Sehun menggeliat tidak nyaman ketika merasakan ada cahaya yang masuk kamarnya. Ia membalikkan badannya membelakangi jendela kamarnya dan bergerak merapatkan selimut untuk meneruskan tidur nya. Tapi niatan itu terhenti ketika selimutnya ada yang menarik dan seseorang membangunkannya dengan lembut.
"Sehun-ah, bangunlah. Kau akan terlambat ke sekolah jika tidak segera bangun." ucap orang itu sembari menepuk-nepuk pipi Sehun dengan pelan, agar Sehun terbangun.
"Sehun, Oh Sehun. Bangunlah."
Sehun mengernyit mendengar suara yang tidak asing baginya itu. Dengan perlahan dan malas, Sehun membuka matanya. Menyipitkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang ia terima.
"Oh? Eomma? Eomma kapan datang ke apartment ku?" Sehun bertanya dengan suara serak khas orang bangun tidur pada orang yang membangunkannya itu.
Dengan perlahan, Sehun merubah posisinya menjadi duduk sambil bersender di kepala kasur. Tapi matanya sudah terbuka sepenuhnya dan kini memandang sang ibu yang berdiri di samping kasurnya.
"Apartment apa maksudmu? Kau memiliki apartment?" tanya orang itu yang tidak lain adalah Nyonya Oh, ibu dari Sehun.
"Huh? Tentu saja aku punya eomma, ini kan apartment ku. Eomma kapan datang?" Jawaban Sehun tersebut membuat nyonya Oh mengernyit heran, tidak mengerti dengan yang dikatakan Sehun. Apakah anaknya ini masih belum sadar sepenuhnya dari tidurnya hingga mengatakan hal seperti itu?
"Lebih baik kau segera bangun dan mandi Oh Sehun. Kau sepertinya masih belum sadar sepenuhnya. Ini rumah Oh Sehun, bukan apartment. Dan eomma selalu tinggal di sini." ujar Nyonya Oh menyuruh anaknya segera mandi.
"Jangan terlalu lama bersiap. Eomma, appa, dan hyung mu menunggu di ruang makan. Seragam mu juga sudah eomma siapkan, karena kau bangun begitu lambat." pesan Nyonya Oh sebelum keluar dari kamar anak bungsunya itu.
Sehun mengernyit tidak mengerti apa yang di katakan oleh ibunya itu. Yang benar saja. Apa katanya tadi? Seragam? Sejak kapan kantornya itu memakai seragam? Apa ibunya itu sedang bercanda?
Sehun mengendikkam bahunya tidak peduli, lalu ia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap menuju kantornya. Tapi belum sempat ia sampai di kamar mandi, pandangannya teralih ke arah seragam sekolahnya saat SHS yang tergantung di pintu kamarnya.
Mengapa ada seragam SHS nya di kamarnya? Sejak kapan Sehun membawa seragam nya itu ke apartment nya? Dan untuk apa Sehun membawanya?
Sehun jadi merasa aneh karena itu. Apalagi saat dia menyadari jika dirinya saat ini bukanlah memakai setelan kantornya kemarin, melainkan kaos oblong dan celana pendek, pakaian khas yang ia gunakan ketika tidur. Padahal Sehun benar-benar ingat saat ia akan tidur, pakaian yang digunakan nya masih sama seperti saat ia berangkat ke kantor, tapi kenapa kini sudah berganti saja? Dan ketika ia mengalihkan pandangan ke arah ia melempar jas dan dasi nya, kedua benda itu tidak ada di sana. Tidak ada di manapun.
Sehun tidak mengerti dengan apa yang terjadi padanya saat ini. Apalagi saat ia menyadari bahwa dirinya bukanlah berada di kamar apartment nya, melainkan di kamar nya dulu saat ia masih tinggal bersama kedua orang tua dan kakaknya.
Raut terkejut nya tercetak jelas di wajah tampannya itu. Sungguh, sebenarnya apa yang terjadi padanya kini? Satu pikiran terlintas di otaknya.
"Seolma...? (Mungkinkah...)" Sehun berucap dengan nada terkejut dan tidak percaya nya.
"Tapi, ani ani, maldo andwae. Aku harus memastikan nya." kata Sehun berusaha mengelak pikirannya setelah itu ia berlari keluar kamarnya menuju ruang makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Switch Couple
FanfictionOh Sehun dan Lee Jieun. Pasangan yang akan melaksanakan pernikahan karena terpaksa dijodohkan oleh kedua orang tua mereka karena keduanya yang tidak memiliki pasangan di umur yang sudah matang. Do Kyungsoo dan Jung Soojung. Pasangan yang telah bert...