Awal Pendekatan 🌷

189 26 0
                                    

Hari itu adalah hari dimana udara dingin mulai terasa berhembus. Pagi ini juga langit tidak begitu cerah, sepertinya salju juga akan turun malam ini.

Gadis itu berjalan pelan menyusuri koridor menuju gym sambil membawa net yang sudah digulung di pelukannya. Kedua tangan mungilnya terlihat penuh dan berat. Memang hari ini adalah piket bagiannya, hari dimana dirinya menjadi suruhan dikelasnya.

Setelah sampai di depan pintu gym yang tertutup, siswi itu berhenti. Terdengar sayup-sayup suara siswa yang berteriak beberapa kali dan berulang-ulang. Jangan lupa decitan sepatu yang membuat telinga yang mendengarnya terasa ngilu.

Menghembuskan nafas, siswi itu mencoba membuka pintu gym yang agak berat tersebut secara pelan, supaya dirinya tak menjadi pusat perhatian. Walaupun dirinya supel dan disukai banyak orang, namun dirinya agak pemalu dan tidak terlalu suka diperhatikan banyak orang. Sangat berbeda sekali dengan kakaknya.

Setelah pintu terbuka, tidak telalu lebar, hanya supaya dirinya bisa masuk bersama gulungan net dipelukannya. Dirinya masuk mencoba tak membuat suara ribut apapun. Namun naas, tepat di sisi pintu yang ia buka tadi, terdapat sosok tinggi menatap dirinya malas, atau mungkin wajahnya memang begitu.

Dengan agak berjengit, siswi berambut coklat itu mencoba menormalkan langkah melewati lelaki tinggi itu. Namun itu hanya niatan, si lelaki tinggi tadi mengambil apa yang ada dipelukannya dengan mudahnya. Kini gulungan net tersebut sudah berpindah tangan.

"Eh, tak usah. Biar aku saja yang menyimpannya." Ucap siswi yang terlihat pendek, karena disampingnya terdapat siswa yang lebih tinggi dengannya.
"Berat." Hanya itu yang dilontarkan lelaki dengan rambut belah tengah sambil berjalan pelan ke arah pintu peralatan.

Tak ingin membuang tanggung jawab, siswi itu hanya bisa mengikuti si lelaki yang masih menyampirkan handuk si lehernya, tanpa kata.

Setelah gulungan net itu tersimpan di tempat yang seharusnya, siswi yang sedari tadi mengikuti lelaki dengan tatapan sayu, segera membungkukan badan, berterima kasih sembari menawarkan minuman.
Si lelaki diam, seperti berpikir lalu mengiyakan tapi untuk besok saja, di jam istirahat. Si siswi hanya mengiyakan walau agak ragu, lalu pamit untuk meninggalkan gym setelah berterimakasih lagi.

Saat perempuan itu telah pergi, siswa berambut belah tengah itu dihampiri oleh lelaki dengan rambut melawan gravitasi.

"Hei, Kunimi kau kenapa? Sepertinya moodmu sedang baik."
"Kau tau adiknya Oikawa-san kan." Ucap Kunimi sambil berjalan pergi.
"Hah?"

End of Awal Pendekatan.

izumikaori
15.02.20

Valentine Edition Haikyuu Story 💕💝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang