Di hari minggu ini,eizaa,zia dan vian sedang berada di mall tempat mereka akan membeli peralatan sekolah untuk zia dan eizaa
Sebelum itu vian sudah bersih keras untuk menyuruh eizaa dan zia untuk tidak bersekolah disekolahnya
FB
"Yan,gw mau sekolah disekolah tempat lo ni-" ucapan eizaa terpotong lebih dulu oleh suara bass milik vian
"gak.lo gak boleh sekolah disekolah gw ei" putus vian
"lo gila?kita dari kecil udah sama sama coy" ujar eizaa yang menatap ke arah vian dengan pandangan tak percaya
"kenapa yan?" tanya zia
"di sekolah gw gak cocok buat anak polos sepolos kerts putih kaya lo berdua bocah" celatuk vian dan disusul kekehan
"lo mau muji gw ama zia apa mau ngejek sih lo?" sertak eizaa dengan wajah kesal yang hanya di tatap ekspresi bingung oleh zia
"menurut lo babe?"
"ishhh,zia gak peduli.intinya zia pengen kita sekolah disekolah yang sama" pinta zia dengan wajah kesal yang mendapat cubitan lembut dipipinya
"utuututu,princes nya vian imut banget sih?hm" ujar vian lalu melepas cubitan yang ia lontarkan kepada sahabatnya itu
"dilarang keras bermesraan di hadapan saya.terima kasih" pinta eizaa lalu memalingkan wajahnya ke arah luar cafe menampilkan kendaraan yang rata rata ber roda empat
Sedangkan yang di tegur hanya memperlihatkan nyinyiranya
"intinya kita sekolah di tempat lo"
"GW BILANG GAK YA GAK!" sentak vian tepat dihadapan eizaa yang menapat nya tak percaya dan dengan mata zia yang mulai berkaca kaca,zia tidak pernah melihat vian semarah ini kepada ia maupun eizaa
"woow, seorang davian gofinder ngebentak gw gais" ujar eizaa lalu bertepuk tangan mengalihkan wajahnya dari vian
"ma-mam maaf ei,gw gak sengaja,sumpah gw gak sengaja ei,gw nyuruh lo gak sekolah di tempat gw karna disana gak baik ei,zi,disana tempat yang buruk bagi kalian,gw gak mau kalian kenapa napa" ucap vian yang memelankan suara nya menjadi sendu dan menundukkan kepalanya
Zia yang menyadari bahwa vian hampir menangis pun memeluknya,mungkin kalian akan mengatakan bahwa vian alay,banci,cenggeng dll,tapi tolong mengertilah,orang tua vian sudah tidak ada,dan vian hanya mempunyai teman dan kedua penyemangatnya.eizaa dan zia.
Zia mengelus pungung vian dengan tatapan sendu,dan melirik ke araah eizaa yang memalingkan wajahnya kearah lain.
"tolong dewasalah.zia gak mau kita berantem cuman gara gara gak sekolah ditempat yang sama" keluh zia yang masi mengesekkan telapak tanganya di punggung vian
"oke,gw sama zia gak sekolah di sekolah lo gak papa yan,tapi tolong kalo lo ada masalah atau apa,cerita sama kita.kita bakal bantu lo yan,plese jangan buat gw makin bersalah sama kelakuan gw di masa lalu yan" ucap eizaa sendu di ahir kalimat dan meninggalkan meja cafe tersebut untuk pergi ke toilet membiarkan air matanya mengalir deras.ia memutar kembali memory masa lalu nya
Vian mematung mendengar perkattan eizaa yang menohok hatinya,ia ingin mengatkan yang sejujurnya,tetapi ia tidak mempunyak bukti yang kuat untuk mengungkap kejadian masa lalu yang sejujurnya dengan eizaa
"tenangin pikiran kamu vian." zia mengehetikan elus sanya dari punggung vian "zia ke toilet dulu,kasian ei sendiri" tambahnya lalu pergi ke arah toilet berada
Perlahan zia mencari dimana tempat eizaa berada,ia mengedarkan pandanganya diseluruh pojok toilet
"susah nyari ei,klo toilet pertempuanya aja kaya kandang sapi,guede bang-" ucapanya terpotong dikala ia meliahat sosok wanita yang menundukkan kepalanya dengan bahu yang bergetar,zia tau jika orang itu adalah eizaa,zia pun menghampiri sahabtnya itu,sejujurnya zia kaget dikala vian membentak nya dan juga eizaa,meskipun mereka bertengkar hampir setiap harinya,ia tidak mendungga vian akan membentaknya dan eizaa
"ei" ucap zia lembut sambil menggelus punggu eizaa dengan lembut san santuy :v
Eizaa yang merasa punggungya disentuh engan menoleh,ia tidak ingin membuat sahabatnya melihat ia sedih,mending hanya ia saja yang merasa
"ei" ucap zia lagi,ucapan itu membuat eizaa merasa ia harus mengangkat kepalanya
"ma ma mamaa zii" ucap eizaa serak yang mendapat kecupan didahinya,zia sudah menganggap eizaa adalah adik nya,meski sifat zia kekanak kanakan
"lo harus kuat.gw gak kenal eizaa yang nangis kaya gini.lo bukan eizaa kalo lo nangis." ujar suara bass milik vian yang membuat kedua gadis itu menoleh padanya
Setelah mengatakan kalimatnya tersebut,vian pun merangkul eizaa dan membenamkan kepala eizaa di bahunya
Melihat adegan tersebut,mata zia mulai berkaca kaca,segera ia memeluk eizaa dan menumpahkan air matanya disana,vian pun ikut memeluk zia dan meletakkan kepala zia di bahu kananya
Di tengah tengah adegan tersebut eizaa tiba tiba melepaskan pelukanya dari kedua sahabatnya itu,sontak vian dan zia pun ikut melepaskam pelukannya
"cengeng lo." ejek eizaa sambil mengelap ingus nya yang sedikit keluar tadi
Zia yang mendengar perkataan tersebut pun memasang wajah kesal,dan tanpa menghiraukan kedua nya,vian pun mengandeng tangan mereka untuk keluar dari toilet tersebut
*back to topic
"zi,lo mau ini gak?" tanya eizaa menyodorkan sebuah buku yang bersampul boneka beruang berwarna pink
Zia menatap eizaa sebentar lalu mengalihkan pandanganya kepada benda yang eizaa pegang,tiga detik kemudian ia menganguk
Mendapat anggukam dari zia,eizaa pun sontak membalikkan badanya dan memilih beberapa barang untuk ia bersekolaj besok
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA IN MY SCHOOL
AzioneBagaimana perasaanmu saat kamu memasuki sekolah internasional yang hampir seluruh murid dan gurunya adalah anggota bahkan seorang leader dari kelompok mafia? Itulah yang dirasakan oleh 'queennesia aneizaa soxh' seorang perempuan berparas cantik dan...