18

879 118 11
                                    

Seperti yang sudah di janjikan, hari ini Minhyuk bertemu lagi dengan Jiwon. Kemarin Jiwon sudah menyiapkan kamera yang merekam semua perkataan serta pergerakan yang Minhyuk alami selama dia di hipnoterapi. Minhyuk akan mengetahui semuanya hari ini, Minhyuk akan mengetahui bahwa Jiwon tidak mengarang cerita, semua benar terjadi dan sesuai perjajian setelahnya Minhyuk akan melakukan pengobatan dengan giat. Jiwon meminta agar kedua orang tua Minhyuk menemaninya hari ini.

"Kau tidak sibuk Lee?" tanya Jiwon

"Hmm kebetulan saja hari ini senggang"

"Baiklah, aku akan memperlihat kan kalian video yang aku rekam saat Minhyuk sedang di hipnoterapi"

"Apa tidak apa?" tanya ibu Minhyuk ragu

"Bagaimana Minhyuk kau masih ingin melihat? Atau kita lupakan saja karena kau sudah kalah"

"Ani ajhusi aku tetap ingin melihat" tegas Minhyuk

"Tapi sayang kau a-"

"Biarkan aku melihatnya eomma"

Jiwon menatap ibu Minhyuk dan menganggukkan kepala seraya memberi kode agar membiarkan Minhyuk melihat rekaman itu agar tidak ada lagi salah paham.

Mereka sedang menonton rekaman video dimana Minhyuk menceritakan kejadian itu. Ibu Minhyuk tak kuasa menahan tangis, saat mendengar suara Minhyuk, melihatnya menangis disana, melihat keringat dingin ketakutan tak berhenti mengalir, itu terasa menyakitkan untuknya.

"Ajhusi jadi aku-" lirih Minhyuk

"Ne, kau kalah jadi mulai besok kau harus sering - sering menemuiku"

"Ajhu-" Minhyuk meremat kepalanya yang mulai terasa sakit

Jiwon sudah tau ini akan terjadi, pasti bayang - bayang penyiksaan itu tengah hadir menyakiti Minhyuk.

"Minhyuk-ie gwaenchana?" tanya ayah Minhyuk

Minhyuk mengangguk dengan kedua tangan yang semakin erat meremat kepalanya

"Minhyuk!" panggil ayah Minhyuk

"GEUMANHAE!" teriak Minhyuk

Semua di dalam ruangan terkejut saat Minhyuk berteriak.

"Geumanhae" lirihnya sambil memukul - mukul kepala

"Minhyuk hentikan, kau menyakiti dirimu sendiri nak" ayah Minhyuk mencekal tangan itu

"Tekankan pada otakmu untuk berhenti memutar bayang itu Minhyuk. Kau harus berpikir positif"

Dadanya terasa sesak, Minhyuk semakin sulit bernafas. Ibu Minhyuk semakin menangis melihat Minhyuk yang sudah benar - benar kacau. Jiwon menyiapkan oksigen untuk membantu Minhyuk benafas.

"Nyonya Lee, peluk anakmu tenangkan dia ambil ahli pikirannya, katakan pada Minhyuk semua akan baik - baik saja"

Ibu Minhyuk mengangguk paham, dengan susah payah menahan tangisnya, lalu memeluk Minhyuk yang sudah terpasang oksigen.

"Minhyuk-ah semua akan baik - baik saja, semua akan baik - baik saja sayang"

"Kendalikan pikiranmu, eomma disini appa disini Minhyuk tidak sakit Minhyuk sehat, semua akan baik - baik saja"

"Sakit eomma" lirih Minhyuk masih bisa di dengar oleh ibunya

"Arra"
"Semua akan baik - baik saja nak"

Lambat laun pernafasan Minhyuk mulai teratur. Jiwon membantu Minhyuk melepaskan oksigennya. Ayahnya langsung memeluk tubuh kurus itu.

"Gwaenchana?"

Appeudago || Lee Minhyuk ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang