1. Tadi tuh panik!

10 1 0
                                    

Jangan lupa tekan tanda 🌟

Kenapa aku lemah banget sih?
Cuma ditanyain udah makan apa belum aja, bapernya sampe gak bisa tidur gini.

Urusan Hati


Pernah gak sih kalian deg-degan parah, sampai kalian pikir kalau bakal kena serangan jantung dan mati saat itu juga?

Well, ini yang aku rasain sekarang. Ruangan terasa pengap dan angker karna tatapan Mas Juna, padahal jika diperhatikan jendela disini terlihat terbuka semua. Emosi pria ini benar-benar dapat mengendalikan suhu dan suasana.

"Kamu melamun?!"

"Hah? Gak, aku tuh cuma kepanasan. Astaga... Panas banget gak sih?" Kaget aku! Sumpah! aura Mas Juna tuh kuat banget.

"Jadi, apa alasan kamu untuk pelecehan yang udah kamu lakuin tadi?"

"W-wait, pelecehan?!"

"Tentu, kamu udah cium saya didepan umum tadi. So, ada pembelaan?"

"Oke, sori... Aku panik dan gak sengaja cium kamu."

"Panik? Wow! panik bikin kamu gila dan cium orang sembarangan kayak tadi?"

"Kan tadi aku udah minta maaf, lagian aku juga gak sengaja kok cium kamu-nya." Mas Juna menatap tepat dimataku, seperti mencoba untuk mencari kebenaran disana.

"Lalu, ada alasan lagi? Selain kamu bilang itu gak sengaja?"

"Tadi ada gebetan aku dan aku panik karena dia liat aku tadi."

Sementara itu, Juna merasa heran dengan perempuan didepannya ini. Diserang panik hanya karena gebetannya melihat dia? What the hell! Dasar perempuan aneh!

"Kamu panik gegara gebetan kamu melihat kamu di cafe tadi? Kamu pikir saya percaya dengan alasan aneh kayak gitu?!"

"Emang itu kok kebenarannya! Aku kalau panik emang gitu! Ihh... kamu paham dong!"

"Seriously? Saya meragukan kewarasan kamu Riani!"

Apa?! Dia meragukan kewarasanku?
Hell! Aku gila gitu?!

"Bisa gak sih Mas maafin aku dan lupain masalah ini?"

"Bisa."

"Really? Kal--"

"Asal kamu gak pernah nunjukin muka kamu di depan saya lagi!"

What?! Hey! Kalo aku gak boleh nunjukin muka didepan dia, berarti aku harus keluar dari kantor ini dong? Back to reality, Kami itu satu grup kantor dan... apa katanya? Jangan nunjukin muka aku didepan dia lagi?

Well, sepertinya aku harus membeli tiket pesawat ke Korea, setidaknya operasi plastik tidak terdengar begitu buruk. Oke, setelah itu pasti wajahku berubah dan dia mau melihat wajahku lagi. Kira-kira berapa ya harga tiket dan biaya operasinya?

______________________________________

Holaaa

Oke, chapter pertama dah meluncur!!!
Gmna pendapat u ges?

Mo lanjut?

Urusan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang