Sudah hampir 5 hari sejak aku berpisah darinya. Masih ada rasa sakit dalam hatiku dan aku menganggapnya sebagai hukuman karena telah jatuh cinta pada seorang malaikat. Aku melihat ke luar jendela. Melihat beberapa tempat yang pernah aku lewati bersama dengannya.
Aku kembali menjalani pemeriksaan namun anehnya dokter bilang jika cancer di otakku sudah menghilang. Bagaimana bisa?
Untuk membuktikannya kami kembali melakukan serangkaian pemerisaan secara detail dan hasilnya tetap sama. Sel jahat itu sudah tak bersarang lagi di otakku. Saat itu bukan hanya kedua orang tuaku yang menangis karena tidak percaya, tapi juga aku.
Aku bebas dari penyakit mematikan itu.
Aku kembali teringat dengan ucapan Hoseok oppa. Dia bilang dia datang ke masa lalu untuk merubah masa depanku. Apakah maksudnya adalah ini? Dia kah yang melakukannya? Bolehkah aku menyimpulkan jika dia yang melakukannya agar aku bisa hidup lebih lama? Aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Disatu sisi aku senang karena terbebas dari belenggu penyakit itu tapi disisi lain aku tetap sedih karena tidak bisa bertemu dengannya lagi.
Aku dan kedua orang tuaku pergi ke Jeju untuk memberikan kejutan kepada kakek dan nenekku tentang berita baik ini. Mereka tampak begitu terkejut dan memelukku dengan penuh rasa sayang. Mereka juga sampai meneteskan air mata. Mungkin karena aku adalah cucu satu-satunya jadi mereka begitu bersyukur dengan kesembuhanku.
"Nenek, kakek dimana?" tanyaku pada nenek yang sedang sibuk membuat kue cokelat kesukaanku. Lalu nenek menjawab jika kakek pasti ada di ruang bacanya. Aku pun melangkahkan kaki kedalam ruangan pribadi miliknya. Kakekku memang senang membaca. Ada banyak buku bacaan yang akan sulit ditemui di luar.
"Kakek?" aku mencoba memanggilnya tapi tak ada jawaban sampai akhirnya kakiku terhenti di depan sebuah rak buku yang ada dibagian paling pojok. Ada banyak buku usang disana. Aku jadi ingin bertanya pada kakek tentang buku Harapan Malaikat itu.
"Yeorin?" panggil kakek yang baru saja masuk bersama segelas teh di tangannya. Aku segera menghampirinya dan duduk di kursi yang ada disampingnya.
"Kakek, apa kakek tahu tentang buku Harapan malaikat?" tanyaku. Dengan tenang kakek meminum tehnya sebelum menjawab pertanyaanku.
"Tahu. Kenapa?"
"Apa kakek tahu kemana perginya dua lembar terakhir dari buku itu?"
"Kakek tidak tahu. Sejak pertama kali membacanya halaman itu memang sudah tidak ada." jawab kakek. "Ada apa?"
Aku tersenyum dan bilang kalau aku hanya penasaran dengan akhirnya. Karena Hoseok oppa bilang buku itu ditulis berdasarkan pengalaman penulisnya jadi aku ingin tahu akhirnya walaupun aku sendiri sudah mengalaminya.
"Kau suka buku itu?" tanya kakek. Aku mengangguk. "Ada buku-buku lain yang ditulis oleh Ryu Eina di rak buku sebelah sana" kakek menunjuk kearah rak yang berada di pojok tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's Hope
RomansaJika aku jatuh cinta pada seorang malaikat, apa itu artinya aku telah berdosa? Dibuat : Minggu, 16 Februari 2020 Selesai : Senin, 17 Februari 2020 Story by Hivelovely Ini adalah FF paling kilat yang pernah aku buat 🕊 PLS DONT COPY MY STORY 💜