- hujan dimusim kemarau -

22 5 0
                                    

mentari redup
langit kelabu
buru-buru diselimuti mendung
sedikit lagi...
banyu akan tumpah dari awan
padahal suhu menunjukkan 30°
hawanya sumpek—tak mengenakan
diluar rintik air mulai menghantam tanah
pelan-pelan jadi deras...
mataku panas, airnya ikut mengalir juga
seakan awan sedang menafsir emosiku
'ia menangis dimasa yang tepat'
selepas kemarau panjang
yang sempat menandaskan airmataku pula
hari ini,
aku dihujani oleh cerita-cerita
tentang perihnya peluk terakhirmu
—ah, airmata sialan!
kenapa jatuh terus
kalau itu perihal kamu
harusnya saat itu
pelukmu tak selimuti aku
kupikir akan bisa kunikmati lagi
realitanya;
dadaku selalu sesak
mengingat bahwa hari itu
kau beri aku peluk
yang tak lagi bisa ku jamah

Kendari, 24 November 2019
-14:28:

Nadi AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang