PART 2

985 125 11
                                    

Tolong Vote dan komennya biar author semangat nulis lagi yaaa:'
.
.
.
.

AUTHOR POV

Malam penyambutan mahasiswa barupun datang, semua mahasiswa baru berkumpul di masing-masing ruangan sesuai dengan jurusannya. Namun tidak dengan Saeron, ia justru memilih diam dibangku taman yang tidak jauh dari ruangan tempat harusnya ia berkumpul. Pikirannya kalang kabut, moodnya kurang baik. Yang ada dipikirannya kini adalah kemungkinan yang akan terjadi diruangan kedokteran. Ya, dia khawatir apa yang dilakukan Hyunra pada Jaemin sekarang.

Saeron terlonjak sadar dari lamunannya saat sebuah kaleng minuman yang sangat dingin mengenai pipinya. Ia dengan cepat melirik orang yang berdiri disampingnya, namun sepersekian detik kemudian ia menatap lurus lagi kedepan.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud ikut campur urusanmu."

"Lupakan, aku tidak mau mengingatnya." cetus Saeron tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.

"Kau sangat membencinya? Apa yang ia lakukan padamu dimasa lalu?"

"Sudah kubilang berhenti ikut campur urusanku! Tidak bisakah kau mendengarkanku?" ucap Saeron keras dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

Renjun terdiam seraya terus menatap Saeron. Dengan segera ia melepas jaket yang digunakannya, dan menutupi kepala Saeron. Ia pun mengeluarkan earphone dan memasangnya ke kedua telinganya.

"Menangislah, aku tidak akan melihat maupun mendengarnya."

Saeronpun mulai terisak pelan.

Seseorang melihat kearah mereka dari jauh. Tangannya mengepal kencang sebuah botol minuman. Dengan segera ia menghampiri Saeron dan Renjun. Sadar akan seseorang yang berdiri dihadapannya, Renjun melepas earphone yang menggantung ditelinganya.

"Ada apa?" tanya Renjun.

"Apa yang kau lakukan padanya?"

Mendengar suara orang yang baru saja datang, Saeron menghentikan tangisnya namun masih dengan posisi kepalanya yang menunduk dengan ditutupi jaket Renjun.

"Kau siapa?" tanya renjun bingung.

"Harusnya aku yang bertanya, kau siapa?!"

Renjun tersenyum kecut.

"Kau mengenal gadis ini?"

"Jelas aku mengenalnya. Dia pacarku."

Senyum diwajah Renjun seketika pudar.

"Jadi, apa yang kau lakukan padanya?!"

Saeron menghapus air matanya cepat dan segera mendongakan kepalanya melihat Jaemin.

"Tenanglah Na, dia hanya mencoba menghiburku. Bukan dia penyebab aku menangis."

Jaemin menarik tangan saeron kasar untuk pergi dari tempatnya berdiri. Belum saja ia melangkah, sebuah tangan mencegat tangannya. Jaemin segera melihat kearah pemilik tangan itu.

"Tidak bisakah kau lebih lembut padanya? Dia seorang perempuan."

"Itu bukan urusanmu!"

"Apa kau selalu memperlakukannya seperti ini? Dia pacarmu bukan budakmu!" Ucap Renjun dengan nada mulai meninggi.

"Kalau kau tak tau apa-apa tolong jangan ikut campur. Kau orang asing bagi kami berdua."

Ucapan Saeron membuat Renjun bungkam seketika, akhirnya Saeron berjalan lebih dulu meninggalkan Jaemin dan Renjun.

"Aku harap kau memiliki batasan terhadap pacarku." ucap Jaemin seraya pergi menyusul Saeron, Meninggalkan Renjun yang terdiam mematung ditempatnya.

Long Time No See [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang