Hijrah. Satu kata nan sekarang sedang berlari ke arahnya. Tak peduli lelah menyusul mengejar. Namun heyy, jalanku tak serumit kisah yang dengar. Jalanku tak sejauh cerita nan kubaca. Semua berjalan normal layaknya biasa. Searah angin menari bersama gelombang di lautan. Semoga jika badai menerpa, perahuku tidak karam hingga sampai di pelabuhan-Nya
.
Dulu masa kecilku berlalu begitu cepat, mengejar dunia fana demi cinta manusia. Hingga tawaku tercekat, bahagiaku tak lagi mendekat. Memang aku menginginkannya, namun bukan demi Dia, melainkan manusia. Hanya agar kuterlihat lebih dari mereka.
.
Sejak saat itu, duniaku dikelilingi manusia luar biasa bersama lingkungan asrama nan menjaga. Kehidupan yang di arahkan memang sesuai syariat-Nya. Namun tak dapat kumenggapai hidayah disana. Memberontak akan peraturan yang ada, bahkan tak hanya sekali melainkan berkali-kali. Merayu-Nya hanya jika ada mau saja dan yaa lagi-lagi mauku hanya tentang dunia. Dan tentu saja duniaku lancar berjaya, bahkan sombong sempat menyapa
.
Hingga musim musim berganti, hari mengejar pekan nan berlari kearah bulan. Bertahun-tahun berlalu, kumerasakan yang namanya kecewa, impianku berubah arah. Kembali terkekang di dalam asrama. Kucoba menghibur hati "tak mengapa, semua akan berakhir bahagia seperti biasa."
.
Rumah tujuanku tak kalah indah dibanding inginku, hanya ego selalu mengganggu. Tuhan begitu menyayangiku, Ia inginkanku berada di tempat terbaik versi-Nya. Perlahan egoku luruh, berganti kenyamanan dipeluk-Nya. Mataku menangkap sosok yang berbeda, aku merasa aura baik melingkupinya, gadis dengan iman didadanya. Kerudung lebar dan jilbab tebal menutupi auratnya, sederhana namun terasa menenangkan.
.
Hatiku merasa tenteram, lantas langkah pertama, kuputuskan layaknya ia, mencoba menjaga izzahku sebagai perempuan sambil terus berjuang menghadapi dunia yang meminta untuk kuperhatikan kembali. Langkahku selanjutnya dengan menyelami ilmu-Nya ditaman-taman cinta juga mencari sahabat surga yang dengannya langkahku semakin kokoh melewati lika-liku dunia.
.
Kini langkahku kurasa telah tepat dijalan-Nya, tidakkanku berpaling dari-Nya. Merajut istiqomah hingga sampai di surga-Nya. Lantas berkumpul bersama bertemu Sang Pujaan Hati dan kekasih-Nya. Allah swt dan Rasulullah saw. Aamiin
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengisi Aksara
PoetryKarna cinta-Nya menjadi bumbu disetiap rangkaian aksara yang kucipta . Dalam Pelukan Aksara💛 . 📚📚📚 Bismillah Insyaa allah, semua karya aku yang ada di sini aku dedikasikan untuk proyek kebaikan pribadiku Aku harap bisa bermanfaat bagi semuanya ...