Perempuan dengan kacamata berbingkai bundar itu tampak duduk di depan komputer di mejanya dengan sibuk. Kesepuluh jemarinya tampak sibuk mengetikkan sesuatu di keyboard. Mungkin ia terlihat seperti mengerjakan salah satu tugasnya sebagai pegawai yang ada di perusahaan itu, tetapi sayangnya sebenarnya tidak.
Rambut sepunggungnya tampak diurai begitu saja, membuat rambut bergelombang berantakan membuat penampilannya seperti perempuan yang tidak menyisir rambutnya sama sekali seharian. Baju dan celana longgar yang terkesan sangat santai membuat penampilan perempuan itu cukup berbanding terbalik dengan pegawai-pegawai lainnya, termasuk para pegawai perempuan.
Walau penampilan perempuan itu terkesan di bawah dari penampilan para teman kerjanya yang lebih mempesona hingga glamor, perempuan itu tidak pernah mendapatkan masalah seperti digunjing atau hingga di-bully. Perempuan itu hanya selalu diabaikan dan tak dihiraukan. Orang-orang akan datang padanya saat hanya saat orang itu membutuhkannya. Selalu saja begitu dan dia sudah terbiasa serta tidak terlalu memikirkannya. Dia juga tidak merasa penampilannya salah. Ia hanya suka dengan dirinya yang santai.
Senyuman manis perempuan itu terbit tatkala jemarinya mulai berhenti bergerak. Tangan kanannya berpindah ke mouse komputernya, mengarahkan kursor ke tulisan 'send' yang ada di layar dan menekannya. Kedua tangannya sudah menumpu wajahnya yang terus berseri menatap layar komputer.
Setelah puas menatap surelnya yang sudah berstatuskan terkirim, Elena mengalihkan pandangannya. Ia menatap ke arah ruangan yang dibalut dinding kaca di depan sana sehingga Elena dengan mudah menatap orang yang di dalamnya.
Joe Gilbert, manajer divisinya tampak sibuk dengan kerjaan di laptopnya. Sesekali pria tampan itu tampak menyeruput kopi yang berada di atas meja kerja miliknya. Senyuman Elena pun semakin melebar. Layaknya menonton acara televisi kesukaannya, Elena terus menatap Joe melalui kaca bening yang tampak selalu mendukung aktivitas yang hampir setiap jamnya Elena lakukan itu. Pria itu terlihat sangat tampan seperti biasa, membuat Elena benar-benar mengagumi pria yang selalu ramah dan perhatian pada semua orang tersebut.
Walau Joe selalu baik pada Elena, pada dasarnya mereka berdua tidaklah dekat. Padahal Elena juga ingin bercanda dan mengobrol dengan Joe yang selalu dengan murah senyumnya bertukar cerita dengan pegawai-pegawai yang mengajaknya berbicara. Namun, sayangnya Elena tidak memiliki cukup keberanian untuk mencoba dekat dengan pria itu.
"Joe Gilbert, kenapa kau sangat tampan hari ini?" gumamnya yang duduk sendiri di meja kerja yang penuh dengan barang-barang kecil yang ia butuhkan dalam bekerja.
Elena bukannya sangat pemalu atau ingin bersembunyi, tetapi karena ia memang tidak terlalu menyukai perhatian. Itulah salah satu alasan kenapa Elena tidak ingin berlomba-lomba seperti pegawai perempuan lainnya yang memakai baju mewah, mahal, hingga yang seksi dengan make up yang menonjolkan kecantikan mereka. Ia tidak suka melakukan hal-hal berlebihan hanya untuk ditatap oleh orang lain, lagipula rasanya merepotkan jika ia harus bangun sangat pagi sebelum ke kantor agar bisa berdandan.
Lagipula Ben akan membunuhnya jika ia memakai pakaian seksi. Kakaknya itu selalu saja masih melihat Elena sebagai adik kecilnya yang selalu ia jaga bahkan dari sebuah semut. Elena bahkan tidak pernah merasakan berpacaran karena kakaknya yang protektif. Alasan Ben sendiri hanya karena tidak ingin dirinya jalan bersama pria berengsek.
Mengingat keadaannya yang memang tidak menguntungkan saat menyukai seseorang, Elena pun menjadi perempuan yang pemalu terutama untuk menunjukkan rasa sukanya pada seseorang. Ia bahkan terkesan salah tingkah hingga parahnya tergagap jika berhadapan dengan pria yang ia taksir. Sungguh, Elena rasanya ingin mengeluarkan semua isi hatinya pada pria itu. Namun, ia tidak punya muka serta keberanian untuk melakukannya. Menyapa duluan pun Elena tak sanggup.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Red Daisy
RomanceTidak bisa mengutarakan perasaannya langsung pada manajernya-Joe, Elena mengirimkan email cinta dengan menggunakan alamat email samaran. Tetapi, yang tidak diketahui Elena, bukannya berada di kotak masuk Joe, kumpulan email cinta itu terkirim ke ema...
Wattpad Original
Ada 8 bab gratis lagi