Setelah semua harapan yang kamu beri, dan janji janji yang tak sempat kamu isi, pada akhirnya kamu memutuskan untuk pergi lagi.
Aku kira semesta sudah mengijinkanku untuk bahagia, ternyata tidak. Kamu memilih untuk pergi dengan alasan; diluar kamu menemukan kebahagiaan baru.Dan lagi, aku duduk termenung.
Memikirkan betapa sia-sianya perjuanganku untuk mu. Tubuhku terpaku, namun mata enggan berhenti membasahi pipi.
Menyakitkan, saat aku sadar bahwa aku bukan bahagia yang kamu cari. Bahwa aku; tidak ada dimata mu kini.Andai saja kamu tahu.
Aku mencoba berulang kali untuk menyapamu, mencari kabarmu, dan menggali topik pembicaraan agar kita kembali bersuara. Percayalah, aku berusaha untuk bisa masuk kembali, walaupun kamu tak mengijinkan ku lagi untuk masuk didalam hati.Kini,
Kamu memintaku untuk berhenti mencarimu dan memintaku untuk jangan percaya lagi padamu. Lantas, apa gunanya kamu menyuruhku untuk memegang janjimu?
Apa gunanya kamu memperkenalkan orangtua mu padaku?
Sehina itu kah; aku dimata mu?Otak yang selalu kamu dengarkan meskipun hatimu sudah berteriak kencang.
Aku masih tak percaya, laki-laki yang dulunya membuatku luluh, sekarang membuatku berkali kali jatuh. Pikirku dulu, kamu adalah pria yang menjadi jawaban atas segala pertanyaan.
Nyatanya, kamu menghancurkan segala jawaban.Aku berharap kamu menikmati perjalanan hidup, yang bisa membantumu untuk berubah.
Aku tak bisa menyimpan dendam untukmu. Semoga bahagia yang kamu cari segera menghampiri.Dari aku, wanita yang bukan kamu cari.
-un.name
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Asing yang Sempat 'Saling'
PoésieKetika sebuah keadaan yang memaksa untuk mengubah kita menjadi "aku" dan "kamu" Dan kita dituntut untuk saling terbiasa untuk itu. Aku ingetin lagi yang mau repost jangan lupa cantumin nama penulis nya yaa, bisa dimention ke instagram aku di @hihelo...