4 "Kita berteman"

632 69 5
                                    

Zura pergi ke sekolah barunya.  Ia terlihat bingung sewaktu mengedarkan pandangannya ke sekeliling area sekolah yang tampak ramai.

"Sepertinya ada acara " gumamnya. 

"Hai. Lo anak baru ya?" Zura terkejut saat ada yang menyapanya.  Zura seketika ingat wajah pemuda yang menyapanya. 

"Iya" jawabnya.

"Lo keliatan bingung. Lo cari siapa?" tanya pemuda yang lebih tinggi darinya. 

"Ruang guru di mana?" tanyanya

"Tuh. Di sana" tunjuk pemuda yang sedikit pendek darinya.

"Siapa namamu?" tanya pemuda bernama Agung.

"Azura" jawabnya.

"Kenalin, gue Agung" pemuda itu mengulurkan tangan kanannya untuk berkenalan dengan Zura.

Zura terlihat senang, karena ke-empat pemuda itu ramah padanya. Dan ia menyambut uluran tangan Agung.

"Dia Rizky, Gilang dan Juna" Agung memperkenalkan teman-temannya pada Zura.

"Pindahan dari mana?" tanya Rizky

"Jakarta" jawabnya singkat.

"O..." mereka ber-empat hanya ber-o ria saja.

"Maaf. Aku ke ruang guru dulu. Terima kasih sudah mau menyapaku" uca Zura sopan pada mereka.

"Oke" jawab Agung.

Zura kemudian pergi seorang diri menuju ruang guru. Dan kehadiran Zura di sekolah itu membuat banyak siswi-siswi celetuk siapakah anak baru itu?.

"Dia sopan juga ya" ucap Gilang.

"Biasanya tuh, anak Jakarta kebanyakan belagu." kini celetukan itu juga berasal dari Arjuna.

"Eum" angguk yang lain.

"Eh, Jun. Lo gak mau nonton cover dance?" tanya Rizky yang menggodanya.

"Malu gua, Ky. Gak ah. Kita ke kantin aja yuk" ajaknya.

"Lo yang traktir ya. Kan lo yang ngajakin"

"Iya. Gua traktir. Tapi bala-bala doang." sahutnya.

"Kalau cuma bala-bala doang, kita-kita juga bisa beli sendiri, Jun." itu sahutan dari Agung.

"Hehehe." cengirnya malu-malu.

"Ya udah. Ayo ke kantin. Gua lapar" ucap Gilang dan menarik tangan Arjuna.

-
-
-

Jakarta


Edzard duduk di ruangan kerjanya. Edzard adalah sosok pemuda yang terbilang cerdas dan berhasil menjadi pengusaha di usia mudanya, sama seperti saudara tertuanya. Hanya saja Edzard memiliki sifat yang mudah marah.

Edzard sebenarnya tidak pernah membenci adik terkecilnya yang bernama Azura.

Edzard hanya kesal dan marah, karena menurutnya sang adik hanya bisa membuat suasana di rumah menjadi keruh. Karena menurut Edzard, sang adik keras kepala dan  lebih mementingkan dirinya sendiri. Maka dari itu, Edzard lebih mengambil sikap untuk acuh dan terkadang ia juga terpancing emosi, jika sang adik membuat ayahnya marah.

"Azura Dan Ezra" (JINKOOK Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang