Bab 12

215 10 1
                                    

     Nesya dan Amel berada di cafe hanya untuk meminum kopi dan ngobrol.

"Nes lo harus jelasin ke Karin tentang masalah lo, Karin dan Aji." ucap Amel yang kemudian meneguk kopinya.

"Mel gue udah coba, tapi Karin selalu menganggap gue salah. Tapi emang gue salah sih, nggak heran kalau dia semarah itu sama gue,"

"Nes sebenernya disini itu bukan lo yang salah. Gue tahu lo nggak mungkin sakitin Karin. Ini hanya salah paham,"ucap Amel

"Mungkin. Gue bener - bener nggak tahu Mel kalau Karin juga suka sama Aji."

"Yaudah besok lo coba jelasin lagi ke Karin.  Lo jelasin pelan - pelan,"ucap Amel sambil mengelus bahu Nesya.

     Pukul 6.15 Nesya sudah ada di depan kelas Karina. Nesya berharap kali ini Karina mau mendengar penjelasannya.

     Lima menit Nesya menunggu, akhirnya Karina datang. Nesya melihat Karina dari kejauhan, Karina terlihat terburu - buru. Dengan niat yang sudah terkumpul, Nesya pun menghampiri Karina.

"Rin gue mau ngomong sama lo, sebentar aja,"ucap Nesya dengan wajah memohon sambil memegang pergelangan tangan Karina.

     Namun Karina menepis genggaman Nesya dan berusaha untuk berjalan masuk ke kelas.

"Nggak ada yang perlu di omongin lagi, gue buru - buru ada hal yang jauh lebih penting dari pada harus ngomong sama orang munafik seperti lo,"ucap Karina dengan wajah datar dan nada tegas.

     Nesya berusaha menahan Karina. Nesya benar - benar ingin menjelaskan semuanya ke Karina.

"Rin gue mohon, kasih gue kesempatan buat jelasin semuanya ke lo. Jujur gue nggak tahu dan bener - bener nggak tahu tentang perasaan lo sama Aji. Maaf mungkin gue bukan sahabat yang baik buat lo. Bahkan gue juga nggak tahu apa yang lo rasain. Tapi mohon maafin gue, gue menyesal nggak bisa jadi sahabat yang baik buat lo Rin, dan gue mau bayar kesalahn gue dengan mempertahankan persahabatan kita."jelas Nesya dengan air mata yang mulai jatuh. Nesya menangis hingga hampir semua pipinya basah.

"Rin gue mohon sama lo maafin gue. Gue sayang sama lo, gue peduli sama lo, dan gue juga butuh lo Rin. Lo sahabat terbaik yang pernah gue punya. "sambung Nesya sambil memeluk Karina dengan erat.

     Karina berusaha untuk membendung air matanya, namun itu sudah tidak bisa lagi. Air mata Karina mulai berjatuhan.

     Gevano yang tak jauh berada di sana, hanya diam. Karena ia tidak perlu ikut campur.

     Karina segera melepas pelukan Nesya.
"Lo bilang lo peduli sama apa yang gue rasain. Tapi apa, lo udah khianatin gue. Lo nggak jujur. Lo nggak pernah cerita kalau lo juga suka sama Aji. Bahkan lo nggak pernah bilang kalau lo udah jadian sama Aji. Terus apa gunanya janji kita tentang kejujuran di persahabatan ini. Lo udah langgar janji itu seenak jidat lo. Tahu apa lo tentang persahabatan. Mungkin bibir lo bisa bicara demikian, tapi perbuatan lo itu nggak sesuai sama ucapan lo."ucap Karina yang sekarang mulai memanas.

"lo itu orang yang udah berusaha sembunyi di balik ucapan lo sendiri, dan bagi gue lo adalah orang yang menyedihkan,"sambung Karina lagi dan berjalan masuk ke kelas untuk meletakkan tas.

     Nesya hanya diam berdiri sambil menangis. Karena apa yang di ucapkan Karina memang benar, Nesya berpikir dia adalah orang terburuk di dunia.

     Amel dan Tasya datang menghampiri Nesya. Mereka heran dengan Nesya yang menangis. Tak lama kemudian, Karina kembali keluar dengan membawa buku batik berukuran besar. Nesya mencoba untuk menahan Karina, namun Karina menyingkirkan tangan Nesya.

BENCI TAPI CINTA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang