Seminggu berlalu setelah hari-hari buruk di masa pengenalan lingkungan sekolah terlewati. Seburuk itu menurut pandangan Nakyung.
Akhirnya dia bisa mulai menikmati masa putih abu dengan tenang. Mulai aktif lagi di sosial media, bahkan sekarang Nakyung mendapat teman sebangku yang memiliki kesibukan hampir serupa. Lee Chaeyoung namanya, seorang beauty vlogger.
Dan beberapa teman main lainnya yang hanya berstatus sebagai warga sipil tanpa popularitas baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Mereka, Lee Seoyeon, Na Jaemin, dan Lee Haechan.
"Katanya Yireon sama si nomor 1 sama 2 mau tes buat masuk tim olim akhir minggu ini ya?" Haechan mengalihkan topik yang semula tentang ekskul pencak silat dan klub renang sekolah yang terkenal tidak pernah akur dari tahun ke tahun.
Chaeyoung mengangguk antusias disela kunyahan roti bakarnya. "Shumpah dah hue gha herthi horang-orhang maham itu, bahu heminghu seholah udhah temphur haja."
Mereka sedang di kantin, menghabiskan jam istirahat pertama.
"Gue lebih gak ngerti lagi cewek random macam lo bisa jadi YouTuber." Haechan mendorong kepala Chaeyoung dengan telunjuk kanannya.
Chaeyoung menelan kunyahannya, lalu membalas Haechan dengan toyoran yang serupa. "Beauty vlogger!"
Sementara yang lain hanya tertawa, mulai terbiasa dengan pertengkaran Chaeyoung dan Haechan.
"Tapi sumpah loh, belajar aja belom efektif sepenuhnya 'kan?"
"Langsung gabung sama tim senior pula."
"Tidak waras memang."
"Udahlah, manusia-manusia otak separo kayak kalian pasti can't relate." Nakyung menyela percakapan Jaemin dan Seoyeon.
"Iya tau deh yang mantan calon pacarnya masuk ke daftar calon tim itu." Ledek Jaemin yang langsung dihadiahi pukulan dari Nakyung.
MPLS memang sudah berlalu, tapi efek dari semua itu masih berlanjut. Ledekan teman-temannya tentang hukuman dia dan Hwang Hyunjin dari kelas sebelah contohnya. Mantan calon pacar adalah sebutan Hwang Hyunjin dari teman-teman Nakyung untuknya.
Dan tentu saja tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan.
"Jangan suka gitu dong gengs, nanti malah jadi gosip, dikira gue ngarep entar." Protes Nakyung setengah merengek.
Tentang Yeonjun, tidak ada satupun dari teman-temannya yang tahu. Alasannya karena Nakyung tidak pernah memposting tentang Yeonjun. Dan umur pertemanan mereka baru menginjak seminggu, jadi Nakyung belum leluasa bercerita banyak pada mereka.
🍃
"Dari perpus lagi lur?"
Hyunjin yang sedang menaruh beberapa buku ke dalam ranselnya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Jisung, teman semejanya.
Sudah seminggu dan Jisung masih belum terbiasa dengan kebiasaan Hyunjin yang selalu singgah di perpustakaan setiap jam istirahat pertama. Bahkan cowok bermata sipit itu pernah bilang tentang jam istirahat sekolah seharusnya hanya 1 kali saja. Benar-benar membuat seorang Han Jisung jengkel.
"Lo tuh gak usah dah ke perpus tiap hari gitu, gue yakin kok lo yang bakal masuk ke tim." Jisung menepuk bahu Hyunjin yang sudah mulai membuka buku lagi, salah satu dari tumpukan buku yang baru saja dia pinjam dari perpustakaan sekolah.
"Thanks." Hyunjin tersenyum tipis.
Sebenarnya Hyunjin belajar bukan untuk tes itu, bahkan dia tidak membaca buku apapun tentang pelajaran yang akan dibahas nanti. Melainkan membaca memang rutinitas Hyunjin, jadi walaupun tidak ada tes itu, Hyunjin akan tetap mengunjungi perpus setiap jam istirahat pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumpang | Hyunjin X Nakyung
FanfictionAda berjuta rahasia mengapa langit mampu mengikis jarak terjauh menjadi sedekat nadi, serta memberi jarak terdekat menjadi sejauh bentangan samudera.