3 "Sekolah baru"

551 74 4
                                    

"Hey!!!  Kalian ingin mencuri ya?!!!" ke-4 pemuda tampan itu terdiam mematung. Kemudian Rezky pemuda jangkung dan tampan bergegas turun.  Kemudian mereka berlari karena mereka pikir ketahuan sama si pemilik rumah. 

Sebenarnya itu suara Zura yang sengaja mengerjai mereka.  Zura menahan tawanya sewaktu memandangi mereka lari terbirit-birit. 

Zura memang sedikit usil.  Ia merasa puas karena menjahili orang lain. Ia pun berbalik dan ingin kembali pulang ke rumah neneknya.  Namun langkahnya terhenti karena ulu hatinya terasa nyeri.

Zura menggigit bibir bawahnya.  Tangan kirinya berpegangan pada sebuah pagar rumah orang.  Ia juga terlihat membungkuk menahan rasa sakitnya.

"Zura teledor..." ia merutuki dirinya sendiri.

"Zura?" suara itu membuat Zura berbalik. Dan benar saja, yang memanggilnya dengan agak ragu adalah neneknya.

"Nek..." jawabnya dan masih menahan nyeri di ulu hatinya.

"Kamu kenapa?  Ayo kita pulang sekarang" cemas sang nenek padanya.

"Maag Zura kambuh, nek. Tadi pagi lupa sarapan" jawabnya.

"Kamu bandel sih. Udah tau punya maag, malah suka lupa makan" omel neneknya.

"Hehehe" Zura hanya cengar-cengir saja mendengar omelan neneknya.

-
-
-

Kalimantan

Alam mengunjungi salah satu kawasan di mana terjadinya kebakaran lahan yang menyebabkan daerah sekitarnya terserang kabut asap dan banyak masyarakat yang menjadi korban, khususnya bayi dan balita yang banyak meninggal karena terserang Ispa.

Banyak masyarakat yang tidak menyukai dirinya, bahkan sewaktu dirinya baru tiba dan dalam perjalanan mengunjungi lokasi tersebut, dirinya menerima perlakuan kurang menyenangkan. 

Mobil yang di tumpanginya di lempar telur busuk oleh warga sekitar lokasi lahan yang terbakar.

Untungnya saja pihak kepolisian selalu berjaga-jaga, hingga Alam bisa melanjutkan kegiatannya. 

Memang...

Hanya untuk sekedar pencitraan semata.  Bahkan wartawan yang merekam aksi warga tersebut diancam oleh kepolisian untuk menghapusnya. 

Bagi Alam,  apapun yang terjadi bukan menjadi urusannya.  Karena yang terpenting bagi dirinya adalah jabatan yang sekarang ia emban.

Namun, ada salah satu wartawan yang masih menyimpan rekaman tersebut melalui ponselnya, dan rekaman itu luput dari polisi.

-
-
-

Jakarta

Evan duduk di ruang keluarga dan menonton berita.  Sesekali dirinya masih mencoba untuk menghubungi adiknya yang sekarang berada di Bandung melalui Video Call. 

Tut...tut...

Ia menunggu sekitar 10 menit.  akhirnya Vidcall-nya pun di jawab, namun bukan Zura melainkan neneknya.

"Evan, kenapa nggak ikut Zura ke Bandung?  Kok Zura ke Bandung sendirian?"

"Maaf nek. Zura berangkatnya juga nggak bilang ke Evan dan yang lainnya."

"Azura Dan Ezra" (JINKOOK Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang