4 Oktober 2019

1 1 0
                                    

"Aku hampir mati, kau tahu?"

Tanpa pendengar. Mungkin tidak ada yang peduli, atau sekadar, tidak begitu peka. Kehidupan seseorang adalah permainan jika kau bisa membuatnya amat membutuhkanmu, sedangkan kau hanya ingin memperalatnya.

Kehidupannya adalah permainan picisan semacam lompat tali bagi milyaran orang dengan tabiat serupa. Ia memainkan permainan yang sama dengan kaki cacat.

Menyedihkannya, orang-orang tidak pernah menyadari kecacatannya, sehingga mereka menyalahkan permainannya yang amat kacau lagi mengerikan.

"Kau begitu berharga dalam hidup orang-orang."

Cahaya di matanya berpendar, berharap kau, kalian, manusia-manusia berengsek yang tidak pernah peduli menyadari kasihnya yang amat tulus. Kau tahu, aku akan menuliskan kata 'hanya saja'.

Memang benar.

Hanya saja,

Semua orang terlalu sibuk dengan penderitaan mereka masing-masing, melupakan hal penting ini:

Dia. Juga.

MENDERITA.

"Kau tahu aku menyukai saat kau mulai mencintai dirimu sendiri. Bukan berarti aku membencimu saat kau tidak mencintai dirimu sendiri, benar?"

Kau mungkin hanya tuli hati.

Pada dasarnya, semua orang yang setidaknya tidak sebodoh dirimu akan mengenali pertanda sejak awal mula.

Terlalu mudah untuk memahami hal sesederhana itu.

Dia sebodoh dirimu.

Yang peduli, yang ingin mati,

Tapi bukan salahmu.

Karena, mudah saja.

Dia hanya tidak ingin menyalahkanmu.

●●●

Peka. 4 Oktober 2019. Jumat.

KumpulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang