Ada masa dimana kamu akan merasa berantakan seusai ditinggalkan. Tentang mencari, menanti, mengejar, mengikhlaskan, menjadi satu perjalanan yang sangat menyakitkan. Melakukan semua hanya untuk mengejar yang menurutmu membahagiakan diri.
Perlu kita tau, mengikhlaskan bukan sekedar melepas apa yang digenggam. "Ikhlas" menjadi sesuatu yang mudah dikatakan namun sangat sulit untuk dilakukan. Menerima kenyataan, mensyukuri sekecil apapun pemberian Tuhan adalah ikhlas yang sesungguhnya.
Terkadang manusia salah mengartikan, termasuk aku. Aku kira hati sudah mengikhlaskan, Nyatanya setiap kali aku teringat kamu langit terasa abu, pikiran terasa kaku, berjalan pun sudah tak mampu. Kenangan yang sudah aku kubur bertahun - tahun, kini keluar kembali bersama mu.
Angan yang tak sempat tersampaikan dan impian - impian yang berakhir ditengah jalan, Cukup membuat sesak pikiran. Sesekali ingin menanyakan perihal mengapa kita bisa berhenti? Bagaimana dengan rencana - rencana yang kita buat untuk dimasa depan nanti?
Pertanyaan - pertanyaan yang terus menghantuiku akhir akhir ini. Jika ditanya mengapa, alasannya adalah; bagaimana bisa kita yang dulunya berambisi untuk tidak saling meninggalkan, namun berakhir karena kamu yang terlalu takut kehilangan.
Pagar yang kamu tanam disetiap sudut kemanapun aku melangkah, membuatku susah untuk sekedar menghirup udara luar. Perlakuanmu yang membuat ku lari menjauh, tuan.
Namun, sekarang aku sudah berlapang. Aku sudah ikhlaskan kamu untuk membuka lembaran baru dengan perempuan yang bukan sepertiku.
-un.name
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Asing yang Sempat 'Saling'
PoetryKetika sebuah keadaan yang memaksa untuk mengubah kita menjadi "aku" dan "kamu" Dan kita dituntut untuk saling terbiasa untuk itu. Aku ingetin lagi yang mau repost jangan lupa cantumin nama penulis nya yaa, bisa dimention ke instagram aku di @hihelo...