Jangan lupa Vote
Udah?
Thanks
Saat Kardia berjalan didekat lorong tiba tiba ada yang menarik tangannya, lalu menguncinya dengan kedua tangan pria itu. "Apa mau mu"kata pria itu dengan nada kesal. "Hahh sepertinya semua orang senang menarik tanganku, kau yang mau apa tuan Jihoon"kata Kardia dingin sambil menatap pria berwajah dingin didepannya.
Jihoon menatap tajam lurus ke arah mata milik Kardia. "Kenapa kau kembali"kata Jihoon dengan penuh penekanan. "Hahaha apa mau ku? Sungguh kau ingin tahu? Jihoonie kau itu pintar, aku tahu kau mengerti apa mau ku" kata Kardia sambil mengusap rambut Jihoon yang sekarang posisinya sangat dekat dengannya. "Jangan bertingkah manis Kardia"kata Jihoon sambil memegang tangan Kardia yang tadinya mengusap rambut lembut miliknya.
"Aku tidak pernah bertingkah manis, ini memang aku. Jangan karena kita lama tidak bertemu kau jadi lupa bagaimana aku"kata Kardia sambil menatap Jihoon tajam serta tersirat rasa jengkel. "Ingat baik-baik, aku tidak akan berhenti mengawasimu"kata Jihoon dingin lalu melepaskan Kardia dari kurungannya serta beranjak pergi.
Saat Jihoon beranjak pergi, Kardia menatapnya dengan kedua tangan mengepal dikedua sisi tubuhnya. "Kau tidak mengerti aku, akan ku buktikan hal yang tidak kalian mengerti"lirihnya.
Kardia POV
Aku benci dengan keadaan ini, akan aku selesaikan semuanya dengan cepat. Aku melangkah pergi menuju ruang seni, itu adalah tempat terbaik selain perpustakaan bagiku. Aku sedang tidak ingin menemui Daniel sekarang.
Saat aku masuk kedalam ruangan itu, aku dapat melihat berbagai lukisan dan karya seni lainnya. Indah. Itu yang aku pikirkan. "Tempat ini bagus"kataku sambil melihat sekeliling. Tapi tunggu...... Itu sungguh Taehyung? Tidak.... Kenapa dia harus merenung ditempatkan ini juga.
Aku menatap Taehyung yang sedang duduk di sebuah sofa minimalis diujung ruangan ini. Apa yang sebenarnya dia pikirkan? Aku melangkah mendekatinya yang sedang sibuk memandang kedepan dengan tatapan kosong.
"Hey bodoh, kenapa kau ada disini"kataku dengan nada datar. Taehyung sempat tersentak sebelum akhirnya menoleh kearah ku.
"Ka-kardia"katanya gugup. Aku menatap Taehyung dengan datar, lalu mendudukkan diriku disampingnya. "Memikirkan apa"tanyaku dengan sebelah alisku terangkat. "Ti-tidak, bukan apa apa"katanya sambil menatap kebawah.
Dia tidak mau menatapku? Aisss menyebalkan! "Hey jika sedang berbicara tatap aku bodoh! Katakan kenapa kau seperti ini"kataku sambil menarik dagunya untuk menatapku.
Taehyung meraih tanganku yang memegang dagunya, dan memindahkannya ke dadanya. "Coba rasakan. Apa kau dengar? Detak jantungku masih seperti dulu. Aku masih mencintaimu. Kau tau itu?"katanya dengan lirih. Tatapan itu. Aku tidak suka itu.
"Lepaskan Tae. Aku tahu, tapi aku tidak peduli. Berhenti mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin"kataku dengan datar. Aku dapat melihat tatapan kecewa dan sedih dimatanya. Maaf.
"Apa perasaan ku pada mu kurang cukup. Aku kurang apalagi Kardia"katanya dengan nada lemah serta putus asa. "Bukan. Bukan itu, tapi aku tidak suka padamu"kataku dengan nada kesal. "Apa karena Daniel?! Iya dia?! Kenapa semua wanita tergila gila padanya?! Kau, YN, semuanya menyukai dia. Hiks apa yang salah dariku hiks katakan"katanya dengan nada frustasi dan terus meremas dadanya. Tanganku senantiasa digenggamnya kini melemah. "Berhenti membawa Daniel! Apa urusanmu jika aku suka padanya! Apa pedulimu Taehyung! Ini hidupku, bukan urusan mu!"kataku dengan nada yang meninggi. Demi apapun pria didepanku ini sudah membuat kesabaran ku habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU
FanfictionKisah YN yang tiba-tiba didatangi 7 pria misterius dan mengaku membutuhkan diri nya sebagai pelengkap hidup mereka. Benarkah mereka malaikat? Rindu,apa yang mereka rindukan dari mu Bagaimana dengan YN? Apa sebenarnya yang terjadi? Apa arti pelengka...