Jangan lupa tekan tanda 🌟
Sedang dalam fase menerima urusan hati yang gak kelar-kelar.
Urusan HatiJantungku kayaknya mulai menggila gak tentu arah deh, aduh! Kok bisa disaat kayak gini aku deg-degan sih? Oh aku lupa! Kan di depan ada Mas Juna yang ngeliatin aku kayak orang mau maling.
Apa aku udah bikin Mas Juna trauma ya? Tapi kan aku gak bakal cium dia lagi! Ya... Kalo gak panik, eh? Ngapain aku cium dia lagi pas panik? Ini pasti karena lembutnya bibir Mas Juna kemarin.
Sumpah! Kemarin aku sampai kaget dua kali karna lembutnya bibir Mas Juna, kok bisa ya bibirnya lembut kayak gitu? Duh! Aku jadi ketagihan. Astaga! Gak boleh gitu Riani!
"Halo Mas..." Kok gak dijawab sih? Oke, satu kali lagi. "ekhem! Pagi Mas Juna!" Ini nih yang bikin anak kantor takut sama dia. Tatapannya itu loh!
"Pagi." Eh? Dia jawab dong, masih marah gak ya?
"Oh ya! Mas, buat yang ke--"
"Kamu masih berani datang ke kantor Riani?" Belum hilang marahnya ternyata. "Gini Mas... Urusan kantor sama urusan pribadi jangan dicampur ya, Mas?"
"Oh... Jadi maksud kamu saya gak profesional dengan menyuruh kamu gak nunjukin muka bodoh kamu itu lagi di kantor ini?"
Wow! Pedes sekali kata-katanya itu!
"Maksud saya... Bisa gak Mas maafin kelakuan saya kemarin? Kalo misal saya keluar dari kantor ini, nanti saya buat kirim uang ke orangtua saya gimana Mas?""Yang nyuruh kamu keluar dari kantor ini siapa?"
"Ya... Mas lah! Kemarin kan Mas Juna nyuruh aku gak usah nunjukin muka aku di depan Mas lagi!"
"Astaga... Saya nyuruh kamu kayak gitu bukan berarti kamu harus keluar dari kantor ini." Aku mengernyitkan dahi.
"Eh? Berarti saya masih boleh kerja disini dong Mas?"
"Jelas dong masih, tapi jangan lagi nunjukin muka kamu di depan saya." Hah? Gimana sih maksudnya?
"Kan kita se-kantor Mas... Terus gimana caranya buat gak nunjukin muka saya di depan Mas lagi?"
"Kamu tuh bener-bener bodoh ya? Ya... Kamu usahakan dong biar gak ketemu saya dimana pun lagi! Singkatnya, kamu harus menghindari saya!"
"Kok saya yang menghindar dari Mas Juna?"
"Astaga! Ya... Kamu kan yang salah, masa saya yang menghindar?"
"Oh iya! Oke besok saya mulai menghindari Mas Juna."
"Kok besok? Sekarang lah! Mulai dari jam istirahat nanti kamu harus menghindari saya!"
"Oke siap Mas!" Gak apa-apa lah kita main kucing-kucingan yang penting gak harus berhenti kerja.
______________________________________
Holaaa
Akhirnya up juga! Oke masih mo lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Urusan Hati
ChickLit"Kalau urusan hati lebih baik berhenti, ribet." "Emang kamu mau selamanya kayak gini? Gak nge-dengerin apa yang hati kamu bilang, yang hati kamu inginkan. mau?" "Tapi kalau aku lanjutin pasti bakalan sakit, nyiksa aku." "Aku tanya, emang kamu bakala...