Singapore besok,dia tiga bulan disana '

'loh,kok dia gk bilang si sama gue'

'gktau gue juga,padahal baru aja sehari gue pacaran sama dia,malah ditinggal aja'

'lo tenang aja ,dia bener bener sama Lo walaupun jauh dia gk akan berpaling,udh dulu yah gue mau nanya ke Lea dlu '

'oke bye,good night Nai'

Sambungan telepon merekapun terputus,pasalnya Naira mematikan nya secara sepihak,apa maksud Nathan mengucapkan selamat malam padanya?entahlah Naira tidak mengerti.

Tetapi Naira sangat kecewa dengan Azalea,mengapa ia tidak memberitahunya bahwa ia akan pergi selama tiga bulan ke luar negeri,apakah ia sudah tidak menganggap Naira karena sudah mendapatkan Nathan ,Naira semakin negatif thinking kepada Azalea,Naira pun memutuskan untuk menanyakan nya secara langsung saat di sekolah nannti.








***

Pagi harinya,Naira bergegas pergi ke sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu,ia berniat untuk sarapan di sekolah saja pasalnya ia ingin segera menemui Azalea dan meminta penjelasan kepadanya mengapa ia tidak memberitahu nya bahwa ia akan pergi keluar negri selama tiga bulan ,itu bukan waktu yang singkat menuju Naira.

Di sekolah......

"Lea,mana yah kok tumben jam segini belom Dateng"gumam Naira sambli celingak celinguk di depan kelas nya

Saat Naira sedang menunggu kehadiran Azalea tiba-tiba Nathan dan kawan-kawan tiba di depan kelas ,dan Nathan pun membuka pembicaraan terlebih dahulu

"Lo ngapain pagi pagi udh kayak orang ke bingungan gitu"tanya Nathan

"Gue lagi nunggu Lea"kata Naira

"Lah ,emng nya lu kagak tau kalo Azalea udh berangkat subuh tadi"kali ini Leon yang menanggapi

"Heh serius Lo?"teriak Azalea

"Wis Selo Jan teriak teriak,kalo Lo ga percaya tanya aja sama Nathan pacarnya"kali ini Radit yang berbicara

"Kalo gtu kita bedua masuk kelas dulu"ucap Leon

Lalu,Leon dan Radit pun pergi di hadapan Nathan dan Naira .

"Nath,serius Lea udh berangkat?"tanya Naira

"Iya,tadi subuh dia line ke gue"jawab Nathan

"Kok dia gk ngasih tau gue sih,gue chat juga nggk di bls sama dia"kata Naira

"Mungkin dia gak ngasih tau Lo juga aada alesannya "timpal Nathan

"Tapi kan tetep aja dia sahabat gue,kalo kayak gitu berarti dia gak anggep gue siapa siapa dong di kehidupannya,dan dia lebih memilih ngabarin Lo orang yang baru ada di kehidupan nya selama dua hari,Lo hebat nath bisa ngebuat sahabat gue lupa sama gue"ucap Naira

Setelah mengatakan itu Naira langsung pergi meninggalkan Nathan di depan kelas sendirian ,ia kecewa kepada Azalea sangat kecewa kenapa ia bersikap seperti itu ia tidak menganggap Naira ada di kehidupannya.

Selama jam pembelajaran pertama Naira tidak fokus memperhatikan pelajaran yang di sampaikan,ia lebih memilih menulungkupkan kepala nya di atas meja ,ia sedih karena selama tiga bulan kedepan ia akan selalu sendiri tidak ada Azalea di sisi nya.

"Nai ,ayok ke kantin"ajak Nathan

"Duluan aja ,gue gak laper"jawab Naira

"Emng Lo udh sarapan?,tadi aja Lo Dateng ke sekolah pagi banget"ucap Nathan

"Bukan urusan Lo" ketus Naira

Setelah beberapa menit kemudian,Nathan kembali kekelas dan menghampiri bangku Naira yang berada di pojok kanan dan duduk di sebelahnya .

"Nih,makan dulu"ucap Nathan sambil menyodorkan sebungkus sari roti dan sebotol air mineral

"Gue gak laper nath,gue cuma mau sendiri Lo mendingan keluar deh"usir Naira kepada Nathan

"Yaudh gue pergi,tapi nanti Lo makan ya takut sakit lagi nantinya"ucap Nathan sambil mengelus rambut Naira

Deg,hati Naira berdetak dua kali lipat saat Nathan menyentuh rambut nya dengan lembut,astaga ingin rasanya Naira menjerit sekarang juga,tapi ia mengurungkan niat nya ia juga tidak terlalu bodoh seperti itu yang ada dia akan malu sendiri .

"Hmm"hanya deheman yang mampu Naira keluarkan pasalnya ia terlalu gugup atas perlakuan Nathan padanya.

Lalu Nathan pun pergi meninggalkan Naira sendirian di dalam kelas,setelah Nathan pergi Naira kembali menelungkup kan kepala nya di atas meja ia tidak memiliki semangat hari ini juga di hari hari selanjutnya ,karena ia akan sendirian tanpa sahabt tercintanya.walaupun ia tidak bisa membohongi perut nya yang lapar ia memutuskan untuk tidak memakannya ia gengsi jika menelan ludah nya sendiri.

Tidak terasa jam pelajaran sudah selesai,rasanya hari ini sangat lama menurut Naira .Tanpa bersemangat ia melangkah gontai menyusuri koridor yang masih sangat ramai tersebut,ia lebih memilih pulang lebih cepat ia malas untuk berlama lama di dalam kelas rasanya ingin segera sampai di rumah dan mengistirahatkan pikiran dan hati nya.

FAR AWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang