JADI?!

23 7 2
                                    




Happy reading💖💖💖



Seminggu berlalu, penilaian tengah semester sebentar lagi akan datang. Semua siswa siswi tengah sibuk menyiapkan diri. Tak terkecuali Ifa, Dera, dan Selfin.

Ifa? Dia sudah mulai melupakan semuanya, tak peduli dengan Revan yang semakin beringas menjelek-jelekkannya.

Setan lewat, batinnya

"Dah lahh,, Dera laper... Mpaa, anterin yuk ke supermarket," pintanya memelas.

"Paan! Ga boleh! Ifa gaboleh kemana mana!" Tutur Selfin.

"Ishh,, yaudah Selfin aja yang beliin! Mau?"

"Dih, OGAH!"

"Ban-"

"Deraaa bahasanya..." ucap Ifa memeperingatkan, Dera memajukan bibirnya, "abisnya Selfin nyebelin."

"Finn,, pliss..." pinta Dera memelas, " kalo lo nyuruh gue Ifa ikut, lo jaga rumah gue!" Dera melongo,

"Heh! Katanya Ifa gak boleh kemana-manaa! Dasar plin-plan!"

"Dirumah gue, gue bebas ngatur!" Celetuk Revan.

"Auk ah! Biar Dera sendiri yang beli, puas?!"

"Of course," tak lama kemudian Dera pergi ke supermarket,sendiri.

"Harusnya ga gitu Fin.. Kasian Dera," ucap Ifa.

"Biar Mandiri!" Ifa menghadiahi tabokan keras di pundak Selfin, sang empu yang mendapat serangan hanya mengaduh.

¤¤¤☆☆¤¤¤

Dera berjalan ke tujuannya dengan merajuk sesekali menyerapahi Selfin dengan gerutuannya.

Tatapannya kini menuju seseorang yang tak asing baginya, Revan?

Tangan milik Dera tergenggam erat, "let's play the game!" Gumamnya sambil tersenyum sinis," Lo bakal nyesel," imbuhnya.

"Hai Van!" Sapanya sambil menghampiri Revan. "Eh, Ra ngapain disini?" Tanya Revan.

"Ifa nangis mulu, Dera disuruh beliin ciki sama tu bocah," celetuknya.

"Bukannya, rumahnya Ifa jauh dari sini ya?" Batin Revan.

"Selo bat lo sampe sini, kan jauh"

"Kan Ifa tinggalnya di rumah Selfin," ucap Dera.

Rahang Revan kembali mengeras, jujur Revan tak terima dengan kenyataan pahit ini. Dirinya terpengaruh oleh egonya ya terlalu tinggi.

"Yaudah! Dera mo beli ciki dulu, ga enak juga mereka berdua dirumah."

Heh?! Berdua? Dirumah!?

Setelah 5 menit Revan menunggu Dera, akhirnya gadis itu menampakkan dirinya.

"Gue anter," tawarnya.

"Ga usah, deket kok!" Tolaknya,

"Dera tau Revan masih suka sama Ifa," batin Dera tersenyum penuh kemenangan.

"Ga terima penolakan gue!"

"Ya in dah!" Ujar Dera (sok) pasrah.

¤¤¤☆☆¤¤¤

"Jadi kapan Mama sama Ayah nikah?" Tanya Ifa menahan rasa sesaknya.

"Dua bulan lagi, sorry... kalo aja ayah ga dateng di kehidupan ortu lo, mungkin ini ga bakal terjadi," ucap Selfin penuh penyesalan.

SEBATAS TEMAN ? (SLOW UPDATE🍀)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang