"Mana cokelat untukku?"
"Tidak ada"
"Ayolah Kai, kau bahkan memberi cokelat untuk Yeonjun hyung, Beomgyu, dan Taehyun. Aku juga sudah memberimu cokelat. Kau pasti sedang bercanda kan?"
"Tidak, aku serius. Tidak ada cokelat untukmu Soobin hyung"
"Kau memberikan cokelat untuk orang lain tapi tidak untuk pacarmu sendiri?" ujar Soobin dengan wajah sedih. Kai tersenyum geli, lucu sekali, seperti anak anjing yang diabaikan pemiliknya saja
"Kau harus mengurangi makanan manis hyung" Kai mencubit pipi Soobin, "lihat ini, pipimu semakin tembam dan melar saja"
"Hei! Apa kau baru saja menyebutku gemuk?" ujar Soobin tidak terima. Kai terbahak mendengarnya
"Bukan aku yang mengatakannya ya hyung"
"Aish anak ini. Serius Kai, ini hari yang spesial, masa aku tidak mendapat apa-apa darimu?"
"Spesial apanya. Valentine itu terlalu dilebih-lebihkan dan menjadi sarana komersial untuk perusahaan cokelat dan lainnya"
"Tapi kenapa kau memberikan cokelat pada orang lain?!"
Bukannya menjawab, Kai malah melenggang pergi menuju kelasnya, mengabaikan Soobin yang memanggilnya
"Yak! Hueningie!"
ꟷ
Sepanjang hari Soobin terus mengusik Kai dengan permintannya atas cokelat. Bukan karena tidak ada yang memberinya cokelatꟷlokernya terisi penuh dengan berbagai macam cokelat dan hadiah, bahkan dia tidak bisa mengambil barangnya tanpa hadiah-hadiah itu berjatuhan.
Tapi karena ini Valentine, hari dimana orang menerima cokelat dari orang yang dia sayangi. Soobin tidak menginginkan cokelat dan hadiah dari orang lain, dia hanya ingin sesuatu dari kesayangannya pada hari spesial ini. Bahkan sebungkus ch*cha saja Soobin akan menerimanya dengan bahagia bila itu dari Kai, bucin sekali memang
Tetapi Kai terus mengelak, memberikan berbagai macam alasan. Tidak bisa dipungkiri, Soobin merasa sedikit kecewa. Teman-temannya mendapatkan cokelat dari Kai, sementara ia yang notabene pacarnya Kai tidak mendapatkan apa-apa, yang benar saja. Padahal tahun kemarin dia menyiapkan sebuah kalung untuk kekasihnya itu. Soobin berusaha mengabaikan perasaan itu. Lagipula ini hanya hal yang remeh, hanya masalah cokelat Valentine yang klise. Mungkin alasan yang diberikan Kai memang benar adanya. Mungkin dia memang makin gemukꟷnah sekarang dia malah merasa insecure
Sekarang Soobin sedang menunggu Kai di depan gerbang sekolah mereka untuk pulang bersama. Kai memang mengatakan bahwa ia akan keluar sedikit terlambat, karena kelas mereka mengadakan rapat. Soobin mengedarkan pandangan, banyak pasangan yang berjalan bersama sambil bercanda atau sekedar berbincang, mungkin sepulang sekolah ini mereka akan pergi berkencan
Kencan ya? Setelah ini aku akan membawa Kai berjalan-jalan sebentar. Tanpa cokelat pun aku bisa menikmati hari Valentine ini bersama Kai. Momen lebih berharga daripada barang kan?
Lamunan Soobin buyar ketika ia tiba-tiba dipeluk dari belakang. Soobin menoleh dan menemukan Kai dengan cengiran khasnya
"Soobin hyung! Sudah lama menunggu?"
"Tidak" Soobin menggeleng, tangannya bergerak mengusap kepala kekasih manisnya
"Ayo pulang!" ujar Kai sembari berjalan mendahului Soobin dengan langkahnya yang riang
Soobin menatap punggung Kai, lebih tepatnya menatap tas yang digendong olehnya. Resleting tasnya terbuka, ada bungkusan plastik bening yang terlihat mencuat dari sana.
"Kai, tunggu"
Penasaran, Soobin mengambil bungkusan itu. Kai yang menyadarinya segera berusaha merebutnya kembali, tetapi terlambat, gerakan tangan Soobin lebih cepat
"Apa ini? Cokelat?"
"Bukan apa-apa!" Kai panik, masih berusaha mengambilnya kembali, tetapi Soobin mengangkat bungkusan itu tinggi dengan sebelah tangan, bahkan sembari berjinjit. Tangannya yang lain menahan pergerakan Kai
"Ada kartunya juga. Hm, tulisannya 'Untuk Soobinie hyung'? Ini untukku?" Tanya Soobin. Kai tidak menjawab, masih berusaha menggapai bungkusan di tangan Soobin
"Kenapa kau tidak memberikannya padaku Kai? Malah berbohong, kau bilang kau tidak akan memberikan apa-apa untukku"
Kai berhenti memberontak. Kepalanya menunduk
"Maaf" ucapnya
"Kenapa sayang?"
"Sebenarnya aku ingin memberikanmu cokelat. Sangat ingin malah. Tetapi aku ingin memberikan cokelat yang spesial" Kai mengaku, "Untuk Yeonjun hyung, Beomgyu hyung, dan Taehyunnie cokelat yang kuberikan adalah cokelat yang kubeli. Untuk Soobin hyung, aku ingin membuatnya sendiri"
"Tapi cokelat buatanku gagal hyung. Bentuknya aneh, dan melihat cokelat di lokermu, aku mengurungkan niatku memberikannya padamu. Kau sudah punya banyak cokelat yang indah dan mahal, cokelatku tidak sebanding" lanjut Kai lirih
"Sayang" Soobin meraih Kai, membawa anak manis itu ke dekapannya. Ia sungguh terharu mendengarnya
"Dengar, jangan merasa rendah diri. Apapun itu, asal darimu, aku akan sangat senang menerimanya. Apalagi kalau itu buatanmu sendiri. Aku bahkan rela menukar semua cokelat yang telah kuterima dengan cokelatmu. Itu lebih berharga bagiku, karena kau membuatnya dengan perasaan" Soobin mengangkat dagu Kai, membuatnya mendongak dan menghapus air mata dari mata Kai yang sudah berkaca-kaca
"Terimakasih, aku senang sekali. Aku mencintaimu" kata Soobin, tersenyum hingga kedua lesung pipinya terlihat
"Aku juga mencintai hyung" Kai kembali menenggelamkan wajahnya pada dada Soobin
"Tapi aku tidak yakin dengan rasanya hyung" ujar Kai malu
"Oh ya? Kalau begitu mari kita coba"
Soobin mengambil sepotong cokelat dari bungkusan itu, menyuapkannya pada Kai. Kemudian dia meraih tengkuk kekasihnya dan mencium bibirnya, mengabaikan Kai yang terkejut dengan wajah memerah. Soobin menyudahi ciumannya, mengusap pipi Kai yang merona"Manis kok"
..
.
KAMU SEDANG MEMBACA
February, 14th
Random2017 hingga 2019 Banyak yang terjadi. Rentetan valentine manis yang dilalui pasangan ini dan kenangan-kenangannya. Namun, apakah valentine tahun 2020 ini juga terasa manis?