21 CK

878 101 2
                                    

"Ne yeobeo?"  tuan Im menjawab panggilan dari istrinya

"Bisakah kau pulang sebentar, kau tidak lupa kan Changkyun ada disini sekarang, anak kita sedang pulang kerumahnya!" bentak ibunya Changkyun sambil terisak

"Yeobeo,  kenapa kau menangis?"

"Pulanglah sebentar" lirih istrinya menangis

"Maafkan aku, tunggu aku akan pulang"

Nyonya Im memutuskan sambungan secara sepihak karena terlalu kesal dengan suaminya. Dia sangat tau bagaimana hancurnya hati Changkyun, dia menyesal takbisa memberi yang terbaik untuk anak semata wayang nya itu.

Sekitar 30menit menangis dan menunggu, akhirnya suaminya pulang.

"Maafkan aku"

"Apa kau ingat Changkyun sedang bersama kita disini, kau yang menjemputnya 2 hari yang lalu. Bagaimana kau selalu sibuk pulang terlambat bahkan tidak pulang sama sekali. Changkyun sedang membutuhkan kita yeobeo" tangis ibu Changkyun

"Maafkan aku, maafkan aku" hanya itu yang bisa diucapkan ayah Changkyun sambil memeluk menenangkan istrinya

"Kau telah menyakiti anakmu sendiri, kau tau aku sangat sakit mendengarnya mengeluh, mengingatkan aku bahwa kita mempunyai Changkyun"

"Biarkan aku menemuinya sekarang, aku akan meminta maaf, menemaninya, mengobrol banyak dengannya. Maafkan aku" lagi tuan Im hanya bisa meminta maaf

Ayah Changkyun begegas pergi ke kamar Changkyun untuk meminta maaf dan berjanji akan menemaninya mulai sekarang. Ayah Changkyun tau betul dia sudah salah mengabaikan Changkyun.

"Changkyun" panggil ayah nya seraya membuka pintu tanpa mengetuk

Changkyun terkejut. Changkyun tidak tidur, dia sedang berkemas sekarang. Changkyun benar - benar ingin pulang ke Korea.

"Kau mau kemana?" tanya ayahnya menghampiri Changkyun

"A-aku mau pulang" jawabnya gugup

"Disini rumahmu nak"

"Aku mau kembali ke Korea"

"Masa liburmu sudah habis?"

Changkyun hanya menggeleng

"Lalu kenapa tidak tinggal lebih lama lagi?"

Changkyun semakin menundukan kepala, Changkyun terlalu takut untuk mengeluh.

"Changkyun" ayah mendekat mengikis jarak antara mereka

"Maafkan appa ne, sungguh appa bukan appa yang baik untuk Changkyun. Maafkan appa" ucap ayah nya sambil memeluk Changkyun

"A-appa" lirih Changkyun kemudiam membalas peluk ayahnya

"Aku merindukan appa" Changkyun menangis

"Maafkan appa, appa juga merindukan mu sayang. Maafkan appa" ayahnya mengecupi pucuk kepala Changkyun

"Appa" Changkyun mengeratkan peluknya semakin menangis

"Hei jangan menangis, anak laki - laki tidak boleh cengeng. Appa janji mulai sekarang appa akan menemani Changkyun. Sudah jangan menangis"

"Maafkan appa, appa terlalu sibuk sampai lupa kalau jagoan appa sedang pulang"

"Pasti Changkyun belum makan kan, kita kebawah ya eomma sudah menyiapkan makan setelah itu kita pergi bersama" ucap ayahnya sambil mengusap kepala Changkyun berulang kali

"Appa tidak sibuk?" tanya Changkyun ragu

"Tidak sayang, appa tidak sibuk appa akan menemani Changkyun sepuas yang Changkyun mau" jawab ayahnya tersenyum

"Gomawo appa" Changkyun kembali memeluk ayahnya

.

Keluarga kecil di Boston tengah menikmati acara menontonnya di ruang khusus seperti bioskop kecil yang memang ada di rumah ini sejak dulu. Changkyun berada di tengah kedua orang tua nya, berselimut tebal menutupi hingga leher. Changkyun tak mengingankan keluar rumah untuk berjalan - jalan bersama kedua orang tuanya, ini sudah cukup bagi Changkyun, menonton, memakan snack, bercerita dan tertawa bersama.

Changkyun tertidur.

"Yeobeo kau tak menyesal telah mengabaikannya? Lihat putra kita sangat menggemaskan"

"Aku sangat menyesal, aku bodoh sudah mengabaikan Changkyun"

"Tapi dia pulang besok, bukannya belum cukup untuk kita memberinya seluruh kasih sayang kita" lirih istrinya

"Maafkan aku yeobeo, ini semua salahku"

"Apa sebaiknya kita berhenti dan tinggal di Korea saja"

"Kita pikirkan nanti, kita pindahkan Changkyun dulu ke kamar kasihan jika dia harus tidur seperti ini"

Istrinya mengangguk, membantu suaminya untuk meletak Changkyun di punggung. Mereka keluar dari bioskop kecil mereka menuju kamar Changkyun.

"Appa" lirih Changkyun

Ayahnya berhenti sejenak saat merasa terpanggil.

"Appa gomawo" lirih Changkyun lagi

Ayahnya tersenyum haru, ayah Changkyun benar - benar merasa bersalah dan menyesal.

"Appa biarkan aku bersama kalian sebentar lagi, biarkan aku berada di tengah kalian, memeluk kalian sampai pagi datang"

Diusapnya bahu sang suami yang berusaha menahan tangis, lalu mengangguk memerintah agar membawa Changkyun ke kamar mereka, tidur di tengah mereka saling peluk di bawah selimut yang sama

Diletakkan Changkyun di atas kasur, lalu mereka masing - masing tidur di sisi kanan dan kiri.

"Maafkan apa nak" ucap ayahnya mengusap kepala Changkyun

"Eomma juga minta maaf Kkung" menciumi pucuk kepala Changkyun

Changkyun memeluk ibunya erat begitu juga dengan nyonya Im. Lalu tuan Im merengkuh 2 orang yang sangat berharga baginya itu, mereka akan terus seperti itu sampai matahari terbit.





.











.


200304

Appeudago || Lee Minhyuk ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang