chapter 4 ( foto itu??)

77 38 6
                                    

Yaa.. sebenarnya aku susah sekali untuk keluar rumah apalagi aku adalah remaja perempuan.. aku diperbolehkan keluar rumah karna sebenarnya.. ayah kandung ku sudah meninggal sejak aku kecil , dan yang menikahi ibuku adalah sahabat ibuku sejak kecil , aku memiliki
Saudara tiri laki laki dia sedang kuliah di luar negri. Aku juga jago bela diri mangkanya ayah tiriku memperboleh kan ku keluar asalkan berpamitan dan ibuku pun menyetujuinya..

  Hemm sudah ku siap kan semua ucap feeza dalam hatinya.. sekarang aku siap
"Buuu aku berangkat doakan selamat sampai puncak yaa... asslamualaikum " feeza mencium tangan dan pipi ibunya
" iyaa waalaikumsalam "
Aku melihat jam tangan milik ku , jam sudah pukul 04.00 sore hari akupun pergi kerumah yasha

Rumah yang menurut ku sangat luas itu mempunyai pagar berwarna putih
Berlantai dua dan sangat bersih halaman nya , maklum anak orang kaya umpat ku dalam hati
Aku berhasil melewati pagar yang setengah terbuka diluar

.. tok tok tok...

"Iyaaa.. siapa??" Celetuk seseorang ibu ibu dalam rumah " ini saya teman yasha bu saya tetangga sebelah " aku menjawabnya lalu ibu itu membuka pintu dan mempersilahkan aku masuk dia hanya memakai daster sederhana , sapaannya sangat lah hangat matanya berbinar senyumnya tak kalah manis dari madu berbeda sekali dari yasha umpat ku dalam hati
" eh elu udah dateng aja .. gua mau makan dulu .. lu nggak mau makan " celetuk yasha pada ku dia hanya mengenakan kaos putih di tambah celana trining miliknya..
"Nggak gua udah makan!" Jawabku
" udah nakk makan dulu ibu nggak punya anak perempuan jadii nggak ada yang bilang jujur gimana masakan ibu"
Jika ibu yang memintanya aku tak tega untuk menolak " iya.. buu tapi sedikit saja sekadar hanya mencicipi " jawabku yasha hanya terkekeh melihat ku dengan ibunya " mari ibu antar ke ruang makan " ibu itu berjalan beriringan dengan yasha kulihat yasha berbisik lalu melihat ke arah ku .
Dasar anak ini! Umpatku dalam hati.
"Hemmm mimpi apa gue hari ini di temenin dua bidadari cantik " kata yasha dengan memandang ku genit
" aduh yasha ibu jugaa seneeng banget udah dapat calon mantu yang cantik kayak gini " ibu yasha juga memandangku . Seketika wajahku memerah aku hanya diam menunduk dan memakan makanan yang telah disuguhkan " bagaimana sup nya enak?" Kata ibu yasha " iya buu tetapi rupanya terlalu banyak micin.. jadi kaldu nya nggak kerasa khas kaldu"
Aku menjawab dengan lembut tak seperti saat aku dengan  yasha lalu ibu itu menjawab " eh iya kayak nya itu tadi ibu kasih 3 sendok teh " aku mejawabnya " iya bu 1 setengah sendok teh saja cukup "
" iyaa makasih ya nak " kata ibu itu  
" tuh kan nggak salah pilih kan yasha mah" celetuk yasha . Aku langsung menendang kaki yasha di bawah meja
"Aduuh" rintihnya
" eh iya ibu lupa belum bertanya siapa namamu nak?"
Tanya ibu yasha padaku aku menjawab "feeza alvarez bu" ibunya tersenyum  nama yang bagus katanya
Sekali lagi yasha memandangi ku sembari makan... 5 menit berlalu.

" udah kan makannya .." kata ibu yasha
"sini bu biar piringnya feeza saja yang cuci " aku mengambil semua piring kotor yang ada di meja makan
"Sudah ibu saja yang cuci nanti kalian berangkat nya keburu malam "
Kata ibu yasha denga penuh perhatian
" udah gua mau ambil sepeda motor dulu di bagasi gua tunggu di halaman" kata yasha . Yasha pun meninggalkan ibunya dan aku yang masih berada di dapur . Ibunya menarik tangan ku menuju kamar yasha " sini nak " katanya . Aku hanya menurutinya saja
"kenapa ibu mengajak ku kemari" tanyaku pada ibu yasha . Kamar yang cukup luas itu kupandangi  warna dinding kamar yang sangaat aku sukai abu abu hitam .. aku melihat sekeliling kamar yasha sangat rapih tidak seperti kamar ku . Aku tertegun saat melihat foto masa kecil yasha yang terpasang didinding kamarnya ,aku seperti mengingat sesuatu tapi... apaaa??
"Aku mengajak mu kemari untuk melihat sebagian kecil dari hidup yasha" kata ibunya dengan penuh kasih sayang .
"Feeezaaa!! Cepetan keluar .. motor nya udah siap " aku dan ibunya terkejut ibu yasha lalu menggandengku menuju yasha di depan rumah , aku dan yasha sama sama membawa ransel masing masing " maa yasha berangkat dulu yaa doain sampai tujuan dengan selamat dan mewujudkan cita cita mama nantinya " kata yasha pada mamanya aku hanya melihat mereka yang saling menyayangi ,yasha mencium punggung tangan milik ibunya aku melakukan sama seperti yang sudah yasha lakukan pada ibunya setelah itu kita berangkat aku menaiki sepeda motor milik yasha " siap?" Kata yasha " iyaa aku siap" kataku dengan semangat karna aku sudah lama tidak mendaki gunung . Kita berangkat.

suasana sore hari di desaku sangat lah indah pepohonan pinus yang tinggi , jalanan sepi , burung yang beterbangan seolah membuatku nyaman sekali berjalan jalan di desa walaupun aku pergi dengan yasha tapi kenyamanan ku pada pemandangan ini tak luntur begitu saja
" kau tau mengapa aku pindah kesini?"
Yasha bertanya padaku
" aku tidak tau karna kau tidaklah penting bagiku "
jawabku dengan nada tinggi
" yasudah kusimpan jawaban ini sampai kau bertanya kepada ku suatu saat nanti " jawab yasha sambil melirikku di sepion kaca sepeda motornya....





# jangan lupa bintang nyaaaa...
# makasih buat kalian yang udah baca terus sampai siniii... 🥰
# tunggu chaoter berikutnya








Call Me Azelia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang