BINGUNG

15.4K 94 11
                                    

Sejak kejadian pak hendri menyatakan cintanya saya tidak bertemu lagi dengan beliau, jujur ada rasa kangenku pada pak hendri namun saya takut kejadian kemarin terulang lagi namun dalam hati kecilku jujur aku menyukai pak hendri. Secara dari postur tubuhnya yang sangat menggoda iman dengan perut buncitnya dan kumisnya yang cukup tebal dan juga kontol yang cukup panjang.

Sudah hari ke-8 aku dan pak hendri tidak bertemu. Namun ketika hari ke-9 pada saat itu keperluan alat mandi di kost saya habis saya memutuskan untuk ke mall terdekat namun yang membuatku kaget sekaligus grogi saat saya mengambil pasta gigi tidak sengaja ada seseorang bapak-bapak menabrak saya sehingga saya terjatuh, ketika saya jatuh bapak ini menolong saya sekaligus membereskan barang-barang saya yang berserakan di lantai. Kalian tau siapa yang menabrak saya, ya benar yang menabrak saya adalah Pak Hendri orang yang selama ini selalu ada di bayanganku.

Ketika dia memberikan keranjang belanjaku aku sangat kaget dengan kehadiran beliau, Pak Hendri "maaf dik bapak tidak sengaja". Jujur diwaktu yang sama aku ingin sekali memeluknya namun aku tahan aku cuma membalas senyum dan melihat mukanya yang ganteng. "Iya Pak ini juga salah saya terlalu fokus dengan belanjaan, saya juga minta maaf Pak", pak Hendri hanya tertawa kecil.

Sejak kejadian itu Pak Hendri meminta No HP ku, jujur aku sangat semang karena hubunganku dengan pak hendri akan lebih dekat antara satu sama lain

Saya ingat sekali saat itu malam minggu pak hendri ngajak saya untuk pergi namun saya bingung sebab ini pertama kali saya jalan sama cowo,
"Dik.... Lagi apa?"
"Lagi di kost pak, ada apa ya kok tumben chat malam-malam emang gak jualan"
"Gak dik bapak hari ini libur dulu mau jalan, yuk ikut bapak kita pergi ngilangin suntuk"
"Mau kemana pak emangnya ?"
"Hmm.... Gimana kalau kita ke Monas atau Kota Tua?"
"Boleh pak saya juga lagi suntuk"

Di hari itu juga aku jalan untuk pertama kali dengan pak hendri, selama perjalanan saya dan pak hendri lebih banyak diam dan saling tatap.

Jujur aku senang diajak jalan oleh pak hendri yang mana aku juga menyukainya, ingin rasanya saya menjawab pertanyaan pak hendri waktu lalu tapi saya takut kalau pak hendri hanya main-main atau hanya menggoda saya saja.

#maaf ya ceritanya sampai sini dulu. Dan maaf sekali lagi kalau saya telat upload sebab lagi banyak kerjaan semoga para pembaca memakluminya heheheh
#Tunggu cerita selanjutnya bakal ada cerita yang cukup buat hati pak hendri gimana gitu hahaha

SANG PENJUAL NASI GORENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang