Hollaa!!
Cuma mau minta maap klo cerita kali ini sangat amat teramat pendek,, sedang tak ada khayalan yang muncul:')
Jan bosen yaa...
Happy malnin😁😁☆☆☆☆☆☆
Happy reading guys..."Makan segunung tapi badan kek lidi gitu. Ilang kemana tu makanan?" Revan menggeleng tak percaya
"Brisik lo! "Ifa melanjutkan makanya dengan tempo terburu.
"Santai aja kali..., nih tamunya ada yang ga masuk. Kasian... " ucap Revan sembari membersihkan mulut Ifa.
Dag.. Dig.. Dug.. Dag.. Dig.. Dug..
"Haishh.. Jantung gue kenapa nih!? "Batin Ifa.
"Stay cool... Stay cool..." Batin Revan.
'Bulan terdampar dipelataran...
Hati yang termaram...
Matamu juga mata mataku ada hasrat yang mungkin terlarang...'
"Shit... Jantung gue ga waras nih keknya.. " -Ifa.Revan memandang Ifa lekat, hingga Ifa merasakan pipinya memanas. Namun, ia tak sanggup melepaskan tatapanya. Ia tak tau mengapa.
'Satu kata yang sulit terucap hingga batinku tersiksa...
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta...'
"Boleh gak sih Fa kalo gue berharap lebih sama lo? "-Revan.Damai. Itu yang dirasakan Revan ketika memandang Ifa. Apalagi saat semburat merah tak sengaja ia lihat dari pipi Ifa membuatnya gemas.
'Tak bisa hatiku menafikkan cinta karna cinta tersirat bukan tersurat meski bibirku terus berkata tidak mataku trus pancarkan sinarnya... '
"Uangnya kak...? "Suara anak kecil membuyarkan lamunan Ifa dan Revan.
"E.. Eh.. Iya ini uangnya dek. "Ifa menyodorkan dua lembar lima ribuan kepada bocah itu. Tak tunggu lama, si bocah akhirnya meninggalkan Revan dan Ifa. Berdua.
Baiklah... Saat ini suasana mereka benar benar Awkward, terbukti dengan diamnya Revan dan Ifa yang sibuk melahap makanannya. "Dah yuk pulang! "Ucap Ifa memecah keheningan, dan diangguki oleh Revan.
"Gue bakal berusaha dapetin lo Fa. "Batin Revan optimis.
****"Tq, Van, mau mampir dulu gak nih? " tanya Ifa setelah memasuki halaman rumahnya.
"Gausah... Nanti gue naksir sama mak lo mampus lo. "Ucap Revan santai.
"Bodo! Silahkan rebut klo mau tu muka bonyok sama babe gue. " balas Ifa lebih santai, mereka tertawa bersama, tanpa mereka sadari perasaan mereka tumbuh semakin subur di hati mereka masing masing.
"Gue gak mau kehilangan moment ini, biarin gue suka sama lo tapi dengan cara gue sendiri. "Batin Revan.
"Gue rasa gue suka sama lo Van, tapi gue tau perasaan yang gue miliki gak bakal terbalas sama lo. Biarin gue lupanin perasaan ini."-Iva.
"Heh?! Monyet! Malah bengong... Masuk sana udah mulai gerimis nih. Takutnya lo demam. "
"Heh! Gagang sendok! Ini cuma gerimis. Gue mah strong girl. Gue bukan cewek lemah! " sarkas Ifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBATAS TEMAN ? (SLOW UPDATE🍀)
Teen Fiction"Yakin kita bakal jadi sebatas teman doang?" Tanya Revan. "Hmm.. untuk sekarang. Tapi, ngga tau besok. Karena besok masih teka teki ilahi." Jawab Ifa sambil tersenyum