Kamu duduk disofa. Confused. Tertohoq. Terkejoed.
Kamu masih gak bisa percaya kejadian tadi siang. Yah udah berapa tahun coba dia gak ketemu babeh? Udah ga usah nanya-nanya saya males jawabnya.
Kamu merebahkan dirimu disofa empuk milikmu. "Kena why kudu ketemu babeh? :')" ucap mu kezel.
Padahal kamu sudah mengimpikan sebuah surga dunia dimana kamu tinggal sendiri dengam damai dan tenang. Tapi imajinasi itu dihancurkan dengan mudahnya dengan sarung babeh yang setia terikat dibagian bawah babeh:V
'Kedjamnya hidup ini kepada ku:')' Batin mu miris.
"SAMLEKOM!!"
"HEH GEMPA PUNYA ANAK 7!"
Kamu yang latah pun tersungkur dari sofa mu. Kamu menatap jengkel si tersangka (njir kek maling be) yang membuat mu tersungkur ke kasur dengan tidak elitnya.
"Anda tau mencet bel gak?" tanya mu kesal dan menatap sang tersangka bertopi biru itu. "Ya maap, ikut gw yuk" ucap Taufan sembari menunjukkan kunci motornya. (Cih, pamer)
Mata mu berbinar saat melihat kunci yang ada ditangan Taufan. "Njir! Lu udah punya motor? Duit dari mana lu?" Taufan menggenggam kunci motornya dan menatap kamu dengan tatapan datar. "Ngepet"
...
...
...
...
...
...
...
-_-...
"Gila lu" Taufan tertawa layaknya orang gila dan menatap kamu dengan tatapan jahilnya. "Ya kali! Masa yang jadi babinya Blaze?:v" ucap Taufan ngaco.
"GHIBAHIN GW LU YAH?!" Teriak Blaze dari kamarnya. Kebetulan Blaze itu tetangganya kamu, jadi dia bisa denger grusak-grusuknya kamu.
"HILIH! GEER BANGET MINTA DIGHIBAHIN!" Teriak Taufan. Taufan pun menarik tangan mu dan berlari keluar dari gedung apartemen itu.
"Sabar dong! Lu lari cepet banget!" protes kamu.
"Lu nya kelambatan" jawab Taufan. Kamu menggembungkan pipimu kesal.
"Don't banyak bacot! Ay-"
"HEEEHH!! MINGGIR-MINGGIR!!"
Kamu dan Taufan menengok ke arah teriakan itu. Betapa tertohoqnya kamu saat melihat Author yang naik diatas troli belanja dengan kecepatan diatas rata-rata dan dibelakangnya ada Blaze dan Halilintar yang mengejarnya.
"BUSET!! APAAN TUH?!" Teriak Taufan terkejoed. Troli yang dinaiki Author pun menabrak dinding dengan tidak elitnya. Halilintar dan Blaze pun berlari kearah Author.
"Lu gak papa?!" tanya Halilintar panik.
"Aing fine Li" ucap Author yang mengeluarkan darah dari kepalanya sembari mengacungkan jempolnya.
"FINE YOUR HEAD! ITU PALA LO BERDARAH GIBLIK!" Teriak kamu dan yang lainnya. Author cuma cengengesan gak jelas:v
"Hilih bicit kilian simia, iki kin gik tiu" Ucap Author dengan bahasa 'i'nya:v
"Lu ngomong yang jelas Thor, kite gak ngarti bahasa alien" Ucap Blaze ngaco sembari menepuk pundak Author. Author pun menjitak kepala Blaze sembari berkata 'SEMBARANGAN!'
"Itu gimana kisah bisa main troli belanja gitu?" Tanya kamu kepo. Halilintar cuma mendengus kesal.
"Semua berawal di supermarket..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[APARTEMEN BABEH]
Fanfiction[Masih ingat dengan Kost-an Babeh? Ternyata Babeh buka Apartemen lho-!] Setelah bertahun-tahun melelaui masa suram //plak. Maksud saya masa bahagia di kost Babeh, akhirnya (Y/n) dan kawan-kawan berpisah ditengah semester. (Y/n) yang memilih untuk ku...