Dimana ada Taehyung disana ada Wheein.
Dimana ada Wheein disana ada Taehyung.
Wheein dan Taehyung merupakan sepasang sahabat dan sudah bertetangga dari kecil. Tidak ada hal yang tidak diketahui Taehyung tentang Wheein dan begitu juga sebaliknya. Dulu sewaktu orang tua Wheein bercerai Taehyung selalu ada di sisi Wheein dan sewaktu Taehyung mengalami patah hati pertamanya karena diselingkuhi kekasihnya, Wheein juga menemani Taehyung.
"Whee, ada seorang sunbae yang menyukaiku", cerita Taehyung saat sedang berkunjung ke rumah Wheein.
"Siapa?"
"Irene sunbae-nim"
Wheein menyemburkan jus jeruknya.
"Bae Irene? Yang sangat cantik itu? Astaga kau bermimpi ketinggian Taehyung", ledek Wheein tidak percaya.
"Cih! Sudah kuduga kau bakal begitu. Kau itu tidak sadar kalau sahabatmu ini super ganteng?", omel Taehyung.
"Baiklah baiklah. Lalu bagaimana? Kau menyukainya?"
"Dia memang sangat cantik. Tapi aku belum ada perasaan padanya", jawab Taehyung.
"Yasudah. Jangan permainkan dia. Tegaskan kalau kau tidak menyukainya", saran Wheein.
"Hm baiklah", jawab Taehyun pelan.
Begitu eratnya persahabatan Taehyung dan Wheein sehingga bisa saling terbuka seperti itu.
"Taehyung!", seru Wheein di depan pintu rumah Taehyung.
"Ada apa Whee", Taehyung keluar dengan keadaan masih setengah tidur.
"Tolong antarkan aku ke aula kampus! Aku harus tampil di bazar sekarang, kalau tidak Byul unnie akan membunuhku!", seru Wheein.
Taehyung segera bersiap meskipun sambil mengomel.
"Astaga harusnya hari ini aku tidur seharian", omel Taehyung di dalam mobil.
"Hehe mian. Nanti aku belikan tteokbokki", bujuk Wheein.
"Kalau tteokbokki aku masih mampu beli sendiri!", seru Taehyung.
"Lalu kau mau apa?"
"Aku akan simpan dulu satu permintaan", jawab Taehyung sambil tersenyum miring.
"Menakutkan"
Taehyung hanya tertawa kecil mendengar respon Wheein. Tak lama mereka sampai di aula kampus.
"Astaga Wheeinie, aku kira kau tidak akan datang. Cepat bersiap, Solar unnie akan meriasmu", seru Byul pada Wheein yang baru datang.
Wheein segera duduk di depan Solar. Hari ini Byul dan Wheein akan menampilkan duet di acara bazar kampus. Sementara Taehyung berjalan menuju aula dan duduk di bangku penonton. Tak lama kemudian, MC memanggil Wheein dan Byul untuk segera tampil.
"Astaga, dia memang benar-benar terlambat", pikir Taehyung.
Wheein muncul di atas panggung dengan dress selutut berwarna peach dan make-up natural yang membuatnya terlihat seperti malaikat yang manis. Dengan honey-voice nya, Wheein mulai menyanyikan bait demi bait lagu I yang dibawakan oleh Taeyeon dan Verbal Jint. Ditambah dengan rap Byul, penampilan mereka mendapatkan sambutan yang sangat meriah.
"Taehyung, Wheein benar-benar manis", ucap Jimin yang duduk di sebelah Taehyung.
Taehyung masih terpukau menatap Wheein di panggung. Entah kenapa darahnya berdesir melihat gadis mungil itu.
"Taehyung!", panggil Jimin.
"Eh kenapa?", tanya Taehyung
"Wheein manis sekali ya", ulang Jimin.
"Hahahaha, kau tidak lihat kelakuannya", ucap Taehyung.
"Pasti sangat menarik. Kurasa aku ingin dekat dengannya"
"Jangan menyesal"
Jimin tidak menjawab. Ia hanya terus menatap Wheein. Setelah selesai tampil, Wheein segera menghampir Taehyung.
"Bagaimana bagaimana? Apakah penampilanku bagus?", tanya Wheein.
"Seperti biasa", jawab Taehyung sambil mengacungkan jempolnya.
"Solar unnie meminjamkanku dress ini", ucap Wheein sambil berputar.
"Kau terlihat aneh", ucap Taehyung tanpa sempat ditahannya.
Wheein menatap Taehyung dengan kesal. Jahat sekali Taehyung berkata begitu.
"Whee..." panggil Taehyung.
"Hai Wheein. Penampilan yang spektakuler. Aku Park Jimin", tiba-tiba Jimin datang dan mengulurkan tangannya.
"Oh hai, terimakasih. Iya aku pernah mendengar tentangmu dari Taehyung. Aku Jung Wheein", jawab Wheein sambil menyambut uluran tangan Jimin.
"Ah kau pasti haus setelah tampil. Ini, minumlah", ucap Jimin sambil menyerahkan sebotol air pada Wheein.
"Terimakasih"
Taehyung yang melihat kejadian itu hanya diam. Entah kenapa ia ingin mengusir Jimin dari planet ini. Hari ke hari, Jimin dan Wheein semakin dekat. Sekarang dimana ada Wheein, disitu ada Jimin. Begitupun sebaliknya. Taehyung sering menghindar dari mereka berdua namun ia tak bisa mengelak dari Wheein di rumah.
"Taehyunggg", seru Wheein sambil memasuki rumah keluarga Kim.
"Apa?", tanya Taehyung.
"Aku ingin menceritakan sesuatu"
"Kalau tentang Jimin aku tidak mau dengar lagi", jawab Taehyung.
"Kau yakin? Ini berbeda", pancing Wheein.
"Apa?", tanya Taehyung mulai tertarik.
"Jimin menyatakan perasaannya padaku", ucap Wheein.
Jantung Taehyung serasa berhenti berdetak. Ia menatap gadis berambut blonde itu.
"Lalu?", tanya Taehyung tercekat.
"Aku belum menjawabnya"
Jantung Taehyung berfungsi normal kembali.
"Aku masih belum kepikiran ke arah sana Tae. Menurutmu aku harus bagaimana?" lanjut Wheein.
"Wheein, 1 permintaanku masih berlaku bukan?"
"Masih. Tapi kenapa tiba-tiba kau membahas itu? Aku sedang meminta pendapatmu Tuan Kim", tanya Wheein bingung.
"Aku akan menggunakannya sekarang. Permintaanku, kau tidak usah menerima Jimin", tukas Taehyung.
"Kenapa?"
"Kau denganku saja" ucap Taehyung sambil menaikkan alisnya
"Kau gila", ucap Wheein kaget.
"Aku serius, Jung Wheein", ucap Taehyung sambil menarik Wheein dan mencium gadis itu.
Wheein merasakan jantungnya akan melompat keluar.
Happy satnite everyone!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mamamoo Oneshoot!
Fanfictionrandom stories about 4 vocalists, 4 dancers, 4 rappers, 4 beagles, and 4 QUEENS🐹🐰🐶🦁 stan talent, stan MAMAMOO🖤