.
.
.
"Hiks..."
Kai menangis. Mengeratkan tangannya pada sang dominan. "Aku rindu Soobin, hyung..." Lanjutnya.
Pemuda yang ia peluk hanya bisa menatap sedih dan mengelus rambut Kai dengan lembut dan hati-hati.
"Menangislah sampai hatimu merasa lega, Kai. Lihat, bingkai foto Soobin sudah basah dengan air matamu."
"Yeonjun hyung, maaf- hiks..."
Iya, pemuda yang setia menemani dan mendengarkan cerita Kai adalah Yeonjun. Choi Yeonjun, yang diberi permintaan terakhir oleh Choi Soobin agar dapat menjaga Kai dengan baik.
Soobin tahu, kecelakaannya di hari valentine tahun 2019, dalam perjalanannya pulang dari rumah Kai, akan merenggut segalanya. Kenangannya, cintanya, rasa sayangnya, bahkan nyawanya.
Kai datang tepat setelah Soobin menghembuskan nafas terakhirnya.
Sungguh, rasanya hancur sekali. Kenangan yang ia buat bersama Soobin rasanya tak berarti lagi.
Soobin pergi.
Untuk selamanya.
Setelah itu, Yeonjun bersedia untuk menjaga Kai. Ia telah berjanji pada Soobin, dan janjinya itu malah membuat suatu guncangan di hatinya.
Ia jatuh cinta pada Kai Kamal Huening.
Yeonjun tahu, Kai masih sangat mencintai Soobin. Namun, Yeonjun tak menyerah. Ia berjuang mendapatkan hati Kai.
Ia telah berjuang keras, dan mampu membuka hati Kai lagi.
Kai menerimanya.
Namun di sudut hati Kai, ia masih menyimpan Soobin baik-baik. Semua kenangan yang ia buat bersama Soobin. Ia tak akan pernah lupa, dan Yeonjun tahu itu.
Yeonjun sadar, posisi Soobin tak akan pernah tergantikan. Namun sekarang, ia telah memiliki Kai. Kai mencintainya, dan Yeonjun lebih mencintai Kai.
Sakit memang, tapi Yeonjun memakluminya. Ia harus menjaga Kai baik-baik. Lagipula, saat ini Kai sudah sangat mempercayainya. Menjadikannya tempat untuk pulang dan berlabuh.
Yeonjun sangat senang. Tentu saja.
"Hari ini kita akan berkunjung ke makam Soobin." Kata Yeonjun
"Aku tahu."
"Kalau begitu, ayo."
.
.
.
"Hyung." Kai mengelus pelan nisan Soobin. Membersihkan debu dan kotoran yang menempel dengan telaten. "Apa kabar?"
Yeonjun hanya menatap Kai yang sedang berinteraksi dengan nisan Soobin.
"Apa wajahmu sudah tampan kembali setelah setahun, hm? Aku yakin, malaikat disana pasti akan memujamu juga." Kai terkekeh pelan, begitupula Yeonjun.
"Kau pergi disaat yang tidak tepat, bung. Deadline kuliahmu belum kelar, masa sudah pergi. Dan lihat, bayi kecilmu terus saja menangis di pelukanku." Kata Yeonjun dan dihadiahi pukulan kecil dari Kai.
"Hyung, dia bohong!" Ucap Kai pada batu nisan itu. Kai mengeluarkan bingkai foto Soobin, lalu membersihkannya, dan menaruhnya di sebelah nisan itu. "Kau tetap tampan."
"Bagaimana denganku?" Tanya Yeonjun yang agak merajuk.
"Kata Soobin hyung, kau jelek!" Jawab Kai, lalu tertawa.
"Hey, tidak adil!!"
Kai kembali fokus pada nisan itu, lalu mulai berdoa. Diikuti dengan Yeonjun.
"... Hyung." Panggil Kai pada Yeonjun. "Aku sudah lega. Ayo kita pulang."
Yeonjun tersenyum, lalu menoel pipi Kai. "Selalu tersenyum agar janjiku pada Soobin tidak sia-sia!"
"Iya hyung sayang~"
Pipi Yeonjun memerah. "Hey, sudah berani, hm?"
"Aku belajar mencintai."
"Terima kasih."
Mereka berjalan menjauhi tempat peristirahatan Soobin setelah berpamitan.
Valentine tahun ini.. berbeda.
"Bahagialah selalu, Kai-a."
Dan angin berhembus lembut.14 Februari 2020
END.
![](https://img.wattpad.com/cover/214137527-288-k614720.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
February, 14th
Random2017 hingga 2019 Banyak yang terjadi. Rentetan valentine manis yang dilalui pasangan ini dan kenangan-kenangannya. Namun, apakah valentine tahun 2020 ini juga terasa manis?