🕊 Part 1

3.6K 375 106
                                    

Banyak cerita mengatakan jika ditempat ini sering muncul sesosok malaikat bersayap putih. Konon jika bertemu dengannya maka hidupnya akan selalu diselimuti kebahagiaan. Tapi mitos hanyalah mitos. Sampai saat ini belum pernah ada bukti nyata tentang kebenaran cerita itu.

Aku sering datang ke tempat ini bukan karena aku ingin membuktikan tentang kebenaran sosok malaikat bersayap putih itu, tapi aku datang karena aku memang menyukai tempat ini. Pemandangannya yang cantik membuat mataku terasa terberkahi. Hampir setiap sore aku menyempatkan diri untuk sekedar singgah.

Meskipun indah tapi tak banyak orang yang datang kesini. Jadi aku selalu merasa jika tempat ini adalah tempat pribadi milikku sendiri. Tempat dimana aku bisa menenangkan diri.

Sampai suatu ketika aku melihat seorang pria yang tengah duduk di kursi sambil memandang kearah danau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sampai suatu ketika aku melihat seorang pria yang tengah duduk di kursi sambil memandang kearah danau. Aku tidak tahu siapa dia. Wajahnya terlihat begitu asing. Tadinya aku pikir dia adalah seorang pendatang dari kota lain. Tapi keesokan harinya aku kembali melihatnya duduk di tempat yang sama pada waktu yang sama.

Sehari...

Dua hari...

Tiga hari...

Aku selalu melihatnya.

Aku mencoba untuk melintas di depannya dengan tatapan sedikit melirik kearahnya. Dia menatap kearah danau dengan tatapan sedih. "Mungkinkah dia sedang patah hati?" pikirku. Dia memang terlihat lebih dewasa dariku, mungkin 3 atau 4 tahun lebih tua? Saat ini aku masih 16 tahun.

Aku bersandar pada salah satu tiang lampu taman. Tanpa aku sadari mataku terus terarah padanya. Pria itu mengangkat wajahnya dan menoleh ke arahku. Yang aku kejutkan saat itu adalah raut wajahnya. Matanya terbuka lebar begitu ia melihatku. Dia seperti terkejut atau semacamnya. Yang aku lakukan saat itu hanyalah membungkukkan badan untuk memberikan salam padanya, tapi dia tidak memberikan respon apapun selain tatapan kaget.

Apakah aku begitu menakutkan sampai dia tidak bisa berkata-kata? Atau dia melihat sesuatu yang ada di belakangku? A-ah... Itu tidak mungkin kan? Di belakangku hanya ada tiang lampu, tidak ada makhluk a-apapun kan?

~♥~

Sudah satu minggu berlalu...

Aku tidak mengunjungi danau itu karena harus pergi berlibur ke pulau Jeju bersama kedua orang tuaku. Tadinya aku kira pria itu sudah tidak ada, tapi nyatanya dia masih ada disana. Lagi. Di waktu yang sama dan duduk di tempat yang sama.

Jujur, dia membuatku sangat penasaran.

Perlahan aku berjalan mendekatinya dari sisi kanan. "Apa kau menunggu seseorang? Aku sering melihatmu ada disini sejak beberapa hari yang lalu" aku bertanya padanya dengan penuh keberanian, meski hatiku juga berdebar gugup.

"Iya" jawabnya singkat.

"Apa kau sudah bertemu dengannya?" tanyaku lagi.

Angel's HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang