HAPPY READING!!!
Di pagi yang cerah ini naya tidak bersemangat untuk sekolah.melihat bekas lebam dibagian pipi kanan,ia takut disekolah naya jadi buah bibir teman temannya.Tapi bukan berarti hanya lebam sedikit buat ia tidak bersekolah.Naya menguatkan tekat untuk kesekolah.Sebelum itu naya mengoleskan bedak dibagian pipi yang lebam dan menutupinya dengan poni yang dipanjangkan kearah daerah lebam.
Tok tok tok
"non ini obatnya non"bi inah mengulurkan obat yang ia genggam ke naya
"makasih bi"naya mengambil obat tersebut dan meminumnya
"naya berangkat dulu bi,bentar lagi bel bunyi"naya menyandang tas dibahu kirinya.ia tak lupa salim ke bi inah,walau bi inah adalaah asisten rumah tangganya tapi naya udah anggap sebagai mama naya sendiri
"hati hati non" naya hanya memberi seulas senyum
^FADELTA^
Ibra,Alan,Samudra jalan masuk kedalam gerbang sekolah.mereka membuat murid sekolah menjadi rusuh dengan keberadaanya.ditambah pesona ibra membuat para cewek melting lihatnya.
tapi beda dengan naya,ia tidak peduli seberapa ganteng ibra menurutnya ibra sama dengan murid lain malahan dibawah murid pada umumnya.tanpa rasa takut atau malu naya melonong jalan dengan santai sambil memainkan hp didepan keramai tersebut hingga melintasi ibra dkk.melihat hal itu ibra mengambil hp naya dan menghempasnya begitu saja.naya terkejut melihat apa yang ibra lakukan."apa apan sih lo,mau lo apa?"
"lo nanya gue?"
Naya mengambil hpnya yang ibra hempas barusan dan ia ulurkan ke ibra
"apa?"ucap ibra
"ganti rugi"
"ngapain gue ganti rugi?"
"masih nanya lo? Lo yang buat hp gue kayak gini!"
"lagian siapa suruh jalan didepan orang tanpa permisi,hanya hp segitu lo permasalahkan tinggal beli doang.atau lo ngk punya uang karna tu lo minta gue beliin"ibra senyum sinis
"Ngk punya uang? Mentang mentang lo di gagumi.karna lo ganteng,kaya,sampai kapan ganteng lo berlangsung ha dan sampai kapan uang lo selalu ada.lo dimata semua orang lo bintang,tapi dimata gue lo tu sampah!"
Naya tidak ingin masalah ini berjalan lama,ia meninggalkan ibra begitu saja.sebelum naya pergi ibra sudah menarik tangannya dulu,sepontan jarak muka mereka berdekatan.
"maksud lo apa!?"
Jarak mereka yang begitu dekat sehingga naya bisa merasakan hembusan nafasnya.dadanya sesak,detak jantungnya cepat namun naya coba menutupi rasa itu didepan semuanya.
"emang penjelasan gue tadi ngk jelas? Lo tuli?"
Melihat ibra mulai tidak terkendali samudra dan alan mencoba menenangkan ibra.
"ib lo tenang dulu,ngk enak ditonton banyak orang"
"lihat sekeliling lo kalau ngk percya"
Ibra melihat sekelilingnya,ya bener semua murid sedang menontonnya sampai sampai membuat bulatan besar.tapi urusannya belum selesai sama ni cewek dengan cepat ibra menarik naya kesuatu tempat.
"woi ib lo mau bawa kemana tu cewek!"tidak ada jawaban dari ibra ia tetap fokus kemana ia mau pergi
"mending kita susul"ucap alan melihat ibra hampir menghilang dari pandangannya
"apa apaan sih lo! LEPAS!"naya mencoba melepaskan genggaman ibra dari tangannya tapi hasilnya nihil cekramannya begitu kuat membuat tangan naya merasakan rasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
^FADELTA^
Teen Fiction"Matahari tak perlu bicara klo dia terang, Langit pun tak perlu bicara klo dia tinggi Karena apa? Karena lo akan tau dengan sendirinya"ibra arkana magantara Penasaran dengan ceritanya? Ayo saksikan ceritanya sekarang juga hanya di fadelta!!