6: The Buckleys Teror by xxnj____

354 11 1
                                    

CAST:

1. Ezra Miller as Addison Dexter
2. Dakota Fanning as Dorothy Buckley
3. Elle Fanning as Dorcey Buckley

Doryku sayang,Maafkan ayah & ibu karena telah menyusahkanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doryku sayang,
Maafkan ayah & ibu karena telah menyusahkanmu.
Gunakan vila di Abbotsbury, hanya itu harta ayah yang tersisa.

Mr. Buckley

🎬

Addison Dexter sedang duduk di depan teras rumahnya, sambil menyesap hot americano. “Kurasa tak ada tempat yang lebih cocok disematkan kata damai di Inggris selain Abbotsbury.”

Saat tengah menikmati sore, tiba-tiba seorang gadis berjalan bergegas ke arahnya. Dexter mendapat kesan bahwa gadis itu sangat cantik, wajahnya seperti bidadari dengan matanya yang cokelat besar.

“Apa benar anda yang bernama Mr. Addison Dexter?” tanya gadis itu, ia mengatur nafasnya yang tersengal.

Dengan sigap Dexter bangkit dari kursi kayunya, “Betul, saya orangnya. Ada perlu apa Miss datang kemari?”

Gadis itu menarik kursi di hadapan Dexter, lalu menglurkan tangannya. “Perkenalkan, nama saya Dorothy Buckley. Panggil saja Dory Buckley.”

Dexter membalas jabatan tangan itu, wajahnya nampak bingung. “Baiklah Mr. Dexter, kita langsung to the point saja. Bisakah anda menyelidiki siapa pelaku percobaan pembunuhan pada saya?”

🎬

Saat ini Dexter berada di sebuah vila di pesisir danau Abbotsbury, vila tersebut nampak sudah tua dan nyaris bobrok.

“Saya kira tempat ini tak berpenghuni, Miss Buckley.”

“Memang―awalnya―namun saya dan adik perempuan saya pindah ke sini setelah kematian kedua orangtua kami. Mereka jatuh bangkrut dan hanya vila tua ini yang tersisa.”

“Ah, begitu. Maaf karena telah lancang,” ucap Dexter, "saya penasaran, apa kiranya yang membuat anda diincar oleh pembunuh?"

Dory merapatkan tubuhnya pada Dexter, ia merogoh kertas di saku mantel kanannya.

"Ini surat wasiat dari ayah saya, di sini tertulis bahwa ia memberikan vila ini pada saya." Dory melihat sekeliling, "apabila dijual harganya sangat tinggi."

Dory kembali melangkahkan kakinya, kini ia menaiki anak tangga menuju sebuah ruangan. “Ini adalah kamar saya.”

Dory menunjuk sebuah pigura besar berwarna emas mengkilap, terlihat cukup berat bahkan jika diangkat oleh dua orang pria dewasa. “Kemarin malam pigura besar itu nyaris saja jatuh di atas kepala saya. Seseorang telah mengendurkan pakunya.”

"Itu foto kedua orangtua anda?" Dory mengangguk, "anda benar-benar mirip dengan ibu anda, Miss."

"Lagipula saya tak terlalu dekat dengan ayah." Dory menyimpulkan senyum.

Investigation [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang