Part 01. 당신없이 (Without You)

40 1 0
                                    

Juli. 2019
Somi Highschool. Seoul.
Korea Selatan.


🥀🥀🥀🥀🥀


Nam Raahyu Prov.

Bertahan setahun tanpa dia sunguh tidak bisa di bilang baik-baik saja. Terkadang pasti ada saja yang membuatku menangis karena mengingatnya.

Rasa benci dan rindu yang bertabrak sungguh menyakiti hati. Dan rasa itu tak pernah berkurang sedikitpun hingga detik ini.

Aku sangat berharap dia juga menderita merasakan yang sama. Jika tidak aku benar-benar akan membencinya juga diriku sendiri karena menjalani cinta sepihak menyebalkan ini.

🥀🥀🥀🥀🥀

Raahyu menggulung lengan bajunya hingga seperempat. Dia terlihat berlari kecil saat menyebrang jalan. Menuju sebuah gerbang besar yang ia cita-citakan.

Raahyu menghembus panjang nafasnya. Memperbaiki posisi ransel barunya.

Ini akan menjadi lembaran baru. Raahyu mengangguk pelan, tersenyum simpul, lalu melangkah masuk.

Ada banyak orang di tempat itu. Raahyu menyipitkan matanya. Mendeteksi wajah siswa-siswi yang berhamburan.

Dia cukup pemilih, langkahnya hanya tertuju pada wanita cantik berkulit putih yang sedang duduk manis sambil menyeruput infused water.

"Permisi, kau tahu kelas 10B?" Tanya Raahyu dengan sopan.

Wanita yang ditanya mendongak "Itu kelas ku." Jawabnya santai.

Sesaat setelah itu sebuah mobil klasik berwarna putih nampak melewati keduanya, wanita cantik tadi segera berdiri dari duduknya dan masuk kesekolah yang cukup luas itu.

Raahyu hanya mengekor. Bagaimana tidak. Dia hanyalah siswa baru yang belum paham sekolah barunya, apalagi tadi wanita cantik itu mengatakan dia juga siswi kelas 10B.

Mereka masuk kelas bersama, bahkan Raahyu duduk disamping wanita cantik tadi.

"Mau sampai kapan kau menguntitku?" Wanita cantik itu nampak mulai risih.

Raahyu menelusuri tempat name tag wanita disampingnya. Tertulis nama Saskia Tan Hwang disana.

"Hellow, ini bukan hanya kelasmu!" Perkataan itu spontan memberi kerutan di dahi manis wanita cantik tadi.

Anak baru yang menyebalkan!

Oh ayolah. Kenapa juga sosok Queen harus meladeni orang yang tidak ia kenal. Lebih baik kembali melihat pemandangan indah didepan mejanya.

"Pacarmu?" Tanya Raahyu, wanita cantik itu nampak menaikkan mata hitamnya. Geram. Ingin perang.

"Mau tahu saja urusan orang chh!" Umpatnya, entah kenapa itu membuat ujung bibir Raahyu naik.

"Ooh bukan." Raahyu nampak terkekeh ringan. Mata wanita cantik itu berubah sinis. Tensinya sudah naik selevel lagi.

"Sebaiknya kau pergi!" Wanita cantik itu berdiri tegas. Nampaknya dia cukup emosian. Bahkan bangkunya sampai terdorong mundur membuat kebisingan kecil.

Cukup untuk membuat Raahyu terkekeh. Dia menang.

Mendengar perdebatan konyol itu. Pria yang duduk dihadapan Saskia berbalik. Dia nampak memegang sebuah buku novel yang cukup tebal.

"Wah, ini Head Shoot? Karya Albert?" Tanpa sadar buku itu sudah berpindah tangan.

"Apa yang kau lakukan. Kembalian!" Tegas pria bername tag Park Jimin itu.

Tangan Jimin hendak merampas. Mata elang Raahyu segera mempercepat proses pergerakannya. Buku itu sudah ada di belakang tubuhnya. Membuat Jimin angkat tangan. Takut salah pegang.

Jimin hanya menghembuskan nafas kecil. Ia tidak suka meladeni. Kalau dia membiarkannya buku itu pasti akan kembali.

"Sudah halaman berapa?" Tanya Raahyu. Mungkin dia tipikal orang yang mudah akrab. Atau tidak tahu malu.

"Sudah tamat." Jawab Jimin santai.

"Houl. Kalau begitu luangkan waktumu untuk gadis ini. Dari parkiran matanya terus tertuju padamu. Kau mau tanggung jawab kalau matanya keluar? Kau tidak niat bertanya dia itu mau apa gitu? Siapa tau ada yang penting." Mendengar itu Saskia membulatkan matanya. Ingin sekali ia menjambak wanita itu.

"Yaa!" Bentak Saskia. Malu. Pipinya sudah semerah cery.

Jimin menaikkan alisnya menghadap Saskia. Seolah bertanya apakah itu benar? Binar matanya seolah berharap iya.

"Enak saja! Ngarep!" Saskia melipat tangannya. Mencoba sesantai mungkin. Mata Jimin nampak patah hati.

"Sepertinya kau juga menyukainya. Tapi apa ini? Gengsi? Houl percintaan kalian rumit." Raahyu pada Jimin.

"Sok tahu!" Tukas Jimin.

"Ya tahu lah. Aku kan punya mata."

"Diam tidak!" Ucap Saskia dan Jimin yang tampa sadar bersamaan.

"Ciee samaan." Raahyu nampak menyenggol pelan Saskia. Membuat Saskia berapi-api dan hendak mencakarnya.

Raahyu pun lari sebelum itu terjadi. Dan sebuah adegan anak sekolah dasar yang unik itu menjadi lelucon yang berhasil menarik bibir kaku Jimin ke atas hingga menampakkan gigi lucunya.

Baru kali ini Saskia dan Jimin yang cuek, angkuh dan dingin lepas kendali. Menarik.

Sejak hari itu. Raahyu berteman dengan keduanya. Mempunyai teman menyebalkan ternyata cukup menyenangkan bagi Saskia dan Jimin.


🥀🥀🥀🥀🥀


Raahyu prov.

Aku sudah berjanji untuk melupakan masa kelam itu. Disini. Ditempat ini. Walaupun hanya adanya dua temanku yang bodoh itu. Aku fikir aku akan bahagia.

°
°
°

To

Be

Continued.

°
°
°

Annyeong Kim Tae Hyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Annyeong Kim Tae Hyung.

Can't Break (END) KTH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang