2017

346 37 1
                                    

.

.

.

Hari libur bukan menjadi alasan Kai untuk bermalas-malasan dan bangun siang. Kai selalu bangun tepat waktu.

Bergegas membersihkan diri dan setelah selesai ia akan memasak. Hey jangan meremehkannya. Kai sangat pandai memasak apalagi bila menyangkut makanan kesukaan kekasih bongsornya Choi Soobin.

Kai dan Soobin sudah cukup lama menjadi sepasang kekasih. Sudah hal biasa jika setiap akhir pekan atau hari libur Kai akan menginap di apartemen Soobin. Sedangkan Soobin sendiri memang lebih memilih tinggal di apartemennya dari pada rumahnya sendiri yang bisa dikatakan lebih dari sekedar mewah.

"Soobin hyung bangunn aku sudah memasak makanan kesukaanmu"
Soobin hanya menggumam pelan dan merapatkan selimutnya. Menghiraukan Kai yang sudah menatapnya jengkel.

Kai menarik selimut yang di pakai Soobin sampai terlepas dan membuka tirai gorden lebar-lebar. Tentu saja agar sinar matahari menembus jendela kaca besar Soobin dan menyadarkan Soobin dari tidur lelapnya.

"Kaii tutup tirai gordennya, itu silau aku masih ingin tidur ini masih pagi"

Soobin mengeram pelan dan membalikkan badannya, berusaha untukmenghalau sinar matahari.

"Soobin hyung~~ ayoo bangun, ini sudah siang nanti makanannya dingin"

Kai yang geram pun naik ke atas tempat tidur dan menimpa tubuh Soobin dengan badannya.

"Soobin hyung bangunnn!!!"

"Kai!! Pelan-pelan dong bangunin akunya"

Kai cemberut mendengarnya. Padahal sudah dari tadi Kai berusaha membangunkan Soobin dengan pelan-pelan tapi Soobinnya sendiri tidak bangun-bangun.

"Ihh kok jadi marah ke Kai!! Padahal salah hyungie sendiri tidak mau bangun"

Soobin mau tak mau akhirnya membuka matanya. Menanangkup kedua pipi Kai dan mengelusnya pelan.

"Iya-iya maafin aku ya, sekarang turun ayo kita makan dulu"
"Nggak mauuu~~ mau gendong hyungie~~"

Soobin membalikan posisi mereka sehingga sekarang Kai yang sekarang berada di bawahnya.

"Gimana kalau hyung makan kamu aja hmm?"

Soobin menampilkan smirknya dan mulai mengecupi kening dan pipi Kai. Dan terakhir bibir merah muda Kai, tidak ada ciuman panas hanya kecupan berkali-kali yg di berikan Soobin.

"Ahahaha hyungie sudah ayo makan dulu"

Soobin terkekeh dan segera bangkit dari posisinya.

"Ayo mau gendong depan atau belakang?"

"Mauuu gendong belakang ajaa"
Kai segera melompat ke arah Soobin. Dan untung saja Soobin sudah siap siaga. Mereka berdua berjalan menuju depan telivisi karena memang sudah kebiasan mereka berdua makan di depan televisi.
Soobin menurunkan Kai pelan-pelan di atas karpet beludru berwarna kuning dan dirinya duduk persis di samping Kai.

"Wahh ada apa ini tumben kamu memasak sebanyak ini"

"Hehehe, ada deh ayoo sekarang cepat makan"

Soobin hanya memutar kedua bola matanya malas dan segera menyalakan televisi.

Lalu mereka berdua segera melahap makanan yang di masak Kai ditemani bunyi televisi yang sedang menyiarkan acara kartun molangie favorit Kai.

"Hyung tidak ingat ini hari apa?"

"Hari apa emang?"

"Ishh, tanggal berapa sekarang?"

"Tanggal 14"

"Bulan berapaa?"

"February"

"Iyaaa lalu?"

Soobin memandang bingung kekasih mungilnya ini. Tumben sekali Kai menanyakan tanggal. Memang ada apa?

"Lalu? Apa? Aku tidak mengerti Kai-a, jangan bertele-tele dan katakan apa yang kamu mau"

"Ishh dasar tidak peka, hyung tidak ingat ini hari apa, Kai marah sama hyung!"

Kai membanting sendoknya dan berlari menuju kamar mereka berdua. Ah jangan lupakan bibirnya yang terus menggerutu itu.

"Kai!"

Soobin memandang bingung ke arah Kai pergi. Masih dengan mengunyah makanan Soobin berfikir memang ada apa dengan hari ini? Kenapa Kai marah-marah pada hal sekecil itu?

Ah! Bodoh Soobin bodoh! Bagaimana mungkin dia lupa. Ini hari valentine! Hari kasih sayang yang selalu di idam-idamkan oleh kekasihnya. Bahkan waktu mereka masih berteman Kai selalu bercerita kepadanya bahwa ia ingin di beri banyak cokelat dari kekasihnya nanti. Choi Soobin benar-benar bodoh.
Soobin segera berlari kearah kamarnya. Tidak peduli pada makanannya yang belum selesai ataupun televisi yang masih menyala.

Soobin menghela nafas lega karena pintunya tidak terkunci. Perlahan Soobin membuka pintu dan melihat gundukan selimut di atas kasurnya. Ah kekasih mungilnya benar-benar marah.

"Hiks Soobin hyung jahat! Hiks Kai pengen di kasih cokelat juga seperi Beomie hyung hiks"

Soobin hanya bisa memekik gemas. Perlahan kedua kakinya berjalan menuju sisi samping tempat tidur. Membuka laci meja dengan perlahan dan mengambil sesuatu dari sana.
Soobin lalu naik ke tempat tidur dan memeluk Kai dari belakang dengan erat. Seperti memeluk guling.

"Jangan dekat-dekat Kai, jangan peluk-peluk Kai! Kai marah sama hyung!"

"Kai maafkan aku yang bodoh ini, maafkan aku karena telah melupakan hari ini"

"Hiks hyung lepasin pelukannya, Kai tidak suka!!"

Soobin lalu melepas pelukannya.
Kai yang merasa Soobin benar-benar melepas pelukannya malah menangis semakin kencang.

"Hyung kena-"

Belum sempat Kai melanjutkan apa yang ingin di ucapkannya, dirinya di buat terkejut ketika kedua tangan Soobin terulur kedepan lehernya dan memasang sebuah kalung yang indah.

"Kai-a aku tau ini tidak romantis sama sekali, bahkan jauh di luar ekspektasimu ketika dulu kita masih berteman. Kamu menceritakan hal yang ingin kamu dapatkan di hari kasih sayang ini dari kekasihmu kelak. Tapi Kai aku benar-benar mencintaimu, aku benar-benar menyangimu setulus hatiku. Kai I love you"

Kai segera membalikkan tubuhnya dan memeluk Soobin dengan erat. Mengenggelamkan kepalanya pada dada bidang Soobin dan menangis semakin kencang.

"Hyung maafkan Kai yang terlalu kekanakan, harusnya Kai tidak marah karena hal seperti ini. Harusnya Kai mengerti kalau hyung pasti lelah setelah mengerjakan semua tugas hyung. Kai benar-benar beruntung memiliki kekasih seperti hyung, yang bahkan mau menerima Kai tanpa memandang Kai ini siapa, I love you too hyungie"

Soobin tersenyum dan menciumi rambut Kai. Dan perlahan turun ke leher Kai membuat beberap tanda kepemilikan disana.

"A-ah hyungiee gelii, udah stoppp"

"Bukankah ini waktu yang tepat untuk memakanmu Kai-aa?"

"Tidakkk! Hyung hahaha sudah jangan itu geli"

"Rasakan ini!"

Dan Soobin terus menggelitiki Kai sampai anak itu mengaduh ampun-ampun padanya.
Kai tak kehabisan akal. Tiba-tiba saja dia mengecup bibir Soobin. Membuat Soobin terdiam beberap detik.

"Kamu berniat menggodaku Kai-a?"
Kai hanya terkekeh pelan dan mengedipkan sebelah matanya pada Soobin.

Soobin yang memang sedari tadi memperhatikan bibir merah muda Kai langsung saja menciumnya. Ciuman lembut yang mengutarakan betapa ia bersyukurnya memiliki Kai sebagai kekasihnya.

"Anak nakal harus di hukum kan?"

"SOOBIN HYUNG ANDWEEE!"

Hah sudah terlambat HueningKai. Lain kali jangan pernah memancing anjing yang sedang kelaparan.
.

.

.

February, 14thTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang