9

482 50 16
                                    

Bel istirahat telah berbunyi sejak beberapa menit lalu. Para murid telah berbondong-bondong menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong dan telah meraung-raung meminta diisi. Begitu juga dengan Soojung dan ketiga sahabatnya yang tengah berjalan menuju kantin bersama.

Dan kini, Soojung kembali merasakan perasaan tidak nyaman karena selama ia dan sahabatnya berjalan menuju kantin, terus saja dirinya di tatapi oleh para siswi dengan pandangan yang begitu sinis. Soojung tidak mengerti dan tidak tahu apa yang ia perbuat di masa lalunya sebelum ia datang sampai mendapat tatapan seperti itu dari para siswi. Soojung bergidik ngeri karena tatapan mereka seperti ingin membunuh dirinya dan menguliti nya hidup-hidup.

"Seulgi-ya." Soojung memanggil Seulgi yang jalan di sebelahnya, sedangkan dua sahabatnya yang lain berjalan di depan nya dan Seulgi.

"Kenapa?" Seulgi menanggapi sambil menolehkan kepalanya ke arah Soojung.

"Aku ingin bertanya."

"Tanyakanlah."

"Ehm, nanti saja deh. Kita ambil makanan saja dulu." Perkataan Soojung tersebut hanya dibalas anggukan mengerti dari Seulgi.

Mereka berempat mengambil makan siang mereka dengan berbaris. Setelah keempatnya telah mendapatkan makan siang masing-masing, mereka berjalan menuju meja kantin yang kosong yang berada di pojok kantin.

"Sekarang beritahu aku, kau ingin bertanya apa Jung." Suruh Seulgi langsung ketika mereka telah duduk.

Wendy dan Suzy yang tidak tahu pun, ikut memusatkan pandangannya pada Soojung yang bersiap akan memakan makan siang nya. Soojung memandang ketiga sahabatnya satu persatu, mereka memasang wajah penasaran nya.

"Tidak begitu penting sebenarnya. Hanya ingin bertanya apa kalian tahu alasan dibalik para siswi di sekolah ini memandang ku dengan pandangan yang begitu sinis? Apa sebelumnya aku melakukan sesuatu yang tidak baik hingga mendapat tatapan begitu sinis dari mereka?" Ketiga sahabatnya memasang wajah terkejut dan tidak percaya mereka tepat ketika Soojung mengajukan pertanyaannya. Membuat Soojung semakin tidak mengerti dan penasaran.

"Hei, ada apa dengan raut wajah kalian itu. Apa pertanyaanku ada yang salah?" Pertanyaan Soojung tersebut semakin membuat ketiga sahabatnya memandangnya tidak percaya.

"Wah, Heol Jung Soojung. Apa saat ini kau terkena amnesia hingga membuat mu melupakan kejadian kemarin, atau kau tengah pura-pura lupa?" Tanggapan yang diberikan oleh Suzy bukannya membuat ia menemukan jawaban dari pertanyaannya, malah semakin membuat nya bingung.

"Maksudmu?" tanya Soojung dengan wajah begitu bingungnya.

"Kau benar-benar lupa tentang kejadian kemarin Jung? Kejadian kemarin yang membuat mu mendapat tatapan sinis dari para siswi." Ucap Wendy memberitahu.

Soojung mengernyitkan keningnya bingung. Apa yang terjadi kemarin memangnya? Jika kemarin yang di maksud adalah kemarin di masa depannya, Soojung rasa tidak ada alasan yang cocok hingga membuat ia ditatap sinis seperti itu, meski ia tahu kemarin yang dimaksud bukan kemarin di masa depannya. Tapi kemarin di masa ia berada sekarang, masalahnya, Soojung benar-benar lupa apa yang terjadi. Soojung saja tidak tahu sekarang tanggal berapa, ia tidak sempat bertanya pada anggota keluarganya. Ia hanya tahu tahun nya saja karena saat ini ia tengah duduk di bangku sekolag tingkat dua.

"Memang apa yang terjadi kemarin? Aku benar-benar tidak tahu dan tidak mengingatnya."

"Heol Jung Soojung. Jinjja." Suzy berseru tidak percaya. Begitu juga dengan Wendy dan Seulgi, hanya saja mereka tidak ikut berseru seperti Suzy.

"Jung, apa kemarin saat perjalanan pulang, atau saat di rumahmu, kepalamu terbentur sesuatu sampai membuat mu amnesia? Bagaimana bisa kau lupa dengan kejadian kemarin?" Tanya Seulgi masih dengan raut terkejut dan tidak percaya nya.

Switch CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang