Love is Simple

80 15 0
                                    

Tepat di hari Valentine di kala usia mereka sama-sama 25 tahun, Sasuke dan Naruto mengucap sumpah setia, bersama sampai rambut di kepala memutih, sampai kulit berkerut dan berbintik, di hadapan keluarga dan teman terdekat.

Itachi mengucap selamat seraya menghela napas, "Bukankah sudah kuingatkan, jauhi dia. Lihat sekarang, kamu juga sudah tertular. Sebenarnya apa yang kamu lihat di dirinya? Haa ... padahal begitu banyak pilihan yang lebih baik, kenapa harus dia ...."

Dari samping, Jiraiya terkekeh, "Kadangkala, pertanyaan-pertanyaan terasa rumit sekali, padahal jawabannya sederhana saja."

"Sederhana?" tiga orang bertanya bersamaan.

Kalau Itachi saja yang bertanya, masih bisa Jiraiya maklumi. Kenapa Sasuke dan Naruto juga ikut bertanya?

Benar kata Itachi, kebodohan Naruto sudah menginfeksi Sasuke.

"Karena kalian sudah dikutuk untuk selalu bersama!"

Kata 'kutuk' mengingatkan Naruto kalau dia pernah mengutuk Sasuke menjadi homo.

Jangan-jangan, seperti kata Kakek Jiraiya, gara-gara kutukannya sendiri, dia malah terikat seumur hidup dengan Sasuke.

Dipikir-pikir lagi ....

Sama sekali bukan kutukan yang buruk.

Dicari di mana pun, tidak akan ada pasangan yang lebih cocok untuk Naruto selain Sasuke yang mau memahami segala kebodohannya, mampu memaklumi tingkah konyolnya.

Bagi Sasuke sendiri, sejak jantungnya berdetak senang kala melihat Naruto di halaman rumahnya di tengah malam, sudah menjadi jawaban atas pikiran kalut yang membuatnya susah tidur.

Tanpa peringatan, wajah bodoh Naruto sudah terpatri kuat di ingatannya.

Dikutuk atau tidak, Sasuke tidak peduli.

Paling penting, dia dan Naruto bahagia bisa saling memiliki.

Cinta pertama sekaligus cinta terakhir.

Cinta memang sesederhana itu!



💗The End💗

243

Total : 1480 words.

The CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang