You - 1

2.6K 276 71
                                    

Annyeong.... Ketemu lagi 😁

Story baru, janjinya sih up setelah tanggal 17, tapi ini udah tanggal 17 ga apa² kn ya kl sekarang aja..

Selamat Membaca chingudeul 😘

🍃🍃🍃

"Yyak, kajima!" seorang gadis tengah meneriaki seorang pria sambil berlarian mengejar pria itu. Gadis itu sedikit kerepotan karena gaun panjangnya yang sulit dibawa untuk berlari.

kkreeeekkk..

Bbrruukk..

"Arrghh" pekiknya yang sekarang dia sudah tersungkur di depan gedung megah tempat ia keluar tadi.

"Yyak, jangan pergi" gadis itu masih terus meneriaki pria yang ia kejar tadi, sudah berlari menjauh darinya..

Mengabaikan rasa perih di kedua telapak tangan serta lututnya akibat terjatuh karena gaunnya yang terjuntai tanpa sengaja terinjak seseorang. Gadis itu menolehkan kepalanya pada gaun yang terinjak.

"Mianhaeyo, Nona, aku tak sengaja menginjak gaunmu" Sesal seorang pria tersebut terbukti dari sehelai kain gaun masih berada di bawah sepatunya.

"Dasar pria kurang ajar" gadis itu meneriakan makian dengan kesal, mengabaikan permintaan maaf pelaku perusakan gaunnya.

"Eoh, kenapa kau memakiku? Aku sudah meminta maaf"

"Mianhaeyo, aku tidak memakimu, aku sedang mengejar pria tadi" gadis tersebut berusaha untuk berdiri, sialnya ia memakai sepatu dengan heels yang cukup tinggi, sehingga ia kesulitan berdiri.

"Mari, aku bantu kau berdiri" pria tersebut mengulurkan tangannya membantu gadis tersebut agar bisa berdiri.

"Ah, gumawo" belum sempat berdiri sempurna, robekan gaun yang ia kenakan melorot, hingga paha mulusnya tereskpos bebas.

Gadis itu berusaha menutupi bagian tubuh yang seharusnya ditutupi, ia mencoba meraih robekan gaun, namun malah menampakkan bagian tubuh yang lain. sehingga ia kembali terduduk di posisi ia terjatuh tadi.

"Nona, sepertinya gaunmu sudah benar-benar rusak" pria itu mematung di tempat, wajahnya ia buang ke lain arah, matanya tertutup rapat, namun raut wajahnya tampak memerah.

"Tuan, bisakah aku meminta bantuanmu?" pinta gadis tersebut.

"Ba-Bagaimana aku bi-bisa membantumu jika, k-kau hampir telanjang seperti itu?" Ucap pria itu tergagap

"Aniy, bolehkah aku pinjam mantelmu?"

"Mworago?"

"Bolehkah aku meminjam mantel yang kau kenakan itu? aku tidak mungkin berjalan ke mobilku dengan pakaian seperti ini"

Pria itu tampak menimbang.

"Aku akan segera mengembalikannya, aku tahu mantel yang kau pakai itu sangat mahal"

"Bukan itu maksudku"

"Atau kau memang senang melihat tubuh wanita tanpa tertutup sehelai kainpun?"

Pria mana yang tidak senang melihat tubuh wanita? bagaimanapun ia pria normal, tapi bukan di tempat terbuka seperti ini, bisa-bisa mereka digelandang polisi.

"Ba-baiklah, ini pakailah" jawab pria itu sambil melepas mantelnya, lalu menyerahkan mantel tersebut tanpa mengalihkan pandangan ke arah gadis itu.

With You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang