Part 1

1.8K 118 18
                                    

Aku ga yakin sebenernya bikin season 2 ini. Soalnya story Long Time no see tuh cerita lama, lama banget malah. Aku bikin cerita itu pas libur kelulusan SMP, dan sekarang aku udah kuliah semester 4 :) aku bahkan lumayan lupa sama semua work aku makanya ga ada yg dilanjut:') tapi karna masih banyak yg ngomen minta season 2 jadilah aku bikin, tapi ga menjamin seru. Soalnya aku udah bertahun-tahun ga pernah nulis lagi:"
.
.
.

HAPPY READING 💖

.
.
.
.
.

"YAKK!!!! BUKA MATAMU NA JAEMIN!!"

Seorang gadis terus menerus menggoyangkan tubuh lelaki yang tertidur dengan damai di ranjang kesayangannya, lelaki itu seketika menarik selimut dan menutup kepalanya dengan bantal.

"KAU TIDAK AKAN BANGUN? KAU BENAR-BENAR TIDAK AKAN PERGI KE UNIVERSITAS?! YAKKK!!"

Saeron terus menerus berteriak mengeluarkan suaranya seraya memukul dengan seluruh tenaganya untuk membangunkan kekasihnya itu. Jaeminpun mulai mengalah membuka bantal yang menutupi kepalanya.

"Apakah kau benar-benar seorang mahasiswa? Tingkahmu masih seperti anak sekolah dasar." ucap Jaemin dengan suara serak.

"Baiklah kalau begitu. Aku akan pergi duluan."

Saeron mengalah dengan wajah pasrah dan berniat turun dari kasur. Namun, sebuah tangan mencegat tangannya dengan cepat. Saeron berbalik, sebuah senyum tulus yang manis memperlihatkan sedikit deretan giginya yang rapi.

"Diamlah 5 menit lagi. Bahkan saat tidurpun aku merindukanmu. mimpiku hari ini tidak ada kau, jadi diamlah disampingku sebentar saja."

Saeron menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan lalu tersenyum manis yang dibuat-buatnya.

"Kau merindukanku?"

Jaemin mengangguk dengan wajah cemberut yang dibuat-buatnya.

"Lalu kenapa kau tidak lekas bangun saat aku membangunkanmu huh?!" ucap saeron kencang seraya memukul jaemin menggunakan bantal secara membabibuta.

"Kau merindukanku? Hahh.. merindukanku? Kau bahkan menutup kepalamu dengan bantal tadi! Didalam mimpimu tidak ada aku, lalu kau memimpikan siapa sampai tidak mau bangun huh?!" Saeron mengacak-acak rambut Jaemin dengan kesal sampai-sampai beberapa helai rambut Jaeminpun rontok. Jaemin segera mencoba beranjak untuk duduk dan menghentikan kegiatan Saeron.

"Baiklah baiklah. Aku minta maaf. Dan mimpiku itu gelap, tidak ada siapapun dimimpiku. Kau jangan khawatir, selain kau aku tidak akan memikirkan wanita lain."

Saeron hanya mendelik tak mejawab perkataan Jaemin.

"Wahhh... Inilah yang membuatku bertanya-tanya setiap melihatmu."

Saeron mengernyit bingung.

"Tidak peduli kau sedang senang, marah, ataupun kesal. Kenapa wajahmu tetap terlihat menggemaskan?"

Saeron memutar bola matanya jengah lalu melemparkan bantal kewajah Jaemin seraya beranjak dari duduknya.

"Eo? Wajahmu memerah." Celetuk Jaemin dengan senyum pepsodent nya.

"Aku bahkan bisa membuat wajahmu memar Na Jaemin." Ucap Saeron dengan tatapan tajamnya dan mulai meremas jari-jarinya.

"Aa.. Baiklah kau menakutkan sekarang. Aku akan kekamar mandi, kau tunggu di bawah."

"Kau benar-benar penuh kebohongan."

"Apa? Apa aku salah lagi? Ada apa denganmu hari ini? Apa kau sedang menerima tamu bulanan?"

Long Time No See [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang