👶 Keempat di Hari Kamis 👶

2K 296 13
                                    

"Selamat makan." changbin meletakkan dua mangkuk bayi berisi nasi dan telur masakannya.

"paman gak makan?" jisung berhenti sibuk dari makanan dan menyadari changbin yang tersenyum melihat balita kembar itu makan.

"oh iya, paman mau makan." changbin tersadar, ia bangkit dari jongkok dan mengambil sebuah roti tawar di meja makan yang tak jauh dari sana.

"ayah, enak?" felix berbicara dengan mulut penuh makanan.

"enak?" changbin mengulang sambil menyelaraskan kunyahannya dengan kunyahan felix, si balita mengangguk.

"ting! tong!" bel apartemen berbunyi, ketiganya refleks menoleh ke arah suara. changbin bergegas ke arah pintu.

"selamat pagi, dengan tuan chan?" ucap pria dengan seragam dan topi oranye selaras. bisa dipastikan itu adalah kurir ekspedisi.

"saya temannya." jawab changbin.

"ini paket untuk tuan chan, silahkan tanda tangan penerima di sini." changbin menerima kardus berbentuk segi panjang dan membawanya ke dalam setelah si kurir pergi.

"paman itu apa?" tanya jisung ketika changbin meletakkan kardus itu di meja makan.

"jjiks mau liat!" felix merengek ingin keluar dari kursi bayi yang ada di dapur seberang meja makn.

"habisin dulu makanannya." ucap changbin. felix masih merengek, disampingnya jisung langsung memasukan semua makanan ke mulutnya.

"pwamwan jiswung hwabiws." jisung bicara dengan mulut penuh makanan, hal itu membuat felix mengikuti ide brilian kakaknya agar keluar dari kursi.

abang chan
buka aja paketnya, buat si kembar itu.

changbin membuka kardus paket setelah pop up chat dari chan muncul. felix dan jisung sudah bersiap di depan changbin. kini mereka sudah ada di ruang tengah.

"roy!" teriak dua balita itu, berlomba untuk sekedar mengelus robot mainan salah satu karakter di robocar poli bernama roy. changbin menyimpan mainan itu di samping kanan nya tepat di mana jisung duduk untuk mengelus mainan tersebut.

"jjiks juga!"
"gamau, ini punya jicung!"

changbin yang sibuk membuka kardus satu lagi menoleh ketika dua balita itu tiba-tiba bertengkar.

"ini masih ada satu lagi, kok." changbin dengan tergesa-gesa membuka satu robot lagi yang masih di dalam kotaknya.

"jjiks mau!!"
"ini punya felix lagi dibukain."
"ini jicung!!"

suara mereka berlomba bersahutan. seakan tak mau kalah satu sama lain.

"hwee." hingga pecahlah tangis felix. ia terduduk di samping changbin, sedangkan jisung melarikan diri ke sofa yang ada di seberang mereka sambil mengelus mainan robot merahnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"punya felix yang ini, nih." changbin menyodorkan mainan robot poli berwarna biru.

"gamau!" felix berteriak lalu melanjutkan tangisannya lebih keras. changbin perlahan menarik kembali mainan mobil yang ditolak felix dan melangkah mendekati jisung.

"jisung mau yang ini ga?" ucap changbin sambil melambaikan poli yang ada di tangannya.

"jisung mau roy!" ucap jisung dengan mulut yang semakin mengerut ke bawah.

"kenapa? yang ini juga bagus." bujuk changbin lagi.

"gamau! hweee!" jisung berlari menjauh dari changbin dan mulai menangis, felix yang awalnya sudah ㅡhampirㅡ berhenti menangis malah ikut kembali menangis. membuat seisi apartemennya penuh dengan suara tangisan.

ngasuh ; changbin x jilix baby (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang