***
Nayla keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya. Dilihatnya anak anjing tersebut tengah duduk di atas ranjangnya sambil memandang ke arah balkon atau lebih tepatnya hutan yang berada tidak jauh di belakang rumah kakek dan neneknya."Hai! Kamu lagi mandang apa?"
Nayla menghampiri anak ajing tersebut dan mengangkatnya ke pangkuannya. Di elusnya bulu putih anak anjing tersebut.
'Kaing! Kaing! Kaing!' Anak aning tersebut bersuara dan kaki kecil depan sebelah kanan terangkat menunjuk ke arah hutan.
"Ada apa?" Tanya Nayla heran
'Kaing! Kaing! Kaing!' Masih dengan pose yang sama dan mata bulat yang lucu milik anak anjing itu menatap harap keaeah Nayla.
"Kamu ingin pulang ke keluargamu ya?" Tanya Nayla. Seperti mengerti apa yang di inginkan anak aning tersebut.
'Kaing' anak anjing itu segera berdiri dengan semangat seperti tau apa yang di tanyakan oleh Nayla.
"Baiklah aku bakalan antar kamu ketemu keluargamu. Tapi aku siap-siap dulu. Oh ya kamu belum punya nama ya?"
Nayla menatap anak anjing tersebut tepat di matanya.
"Emmm nama apa yang cocok denganmu ya?"
"Chiko"
Seperti ada bisikkan entah darimana Nayla menatap sekitar yg ada hanya ia dan anak anjing di hadapannya, namun karena Nayla adalah tipe gadis yang cuek maka ia tidak mempersalahkannya.
"Baiklah mulai sekarang namamu adalah Chiko." Ucap Nayla sambil mengelus lembut kepala anak anjing tersebut.
"Tunggu dulu ya aku siap-siap dulu."
***
Nayla mengunci pintu rumah kakek neneknya dan meletakkan kunci di bawah pot bunga, setelah bersiap dan memastikan semua pintu dan jendela rumah terkunci. Dengan sebuah ransel yang berisi obat-obatan, makanan, minuman, dan beberapa peralatan seperti pisau, senter, tali, tenda kecil, dan korek api di punggungnya Nayla berjalan kearah hutan yang berada di belakang rumah dengan Chiko yang berjalan di hadapannya.
"Hati-hati Chiko kakimu belum sepenuhnya sembuh!" Peringat Nayla.
'Kaing' sahut Chiko, sebenarnya Nayla sedikit heran. Ia merasa seperti Chiko tahu apa yang ia katakan begitupun sebaliknya, seperti ada ikatan.
Entah kenapa firasatnya sedikit tidak enak tapi karena ia sudah berjanji akan mengantar Chiko kembali ke keluarganya maka ia kesampingkan firasatnya itu.
Mereka teeus berjalan, dengan Nayla yang mengikatkan sebuah pita merah di beberpa pohon yang ia lewati. Ia tidak menggores pohon itu dengan pisau karena menurutnya itu menyakiti pepohonan, pepohonan juga makhul hidup yang bisa merasakan sakit.Cukup lama mereka berjalan hingga tiba di sebuah tepi sungai.
"Baiklah Chiko kita beristirahat dulu disini." Ucap Nayla sambil meletakkan ranselnya di bawah sebuah pohon.
Nayla berjalan kearah sungai, digulungnya lengan jaket kulit yang ia kenakan sampai siku. Dengan kedua telapak tangan Nayla mengambil air dan membasuhnya ke wajahnya. Air sungainya sangat jernih hingga terlihat dasar sungai yang dangkal yang terdapat bebatuan kecil.
"Segarnya." Gumamnya.
'Kaing' Nayla mengalihkan perhatiannya ke arah Chiko yang bersuara. Terlihat Chiko yang menggaruk-garuk ransel.
"Ah sepertinya kamu lapar." Ucap Nayla.
Nayla berjalan kearah Chiko dan ranselnya. Ia kemudian duduk bersandar di pohon Di bukanya ransel dan di ambilnya sebungkus sosis dan roti. Dengan menggunakan pisau lipat ia membuka bungkus sosis dan memberika sosis kepada Chiko dan bungkus sosis ia taruh di ranselnya.
Nayla tersenyum menatap Chiko yang memakan sosis dengan lahab sambil memakan rotinya. Cukup lama mereka beristirahat, hingga Nayla menatap jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 2 siang.
"Baiklah Chico kita teruskan perjalanan."
'Kaing'
Nayla mengikat sebuah pita merah di sebuah batang pohon. Keduanya segera melanjutkan perjalanannya. Tanpa di sandari ada sesosok yang tengah mengintai mereka dan melepas setiap pita yang di ikat oleh Nayla.
"Selamat datang yang mulia. Kami sudah menunggu kedatangan anda" Ucap lirih sosok tersebut.
TBC....
***
Hai maaf ya lama gak update. Kesibukanku yang sudah kelas 3 smk bener menyita waktuku, dan maret nanti aku udag UN jadi mohon doanya semoga aku lulus dengan nilai yang memuaskan dan di terima di universitas impianku. Dan terima kasih yang sudah setia menunggu ceritaku😁
See you next chapter👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMON IS MY MATE
FantasyDON'T COPY MY STORY! "Aku adalah gadis biasa yang tidak percaya adanya makhluk immortal, namun semua itu berubah saat ia datang dan mulai mengacaukan hidupku. Dan lebih gilanya adalah dia bukanlah manusia melainkan Demon, sekaligus ia mengatakan bah...