Alex , lelaki berubuh tegap dan berambut jabrik kecokelatan itu tengah duduk bersandar dikoridor kampus yg masih lenggang pagi ini, ia sengaja berangkat lebih awal guna ingin bertemu kekasihnya.
Kekasihnya itu akhir akhir ini sering berangkat pagi, katanya banyak tugas kampus yg terbengkalai dirumah dan mau tak mau ia mengerjakannya dikampus, dan berangkat lebih awal dari biasanya.
Matanya menyipit kala menangkap sosok gadis dengan menenteng beberapa buku tebal , terlihat keberatan, gadis itu mengenakan kacamata yg membuat ia terlihat semakin cantik dan pintar saja.
Alex tersenyum , melihat gadisnya berjalan tanpa menyadari jika ia sudah melewati dirinya, alex segera menyamakan langkah kakinya dengan gadis itu , melangkah pelan agar tak menyadari keberadannya.
Gadis berkacamata itu berhenti tepat diruang kelasnya, masih terlihat sepi bahkan kosong.
Membuka pintu dan disambut hawa dingin nan sejuk dari pendingin ruangan.
Gadis itu masih tak menyadari keberadaan kekasihnya yg berada pas dibelakangnya, saat gadis itu akan menutup pintu, ia melihat alex disana, tersenyum lebar "hai" sapanya
Bailee, gadis itu kaget dan membenarkan letak kacamatanya
"Alex, ada apa kesini?" katanya bingung, matanya memicing
"kau tidak mau melakukan hal buruk kan?"
Pertanyaan Bailee membuat alex tertawa kecil " memang tampang wajahku se-mengerikan itu?"
Kini, berganti bailee yg tersenyum kecil dan bergeleng " haha tidak, kau bahkan terlihat tampan dan lucu"
Alex mencubit gemas pipi gadis nya itu " kau juga , lucu "
Kalian terkejut, Bailee Madison? Bagaimana bisa? Bukankah ia bersama seorang Blake Richardson?
Bailee dan Blake tepatnya sudah mengakhirinya 2 tahun yg lalu, Blake kini sedang tinggal di perancis, katanya ingin melanjutkan kuliah disana dan mengambil pekerjaan disana.
Bailee masih berhubungan baik dengan blake meski secara tak langsung mereka mengirimkan pesan. Ya hanya beranggapan begitu saja agar semua tampak seolah baik baik saja. blake sampai sekarang menghilang tanpa kabar apapun dan bailee juga berusaha melupakannya kuat.
Blake mengatakan pada Lily, teman -Bailee dan juga Alex- jika ia sudah memiliki pasangan dan ingin segera bertunangan disana, namanya Lea, gadis asal perancis , dan Lily mengataka pada Bailee, Ia sih menganggapnya biasa saja , meski tak dipungkiri terselip sedikit rasa sakit. Dan tak apa, Bailee sudah cukup bahagia bersama alex untuk saat ini.
Saat pertama kali mereka berbicara panjang di Cafe waktu itu tepatnya 3 tahun yg lalu? Alex merasa jika Bailee gadis yg menyenangkan, gadis yg membuatnya terkagum untuk pertama kali berjumpa.
Sejujurnya, Alex tak pernah menyukai lily, hanya saja ia menganggap lily tak lebih dari adik kecil nya sendiri.
" mengerjakan skripsi lagi?" tanyanya seraya menghampiri Bailee yg sudah duduk dan mengahdap laptop beserta buku buku nya
" iya , ini tinggal 5 lembar selesai" jawab gadis itu .
Bailee melepas kacamata baca nya dan meletakkan kembali ke tempatnya .
" kau habis ini akan wisuda kan?" tanya bailee , matanya masih fokus menatap laptopnya , tangannya lihai menari diatas keyboard.
" iya, dan nanti aku akan meneruskan kerja dirumah sakit papa"
Iya, kalian masih ingat kan? Alex mengambil jurusan psikolog, dan tahun ini ia harus bergelut ke dunia kerja . papanya memiliki rumah sakit dan cabang yg tersebar dibeberapa kota besar.
Bailee hanya mengangguk sebagai jawaban "aku tidak sabar ingin segera terjun kedunia pekerjaan juga" ujarnya, bibirnya mencebik
" kau juga bisa kerja sambil kuliah, tidak harus menunggu sampai lulus bisa"
Tangan Alex mengacak pelan rambut brunette bailee
"kau mengacaukan rambutku!" gadis itu menggeplak pelan tangan alex yg masih bertengger diatas kepala bailee " aku bahkan masih belum terlalu siap, tapi secepatnya setelah itu aku akan mengambil kerja dicabang perusahaan mama" bailee menutup laptopnya , juga disusul membereskan beberapa buku bukunya
" kenapa ditutup? Bukankah masih banyak tugasnya?"
"aku ingin ke kantin, belum sarapan, nanti akan kulanjutkan juga" bailee memakai kembali tas punggung abu abunya "ayo , aku akan menemanimu" alex berdiri mengulurkan tangan.
***
TBC
YOU ARE READING
SHOULD I ?
ФэнтезиKalian pasti akan bertanya, mengapa bisa? Bagaimana mungkin? Atau , kau jangan bercanda? Memang pada akhirnya, semua tidak ada yg tahu, siapapun. Kekuatan takdir berdampak besar , tentunya bagi mereka. Hal yg tak disangka , menjadi hal yg lumrah. It...