PART 1: Terimakasih Seno

26.6K 3.7K 1.2K
                                    


PART 1: Terimakasih Seno


-



Orang-orang tau, jadi murid EHS itu sangat sibuk.

Wajib ekskul, wajib organisasi, kegiatan club, aktifitas sekolah, acara sekolah, ini itu ini itu banyak sekali.

Bahkan, walau dapat julukan 'murid bandel' mereka juga tetap berprestasi.

Belum lagi kegiatan seperti pentas sekolah, festival ekskul, lomba kelas, olimpiade, pawai, dan lain sebagainya.

Jadi murid EHS itu sangat sangat sangaaat sibuk.

Itu juga alasan murid EHS nongkrongnya disitu-situ aja. Di Mixme depan, Jalan Adira 1C, Indomaret simpang depan, warung belakang, atau pun warnet belakang sekolah. Mereka tak bisa pergi jauh dari sekolah. Bahkan beberapa murid sampai pulang malam karena kegiatannya.


Kembali lagi, murid Epik Highschool itu sibuk.


Dan semua kegiatan mereka diatur dan dikomandai oleh satu ketua utama.


Sang Ketua OSIS, Ezra Adrian.


Jika jadi murid biasa saja sudah sangaaast padat jadwal, bagaimana dengan pemimpinnya?


Tapi, masih saja ada yang menyeletuk:

"Emang Kak Ezra ketos ya?"

"Kak Ezra tuh kerjanya ngapain sih kayaknya yang sering blusukan Kak Jaebi doang."

"Lah si Ezra ketos? Kirain Arka yang anak IPA."

"Eh nama ketos kita siapa sih? Yang IPS1? Kak Junaid ya? Eh itu mah Ketua Basket. Jeka kali ya?"


Ezra bener-bener nggak keliatan.

Bukan ketua OSIS eksis yang ada dimana-mana.

Dia hanya Ezra Adrian.

Yang tiap hari harus ke ruang OSIS mengambil tumpukan laporan murid. Yang tiap minggu pulang sekolah ikut rapat di kantor guru. Yang tiap sore mengerjakan PR sambil merancang kegiatan sekolah. Yang tiap malam dengan segelas kopinya membaca tumpukan laporan yang datang.

Ezra memang tak banyak bicara.

Seperti ubin masjid di pojokan.

Adem juga, tapi jarang tersentuh.



Sampai hari itu datang.


Seorang Ezra Adrian yang terkesan dingin, kalem, dan bekerja dalam diam itu menunjukkan diri. Jadi pusat perhatian, bahan gosip para murid EHS.

Ketika ia memayungi seorang gadis mungil di pinggir lapangan futsal.

Hari itu gerimis, namun pertandingan futsal melawan sekolah lain tetap berlangsung. Ezra di pinggir lapangan, melepas jaketnya direntangkan di atas kepala seorang gadis yang berdiri di depannya.

Jelas menarik perhatian.

Itu Haylie.

Si penyanyi yang sejak kecil sudah terkenal.

Enthusiast (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang