"Hyejin-ah, namja itu tidak berhenti memandangimu dari tadi", bisik Wheein, teman kerja Hwasa di coffee shop.
Hwasa menoleh, melihat namja yang dimaksud Wheein. Namja bertopi hitam itu segera memalingkan wajahnya dan fokus pada laptopnya saat Hwasa menatapnya.
"Perasaanmu saja mungkin Wheein", ucap Hwasa dan kembali sibuk menyelesaikan latte art nya dan membawanya ke meja pelanggan.
"Ini kopimu nona. Terimakasih", ucap Hwasa sambil tersenyum. Gadis itu kembali ke counter dan mulai bersih-bersih.
"Hyejin-ah, kami pulang duluan ya", ucap Wheein sambil menggandeng kekasihnya, Taehyung.
"Ah yaa, pergilah. Aku lelah jadi third wheel", ucap Hwasa pada dua rekan kerjanya itu.
"Bilang saja kau iri. Makanya cari pacar sana", ledek Taehyung.
Hwasa mengibaskan tangannya tak peduli. Wheein tertawa dan kemudian mengajak Taehyung pergi. Setelah dua sejoli itu pergi, Hwasa menghembuskan nafas kasar.
"Duh bosan sekali", ucapnya sambil mengetuk-ngetuk meja kasir. Seolhyun, teman satu shift nya belum datang. Sebenarnya shift Hwasa sudah habis, sama dengan Wheein dan Taehyung, tapi hari ini ia lembur menggantikan Nayeon, rekan kerjanya yang sedang cuti sakit. Daripada ia tiduran tak jelas di apartemennya.
Hwasa memandang sekeliling coffe shop. Tidak terlalu ramai, hanya sekitar 3 meja yang terisi. Mata Hwasa bertemu dengan mata seseorang bertopi hitam yang dibicarakan Wheein tadi.
"Apakah ia benar-benar sedang memperhatikanku?", pikir Hwasa.
Namja itu membenarkan duduknya dan memasang earphone nya. Ia sibuk mengetuk meja dengan jarinya, kemudian menulis sesuatu. Kemudian ia bertopang dagu, mengerutkan alisnya, menulis sesuatu, mencoret sesuatu kemudian bertopang dagu lagi. Ya, secara tidak sadar Hwasa memperhatikan tingkah namja itu.
"Mungkin dia seorang penulis lagu", pikir Hwasa lagi. "Astaga kenapa aku jadi memperhatikannya", pikirnya lagi.
Hwasa segera berdiri dan melihat apakah ada yang bisa ia lakukan. Lantai sudah dipel bersih oleh Taehyung tadi. Bar juga rapi. Akhirnya Hwasa mengelap gelas-gelas yang sebenarnya sudah bersih. Memang Hwasa anak yang tidak bisa diam. Namja bertopi hitam itu menatap Hwasa yang sedang mengelap gelas dan tersenyum kecil.
Pelanggan mulai berdatangan. Jam sibuk coffe shop dimulai.m. Untunglah Seolhyun segera datang. Hwasa dan Seolhyun sangat sibuk melayani pelanggan hingga mereka tidak sempat makan siang. Setelah pelanggan mulai sepi, Hwasa merenggangkan tubuhnya yang pegal.
"Hyejin-ah, aku akan membereskan dapur dan bar, kau bisa bereskan meja?", tanya Seolhyun.
"Ah baiklah"
Hwasa berjalan menuju meja pelanggan dan mulai membersihkan. Namja bertopi hitam itu masih disana. Di mejanya sudah ada dua gelas kopi yang kosong. Hwasa berjalan menuju meja itu.
"Permisi tuan, apakah gelas kopinya sudah selesai?", tanya Hwasa.
Namja itu gelagapan, dan hampir menjatuhkan gelas iced latte di tangannya.
"Oh maaf aku mengagetkan anda", ucap Hwasa sambil membungkuk.
"Ah gwaenchana, silakan bawa saja gelasnya", jawab namja itu.
Hwasa segera membereskan gelas kosong itu dan membungkuk kecil sebelum meninggalkan meja itu. Loco, namja bertopi hitam itu, menatap punggung Hwasa yang berjalan menjauhinya. Hwasa segera menuju kasir karena ada pelanggan yang baru datang. Tiba-tiba Loco berdiri dan mendatangi Seolhyun di bar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mamamoo Oneshoot!
Fanficrandom stories about 4 vocalists, 4 dancers, 4 rappers, 4 beagles, and 4 QUEENS🐹🐰🐶🦁 stan talent, stan MAMAMOO🖤