03 ; new partner ?

22 3 0
                                    

kring ! kring !

“Baik. Pelajaran bapak sampai disini dulu. Selamat siang.”

Pak Eko lalu berkemas dan pergi dari kelas kami.

Sesaat setelah beliau pamit, kelasku langsung ricuh dengan ocehan-ocehan yang dilontarkan oleh siswa laki-laki dikelasku.

“Bu Ayu halangan! Kerjain LKS Bahasa Indo ya guys!” suara Gemuruh tiba-tiba terdengar, dan membuat para siswa laki-laki dikelasku bertambah ricuh.

Maaf, bukan gemuruh petir yang aku maksud, namun Gemuruh Adipati,  ketua kelas kami yang baru saja dilantik beberapa hari yang lalu.

Karena sikapku yang agak malas dan megel, aku jadi tidak peduli dengan perintah Gemuruh barusan. Dan jadilah begini sekarang, dengan ponsel yang setia diatas telapak tanganku. Bukan hanya diriku, namun hampir seperdua kelasku melakukan hal yang sama sepertiku.

“Ja. Ikut duduk ya,” aku menoleh ke sumber suara, dan mendapati Yella yang duduk di depanku.

Aku menatap Yella sambil meresponnya dengan ucapan “Hm” saja.

“Eh, eh, Ja. Liat deh, ganteng kan?” Yella lalu menyodorkan ponselnya ke hadapanku.

Dan memperlihatkan sebuah akun instagram seorang pria dengan postingan terbarunya yang baru saja diposting sekitar beberapa hari yang lalu.

ryan_althaf

liked by kemalahayuning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

liked by kemalahayuning._ and 2.789 others

ryan_althaf Halo sabtu.

sisyasudhamarii_ tampannye abang :v
| ryan_althaf @sisyasudhamarii_ amasa 😂
view all 1.998 comments

14 Aug 2019

“Kann kann kan! Ganteng kan! Kak ryan!” ucap Yella padaku.

Eh? Ryan? Sebentar..

“Hai, saveback Ryan.”

Bukannya..

“Yel. Bentar deh, coba liat ini.” aku kemudian memperlihatkan private chat ku bersama ‘Ryan’ yang sedang ku prediksi saat ini

Sesaat setelah melihat private chat dan foto profil dari ‘Ryan’ ini, Yella langsung membulatkan mata dan bibirnya, seolah sedang tak percaya atas apa yang dilihatnya barusan.

“S-seriusan itu kak Ryan! Anak basket itu! Oh my god! Gila sih! Coba liat lagi sekali!” Yella heboh sendiri.

Segera, aku memberikan ponselku padanya.

“Eits! Tapi chat yang lain jangan dibuka.” pesanku.

“Iya, iya!!” Yella sudah gila sekarang.

Oh lord! This is him!” racau Yella.

Sedangkan aku disini hanya memperhatikan dirinya dengan wajah malasku.

“Emang dia siapa sih, Yel?” tanyaku.

“Eh?! Gatau?! Ya tuhan!! Kak Ryan itu anak kelas unggulan, 12-II! Dia tuh jago banget basket! Gila sih! Selain basket, dia juga jago atletik! Oh gosh! He looks perfect!”

“Kalo udah tau kak Ryan, dia tuh rasanya paket lengkap banget! Dia ganteng, tinggi, putih, jago bidang olahraga, mukanya pun blasteran arab-western! Ah, kalo udah liat bisa bucin deh lo!” ungkap Yella menggebu-gebu.

Ha? Se-perfect itu ya?

“Yel. Anak mana?”

“Lah? Satu sekolah sama kita! Tuh gedungnya di seberang!” kata Yella sambil menunjuk ke jendela.

Aku hanya mengangguk sekilas menanggapinya.

By the way, kak Ryan ko bisa dapet kontak mu ya?” tanya Yella.

Aku menyeringai kecil, “aku Lucky Girl sih.” ucapku songong lalu terbahak-bahak.

“Yeu! Lucky girl matamu!” canda Yella.

Mungkin dari sinilah kedekatan kami akan bermula.

🕊️🌼🕊️

“Ja. Udah?” Badai menyambangiku di bangku.

“Iya, sebentar.” ucapku pada Badai.

Tak lama, Yella lalu datang dan menawariku untuk pulang bersama.

“Senja! Pulang sama aku, yuk?” ajak Yella.

Aku menoleh kearah Badai, “Kak. Boleh ya,” pintaku.

Badai menatapku dan Yella secara bergantian, setelahnya ia tersenyum hangat, “Boleh. Tapi jangan kelayapan ya. Anak gadis ga boleh,” kata Badai.

Aku dan Yella bersorak bahagia, lalu berpamitan pada Badai.

“Kak, duluan ya!” ucapku.

“Makasih, Badai!” kata Yella.

“Iya, iya. Hati-hati lho kalian!” pesan Badai sebelum kami berdua menghilang dari kelas.

Aku dan Yella berjalan secara beriringan di koridor, tidak ada percakapan diantara kami, hanya suara derap langkah yang terdengar.

Oh iya, saat ini pukul setengah 5 sore, sekolahku mengadakan sistem full day, jadi pada hari Sabtu-Minggu kami akan libur.

“Eh, eh. Ja, ke gedung kelas 12 gimana? Yuk anterin gue!” pinta Yella.

Karena kebetulan kami sedang berada di koridor menuju ke gedung D, langsung saja aku mengiyakan ajakan Yella tadi.

Dan, beberapa menit kemudian, kami berdua sampai dikelas 12-II.

Jika ditanya, bukan aku yang berurusan disini, melainkan Yella.

Yup, Yella sedang sibuk membuat sebuah surat dengan menggunakan stamp-note berwarna merah jambu yang diisi dengan kata-kata manis karyanya sendiri.

Lalu setelahnya, Yella menempelkan surat tersebut pada sebuah tempat yang banyak sekali diisi dengan stamp-note maupun coretan disisinya.

Sebentar, aku baru menyadari bahwa ini adalah sebuah loker.

Oh, gila. Se-famous inikah seorang Ryan?

Aku berpikir, murid pria disekitarnya mungkin akan kalah saing jika berada didekatnya. Aku pikir sudah pasti.

Okay, finally! Senja, ayok pulang!” ajak Yella.

“Hm, yuk!”

Adhira Senja [Shin Ryujin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang