Chapter 3 : Dog?

4.2K 281 17
                                    

Maaf tadi ada kesalahan teknis jadi aku unpublis dulu

***
Nayla berjalan menyusuri kebun lavender milik neneknya. Matanya menatap langit yang berwarna jingga menandakan matahari mulai terbenam. Ia mendudukan diri dibawah sebuah pohon. Hembusan angin menerbangkan helaian rambutnya.

Srek!

Srek!

Srek!

Tiba tiba terdengar suara yang berasal dari semak semak yang tidak jauh dari tempatnya duduk. Karena rasa penasaran yang tinggi, Nayla berjalan menuju semak semak itu. Di singkapnya semak semak tersebut, seekor anak anjing tengah meringkuk dan menatap Nayla dengan mata jernihnya.

"Oh, Ya Tuhan lucu sekali." ucap Nayla sambil meraih anak anjing tersebut ke gendongannya. Anak anjing tersebut pun semakin meringkuk dan bergetar ketakutan.

"Sttt, tenanglah kamu aman denganku." ucap Nayla sambil mengelus bulu bulu anak anjing itu bermaksud menenangkannya.

'Kaing! Kaing! Kaing!' anak anjing tersebut bersuara panik.

"Hey, ada apa?" tanya Nayla sambil memeriksa tubuk anak aanjing tersebut.

"Oh god. Kamu terluka." ucap Nayla menatap luka robek yang cukup dalam dan mengeluarkan darah di salah satu kaki depan anak anjing tersebut.

"Kita harus segera mengobatinya sebelum infeksi, dan tenang saja aku adalah seorang calon dokter." sambung Nayla. Nayla berjalan menuju rumah.

***

"Nah, selesai." ucap Nayla.

Setelah sampai di rumah Nayla terlebih dahulu membersihkan tubuh dan luka anak anjing tersebut dan setelahnya ia menjahit dan mengobati luka anak anjing tersebut.

"Aku mandi dulu ya, kamu jangan kemana mana tetap disini." Nayla beranjak dari ranjang mengambil pakaiannya di lemari dan masuk ke dalam kamar mandi meninggalakan anak anjing itu di atas ranjang. Anak anjing tersebut menatap ke arah balkon yang hanya di batasi kaca.

Bersambung...
***

DEMON IS MY MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang