Jimin ♡ Icing Charades

61 9 0
                                    

Aku sedang berkeliaran di aula belakang panggung konser BTS untuk mencari pacarku, Jimin. Aku sudah menyaksikan mereka tampil malam ini. Konsernya menakjubkan, mereka semua sangat berbakat. Saat Jimin tampil, dia melihatku di tengah kerumunan fans, wajahnya ceria saat kami melakukan kontak mata. Hari itu adalah hari yang spesial untuk mereka. Itu adalah penampilan terakhir di konser mereka, jadi aku ingin ke belakang panggung dan menemui mereka.
Para penjaga memperbolehkanku masuk karena mereka pernah melihatku bersama Jimin sebelumnya. Aku bertanya pada mereka dimana ruang ganti BTS dan mereka menunjuk ke arah koridor. Aku sedang berusaha mencarinya sekarang.

Saat aku berjalan di koridor, aku mendengar teriakan dan tawa. Aku mengenali salah satu dari suara nyaring itu adalah Taehyung. Aku pikir, aku semakin dekat dengan ruang ganti mereka. Saat aku berjalan mendekat, teriakannya semakin keras. Aku melihat sebuah pintu dengan nama "BTS" dan yakin semua teriakan itu datang dari dalam pintu ini.

Aku memutar gagang pintu dan membuka pintu.

"Tok tok tok~" kataku.
"Y/n!" mereka semua teriak.

Sebelum aku bisa memproses apa yang sedang terjadi, ketujuh laki-laki itu datang berlari padaku. Aku bahkan tak punya waktu untuk bereaksi saat aku diserang dengan pelukan.

"Kawan, dia pacarku. Biarkan aku memeluknya." Jimin merengek mencoba meraihku. Sayangnya, posisi Jimin berada di luar group hug. Namun, dia berhasil menyelinapkan tangannya ke dalam kerumunanan. Aku meraih tangannya yang imut dan tersenyum padanya melalui celah antara Jin dan Yoongi.

"Hai Jiminie." aku tersenyum.

Pipinya berubah menjadi merah muda saat dia membalas senyumku.

Akhirnya member lain melepaskan pelukan dan Jimin bisa memelukku sepenuhnya.

"Aku sangat senang kau disini." bisiknya.
"Aku tidak akan melewatkan ini." aku tersenyum dan mencium pipinya. Dia melepaskan pelukan dan menyeringai.

"Hey, Y/n, kita punya kue!" kata Taehyung sambil memegang kue yang dia maksud.
"Kau bisa mengambilnya jika kau mau. Kita akan memotongnya sekarang." kata Jin.
"Kau tau aku tidak akan menolak kue."

Saat semuanya mendapat sepotong kue, mereka duduk dan mengobrol tentang penampilan mereka. Jimin dan aku duduk di salah satu sofa dan memakan kue bersama.

Aku melihat kembali ke arah Jimin dan menyadari ada krim kue di bibirnya.

"Oh, sayang, ada krim kue di wajahmu." kataku sambil menunjuk ke arah bibirnya.
"Dimana?" tanyanya.
"Disini." kataku menunjuk lagi.
"Hm?" dia mengerutkan alisnya.

Oke, dia benar-benar mengacau denganku.

"Di bibirmu." kataku lebih spesifik.
"Oh, aku tidak punya tissue."
"Ada tissue di sa- "
"Bisakah kau membersihkannya?" tanyanya dengan seringai kecil.
Aku menyipitkan mataku padanya.

Permainan bagus Park Jimin. Sangat bagus.

Aku melihat sekitar untuk memastikan member lain sedang melakukan hal lain dan tidak melihat ke arah kami. Aku membungkuk perlahan dan menciumnya, membersihkan krim dari bibirnya.

Saat aku menjauh, Jimin tersenyum dengan puas. Kemudian, dia mengusap jarinya di krim kue dan meletakkannya di bibirnya lagi.

"Ya ampun, ada lagi." katanya.

Aku memutar bola mataku dan membungkuk, membersihkan krimnya sekali lagi. Sekali lagi, Jimin mengambil krimnya, tapi dia meletakkanya di bibirku.

"Oh, tidak. Ada krim di bibirmu, biar aku bersihkan."
"Jimin." bisikku, tapi sebelum aku sempat berbicara, dia menciumku.
Lidahnya mengusap bagian bawah bibirku, membersihkan krimnya. Aku menutup mataku dan membalas menciumnya. Mengapa dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berciuman? Dan mengapa kami berciuman di depan teman-temannya?

Seperti yang kuduga, aku mendengar seseorang berdeham. Kami berdua menjauh dan melihat Jin mengangkat handphonenya. Jimin menyeringai sementara aku menutupi wajahku.

"Apakah kalian akan bercumbu di depan kami atau kalian akan pergi ke tempat pribadi?" tanya Yoongi dengan nada kasar.
"Ini salah Jimin." kataku tanpa berpikir, menunjuk ke arah Jimin.
"Ya Tuhan, Jimin kontrol dirimu." goda Taehyung.
"Kontrol dirimu, hyung." kata Jungkook mendukung Taehyung.

Wajah Jimin berubah menjadi merah muda. Dia meraih tanganku dan berdiri.

"Ayo, sayang, kita pergi ke tempat pribadi." dia mengedipkan matanya.

BTS Imagines (TRANSLATION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang